Belajar _Expressive Writing_ (Teknik Terapi Emosi dalam Menulis)

in #writing6 years ago

Salam Literasi

image

Dalam pertemuan belajar menulis di Fame Chapter Lhokseumawe, kami diajarkan tentang " Expressive Writing (Teknik Terapi Emosi dalam Menulis) dengan pemateri langsung Ibu Nurjannah Al Sharafi.

Sebelum menjelaskan lebih singkat, terlebih dulu saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada Ibu Nurjannah Al Sharafi yang telah meluangkan waktunya untuk memberi ilmu kepada kami semua.

Menurut saya, apa yang dibahas dalam materi hari ini sangat menarik. Apalagi tentang ilmu Psikologi Ternyata menulis dapat mencegah kita emosi. Selain itu beliau diakhir pertemuan tadi sempat memberi memberi hadiah buku hasil karangannya kepada peserta mengikuti kelas Fame Chapter Lhokseumawe.

image

Salah satu penerima buku dengan judul "Balak Blakan" di terima oleh salah satu perseta Fame Chapter Bireuen bernama Ibu Nuraini, beliau merupakan salah seorang wanita hebat, meskipun beliua menjabat Kepala Sekolah Dasar di salah satu Kabupaten Bireuen, namun beliau terus belajar.

Sekarang kita masuk kedalam pembahasan tentang Expressive Writing (Teknik Terapi Emosi dalam Menulis).

  1. Terapi Ekspresif

Di zaman moderen saat ini, apa pun yang kita lakukan sudah diambil alih oleh teknologi yang diciptakan oleh manusia. Pada zaman dulu massa saya masih SD-SMA ketika ingin menulis curhatan tentunya kita menulis di buku harian. Namun sekarang ini beralih ke Media Sosial misalkan Facebook, Twitter, Instagram, Whashapp, BBM dan lain-lain. Sedangkan yang sedang trend saat ini menulis berbagai media platfrom yang tententu setiap tulisan kita nantinya akan mendapat penghargaan.

Pasti kawan-kawan juga pernah geram seperti saya ketika membaca tulisan di mensos dengan kata-kata caci maki dan kasar, bahkan ada yang parah mereka menulis hal-hala tidak sesuai fakta (hoax) sehingga membuat kita miris.

Kita hanya beruntung dalam beberapa hal, sebab pada jaman dahulu menulis buku diary itu suatu kegiatan yang luar biasa. Tradisi menulis di kertas dan menggunakan meja itu ada nilai plus sebab di situ kita berkesempatan mengasah kemampuan motorik kita. Berbeda dengan menulis di layar atau di keyboard dan lain sebagainya. Maka ketika ada anak sekolah luar biasa belajar menggunakan gawai, itu merupakan suatu kemunduran. Ketika orang Jepang dan Amerika di sekolah-sekolah yang bagus justru menulis menggunakan pensil atau pulpen dan buku. Nah, kita malah sebaliknya di tahun yang sama yakni 2018.

Menulis saat kita sedang dalam mood tertentu seperti marah, sedih, kesal dan lain sebagainya dapat menjadi terapi bagi si penulis itu sendiri.

"Menceritakan kembali peristiwa baik secara lisan atau tulisan dapat membantu proses asimilasi kognitif terhadap peristiwa emosional tersebut." (Greenberg, 1996)

Ketika kita mengalami masalah kemudian ada suatu reaksi emosi negatif itu akan stabil ketika kita menceritakan atau menulis itu kembali baik secara lisan maupun tulisan.

Curhat itu penting, teman curhat itu penting. Curhatan yang paling indah adapah dalam bentuk tulisan. Sedangkan curhatan yang paling dahsyat adalah do'a di sepertiga malam. (Nurjannah, 2018)

Terapi Menulis Ekspresif

  • Suatu proses yang memerlukan integrasi pikiran afeksi dan motorik. Dalam terapi ekspresif, penulisan dilakukan secara bebas. Tanpa harus mengikuti ejaan yang baik dan benar.

  • Suatu proses penulisan pengalaman emosional dengan ekspresi yang bebas untuk mengungkap hal yang disadari maupun yang tidak disadari.

  • Bentuk terapi penulisan yang dikembangkan terutama oleh James Pennebaker pada akhir tahun 1980-an.

  • Menulis Ekspresif bukan semacam menulis jurnal atau diari. Bukan pula praktik yang akan menjadikan anda seorang penulis novel atau sreenwriter. Tetapi ini adalah teknik menulis singkat yang akan membantu orang memahami dan mengalami.

image

Sort:  

Pelajaran yang sangat bermanfaat

Terima kasih pak @buddin2 telah memberi komentar di postingan saya..


Postingan ini telah dibagikan pada kanal #Bahasa-Indonesia di Curation Collective Discord community, sebuah komunitas untuk kurator, dan akan di-upvote dan di-resteem oleh akun komunitas @C-Squared setelah direview secara manual.
This post was shared in the #Bahasa-Indonesia channel in the Curation Collective Discord community for curators, and upvoted and resteemed by the @c-squared community account after manual review.

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.16
JST 0.033
BTC 64192.94
ETH 2764.54
USDT 1.00
SBD 2.65