The Diary Game, 14 Januari 2024: Olahraga Pagi di Blang Padang Banda Aceh

Minggu 14 Januari 2024, istri membangunkan saya dari tidur sekitar pukul 08.00 WIB. Kebiasaan buruk saya di hari libur adalah tidur lagi seusai Subuh. “Katanya mau olahraga di Blang Padang, bangunlah anak-anak dah berkemas,” katanya.

Saya bangun lalu bergegas ke kamar mandi, usai mencuci muka lalu berbegas memakai baju celana dan baju. Setelahnya membuka pintu rumah, pintu pagar dan memanaskan mobil. “Arkan, kita bawa sepeda nggak,” tanya saya kepada anak. Dia menjawab boleh.

Rencananya, Arkan bisa bermain sepeda di Blang Padang kalau bosan olahraga jalan kaki. Satu sepeda lipat saya ambil di bagian samping rumah lalu memasukkan ke belakang mobil. Kami siap berangkat setelah istri dan dua anak, Aya dan Arkan keluar rumah dengan pakaian olahraga.

Mobil melaju pelan keluar kompleks perumahan. Tujuannya tak langsung ke Blang Padang yang berjarak sekitar 8,5 kilometer. “Kita sarapan dululah, di mana enaknya,” kata Arkan. Istri saya menyarankan di Sentra Kupi, kawasan Lambhuk, Banda Aceh.

_{Menikmati sarapan di Sentra Kopi}

Kami tiba di sana lalu memilih tempat duduk. Aya dan Arkan memesan nasi guri, saya dan istri menikmati bubur kanji, minumnya kesukaan masing-masing. Saya tetap setiap dengan kopi. Sarapan pagi hal wajib bagi siapapun yang akan berolahraga atau mau beraktivitas lainnya yang menguras energi.

Sekitar 30 menit di Sentra Kopi, kami bergerak ke Lapangan Blang Padang. Masuk dari pintu gerbang utama, ada petugas di sana menunggu di palang parkir elektronik. Mengambil karcis lalu diarahkan ke lokasi parkiran. Lapangan itu sedang berbenah, terlihat tempat pedagang makanan lebih tertata di beberapa lapak yang telah disediakan.

Selanjutnya kami mengelilingi lapangan seluas hampir 6 hektar ini, dengan jalal kaki di track jogging. Di sepanjang trek terlihat tugu-tugu kecil berjumlah 53 buah yang berisi plakat ucapan terima kasih kepada Negara-negara di dunia yang telah membantu rekontruksi dan rehabilitasi Aceh pascatsunami.

Usai berjalan kaki di trek, terlihat sebuah mobil perpustakaan keliling dengan petugas yang saya kenal, Roni namanya. Dia bekerja di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), dan saban Minggu membawa mobil perpustakaan yang berisi ratusan buku untuk dapat dibaca pengunjung Blang Padang.

_{Aya dan Arkan memilih buku untuk dibaca}

_{Bersama Arkan di Blang Padang}

Aya dan Arkan tertarik duduk di sana untuk membaca buku-buku. Sementara saya melanjutkan berolahraga dengan lari santai keliling lapangan bola. Keringat bercucuran membasahi baju. Setelah merasa cukup, saya istrirahat sejenak dengan ngobrol bersama Roni.

Setelahnya kami permisi, keluar lapangan Blang Padang dengan membayar parkir Rp5 ribu. Istri meminta singgah sejenak di Peunayong untuk memasang antigores iphonenya. Setelahnya, istri minta singgah lagi di tempat jahit sepatu/sandal di kawasan Beurawe, karena dua pasang sandalnya perlu direparasi.

_{Singgah di sebuah toko di Peunayong}

Sampai di rumah siang hari, mandi, makan, salat Dhuhur dan tidur sejenak untuk melepas lelah. Tidur siang sangat lelap, baru terbangun setelah Ashar. Seusai salat, saya menuju ke Beurawe untuk mengambil sandal istri. Selanjutnya menikmati kopi sore sambil menayangkan berita di website tempat bekerja.

Saya kembali ke rumah jelang Magrib, makan malam dan kembali beraktivitas di depan laptop. []

Salam literasi
@abuarkan