Teman Bahagia

Kamu punya ga, seorang teman yang jika kamu bersamanya kamu merasa bahagia, tetapi bukan pacar atau pasangan kita? Rasanya kalau sudah sama dia bawaannya hepi selalu, meski sedang tak ada duit, sedang dimarahi nyokap, atau bahkan baru putus ma pacar. Jika sudah sama si kawan ini masalah yang kita punya hilang dan kita bawaannya bahagia selalu. Kalau kamu punya kawan seperti itu, kamu sangat beruntung. Karena saat ini banyak yang mencari "teman bahagia" dengan suatu hal yang sifatnya semu, yaitu minuman memabukkan dan narkoba.

Ya, fungsi teman sudah di ambil alih oleh minuman beralkohol dan narkoba. Sudah sesusah itukah mencari teman? Coba lihat di media sosial, lebih banyak mana orang yang berbagi kebahagiaan atau berbagi kesedihan? Kalau sudah melihat postingan kawan yang statusnya sedih, jangankan untuk mendekat, bertemu pun malas. Beban hidup kita saja sudah complicated di tambah lagi masalah dia. Hehe..
Tapi jika kita dalam masa sulit, lalu ada teman yang datang, mendengarkan keluhan kita dan menasihati tanpa ada pamrih, bisa jadi dialah teman sejatimu.

"Curahan" saya di atas sebenarnya lebih ke self reminder, supaya menjadi teman yang baik dan menjauhi narkoba serta minuman keras.

Ga terasa ya tulisan saya masuk ke part 6, semoga masih betah membacanya. Bagi yang sebelumnya belum membaca, bisa di klik di tautan di bawah ini ya :)

👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇👇

Kaki Lasak goes to Takengon part 1
Kaki Lasak goes to Takengon part 2
Kaki Lasak goes to Takengon part 3
Kaki Lasak goes to Takengon part 4
Kaki Lasak goes to Takengon part 5

Mendaki Bukit Pinus

Puas hati menjelajah tempat yang versi kami sebagai hidden placenya danau Laut Tawar. Berfoto bak model, berselfi ria, saling mengarahkan gaya, saling mentertawai dan banyak hal yang lucu lainnya. Maunya sih di sini ngecamp sehingga bisa berlama-lama menikmati suasana alam, tapi kali ini ga mungkin karena malam ini kami rencananya pulang.

Dengan langkah gontai, kami meninggalkan lokasi. Kami berlagak seolah kehabisan tenaga penanda kami enggan untuk kembali. Di saat ganting tersebut, sahabat kami Yasir memberi ide agar kami mengambil jalan pulang yang berbeda dengan jalan pergi tadi. Itu artinya kami harus melewati bukit alias mendaki. Kami sempat saling tatap dan akhirnya setuju. Langkah yang tadinya gontai, jadi semangat mendaki. Ngos-ngosan pasti, bahkan saya dan istri sempat beberapa kali berhenti. Saat sampai di puncak, lagi-lagi kami seolah diberi "upah" atas jerih payah kami, yaitu pemandangan hutan pinus yang cantik. Liat saja fotonya :)

Tidak hanya hutan pinusnya yang sedap di pandang, pemandangan danau Laut Tawar dari atas bukit ini tak kalah indah. Kami sempat berteriak melepaskan kepenatan serta meluapkan kegembiraan.

Inilah bagian cerita perjalanan kami menikmati hutan pinus di tepian danau Laut Tawar. Rasa capek, pgal, senang, riang, seru, semua menjadi satu, yaitu semangat menjelajah. Terlepas dari rasa semangat tadi, ada rasa kapar yang menyapa. Hari memang sudah siang, sudah saatnya untuk makan siang. Di mana dan apa yang kami makan siang ini? Tinggu cerita saya esok ya :)

Banda Aceh, Sabtu 17 November 2018

"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"

Kaki Lasak : The Story, Travel, Photo & Food

---

---

---

Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131