Teladan Sang Pedagang Asongan
Dalam perjalanan kembali ke Surabaya, saya memutuskan untuk mencari bis antar kota di terminal. Setiba di sana, seorang pria berperawakan agak gemuk dan pendek dengan topi berwarna birunya yang agak pudar warnanya menanyakan tujuan saya, dan saya pun menjawabnya dengan singkat sambil menyebutkan nama kota Surabaya. Tanpa basa basi dia langsung menunjukkan sebuah Bis Patas (Tempat Terbatas) yang berada di pool keberangkatan dan terlihat sebuah papan nama kecil di belakang bis itu yang menunjukkan rute jurusannya menuju kota Surabaya dan saya pun memutuskan untuk menaikinya yang kebetulan saat itu bis sedang sepi penumpang.
Setelah menaiki bis itu, saya memilih duduk pada baris ketiga lajur kiri yang dekat jendela sehingga saya lebih leluasa melihat pemandangan yang ada di luar bis tersebut. Dalam jeda waktu menunggu keberangkatan, terlihat beberapa pedagang asongan mondar-mandir dan sebagian memasuki bis tersebut sambil menjajakan beraneka ragam barang dan makanan.
Tiba-tiba ada seorang pedagang asongan yang usianya kira-kira di pertengahan usia tiga puluhan masuk ke dalam bis yang saya tumpangi. Dengan suaranya yang lantang dan sopan, ia masuk ke dalam sambil menyebutkan jenis-jenis barang dagangannya yang berupa minuman dingin dan beberapa jenis makanan kecil. Ia pun melangkah masuk dari pintu depan bis dan berjalan menuju bagian belakang sambil menawarkan barang dagangannya kepada para penumpang, yang siapa tahu ada yang tertarik atau mau membeli barang dagangannya.
Pada awalnya saya tidak tertarik dengan tawarannya dan membiarkannya berlalu menuju bagian belakang, akan tetapi entah apa yang membuat saya berniat memanggilnya dan membeli barang dagangannya, ketika ia hendak keluar dari bis melalui pintu depan. Tanpa berpikir lama, saya memutuskan memanggilnya untuk membeli dua bungkus tahu goreng yang dibungkus dalam plastik bening yang dihargai lima ribu Rupiah.
Ia pun tersenyum, dan meletakkan barang dagangnya persis disebelah kursi saya yang kebetulan masih belum ada penumpang yang menempatinya. Terlihat jajaran tahu goreng yang ia tata rapi dalam sebuah kardus kecil. "Silakan pak, pilih saja," ujar sang pedagang asongan tersebut. Saya pun langsung tanpa berpikir panjang mengambil secara acak tahu-tahu goreng tersebut. Setelah ia menerima uang dari saya, segera ia bergegas berlalu turun dari bis sambil tersenyum berkata terima kasih.
Ada hal yang menarik perhatian saya, ketika sang pedagang asongan tersebut akan menerima uang yang saya sodorkan kepadanya. Ia menggunakan kedua tangannya dan ternyata kedua tangannya tidak memiliki telapak tangan, kelihatannya memang sudah bawaan dari lahir ia seperti itu. Saya sedikit terkejut karena mengetahui hal itu, karena ketika ia sedang menjajakan barang dagangannya sambil membopongnya dipundak terlihat ia seperti orang normal. Tidak terlihat bahwa ia tidak memiliki telapak tangan.
Disini saya tergerak untuk merenung dan kagum akan pedagang asongan itu, walaupun ia tidak terlahir sempurna dan dengan keterbatasannya tetap mau berusaha untuk mencari nafkah dengan cara berdagang. Ia tidak mengemis tetapi memutuskan berdagang, ia tidak mau dikasihani tetapi mau berusaha. Suatu tindakan yang seharusnya saya tiru yang kadangkala tidak mensyukuri akan apa yang telah saya dapat dan miliki. Semoga Tuhan memberkati pedagangan asongan itu dalam mencari rejeki dan semoga Tuhan memberkati saya agar selalu bersyukur serta mau meniru semangatnya. (hpx)
Saya juga salut sama bapak penjual asongan, tekad dan semangatnya dalam mengais rezeki yang halal, dan juga enggan untuk mengemis, ini pelajaran berharga yang harus kita tiru. Kisah yang sangat inspiratif sekali 👍👍👍
Terima kasih kawan, betul juga kita seharusnya belajar dari pedagang asongan tersebut, bersyukur dan tetap berusaha walau dalam keterbatasan. Semoga rejekinya dilancarkan.
Amin ya Rabb 😊
Congratulations @happyphoenix! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Hi @happyphoenix!
Your post was upvoted by @steem-ua, new Steem dApp, using UserAuthority for algorithmic post curation!
Your UA account score is currently 4.741 which ranks you at #1587 across all Steem accounts.
Your rank has not changed in the last three days.
In our last Algorithmic Curation Round, consisting of 92 contributions, your post is ranked at #23.
Evaluation of your UA score:
Feel free to join our @steem-ua Discord server