WhatsApp Dalam Bahaya ! | WhatsApp In Danger! [Bilingual]

Sumber:Google Img
Assalamualaikum Wr. Wb

WhatsApp, ya siapa yang tidak tahu dengan media sosial yang sangat pupoler belakangan ini dengan total pengguna aktif 1,5 milyar jiwa. WhastApp dikenal karena aplikasi chat tersebut di klaim sangat aman dengan membawa fitur keamanan enkripsi end to end.

WhatsApp, who doesn't know about social media that is so tolerant lately with a total of 1.5 billion active users. WhastApp is known because the chat application is claimed to be very safe by bringing end to end encryption security features.

Enkripsi end to end di klaim whatsapp sangat aman untuk melindungi privasi pengguna, enkripsi end to end tersebut berisi 60 digit angka dan kode QR, sehingga sangat tidak mungkin di sadap oleh orang lain tanpa sepengetahuan kita, jika pun di sadap melalui whatsapp web maka kita akan melihat notifikasi di status bar kita bertuliskan 'Whatsapp web saat ini sedang aktif', dan kita memiliki akses penuh untuk mengeluarkan akun kita dari device mana saja.

End to end encryption in whatsapp claims is very safe to protect user privacy, end to end encryption contains 60 digit numbers and QR codes, so it is not possible to be tapped by others without our knowledge, if even tapped through whatsapp web then we will see a notification in our status bar that says 'Whatsapp web is currently active', and we have full access to eject our account from any device.

Enkripsi end to end juga di klaim whatsapp memiliki fitur keamanan yang hanya kita sebagai pengirim pesan dan penerima yang dapat membaca isi pesan yang kita kirimkan. Namun belakangan ini seperti yang saya kutip dari Detik, otoritas Amerika Serikat, Inggris dan Australia mengirimkan proposal untuk pihak Whatsapp agar mereka membuka celah aliah Backdoor untuk mereka masuk dan memata-matai pengguna yang di rasa bermasalah seperti terorisme dan dali sebagainya.

End to end encryption also claims whatsapp has a security feature that only we as the sender of the message and the recipient can read the contents of the message we send. But lately, as I quoted from Detik, the authorities of the United States, Britain and Australia sent proposals to Whatsapp so that they would open the Backdoor aliah loophole for them to enter and spy on users who felt troubled, such as terrorism and others.

Namun, di sisi lainnya jika Whatsapp membuka backdoor agar otoritas pemerintah bisa memata-matai, maka klaim Whatsapp yang memiliki fitur keamanan tinggi hanya tinggal kenangan belaka. Akan banyak pengguna yang beralih menggunakan media sosial lain yang akan tetap menjamin privasi pengguna tanpa intervensi dari pihak manapun, termasuk saya.

However, on the other hand if Whatsapp opens a backdoor so that government authorities can spy on it, then Whatsapp's claims that have high security features are only memories. Many users will switch to using other social media that will continue to guarantee user privacy without intervention from any party, including me.

Telegram mungkin akan menjadi alternatif jika suatu saat proposal dari otoritas beberapa negara tersebut di terima, karena otomatis Whatsapp akan di tinggalkan pengguna karena di rasa sudah tidak aman lagi dan itu juga akan berpotensi untuk dilakukannya pengintaian massal tidak hanya untuk tujuan investigasi semata.

A telegram might be an alternative if one day the proposals from the authorities of these countries were accepted, because Whatsapp would automatically be left by the user because it was felt that it was no longer safe and that it would also have the potential for mass surveillance not only for investigative purposes.

Demikian opini saya tentang 'Whatsapp Dalam Bahaya' semoga bermanfaat, jika ada kritik dan saran silahkan coret coret di kolom komentar, dan jika ada pertanyaan silahkan layangkan melalui email luthfi@technologits.com. Wassalam

Thus my opinion about 'Whatsapp in Danger' may be useful, if there are criticisms and suggestions please cross out in the comments column, and if there are questions please e-mail via luthfi@technologits.com. Wassalam.