The Diary Game, Selasa 4 Agustus 2020 (Mengunjungi Rumah Oma)
Saya bangun jam 5.30 Am, seperti biasanya saya segera bergegas untuk shalat subuh, anak-anak belum bangun jadinya saya ke dapur untuk menyiapkan makanan, hal pertama yang saya lakukan adalah menyiapkan MPAsi untuk pocut putri bungsu saya, kemudian saya menyiapkan lauk berupa telur sambal, sayur sup untuk anak-anak, tumis kangkung dan juga tahu goreng tawar untuk sarapan kami, saya masak sekalian untuk lauk makan siang.
Lauk untuk hari ini
Tidak berapa lama setelah masak dan berbenah dapur anak-anak bangun, saya segera memandikan mereka kemudian menyuapi makan untuk putri bungsu saya, sedangkan anak sulung saya makan bersama bundanya, setelah anak-anak selesai makan, saya sarapan dan menemani anak-anak bermain sambil nonton serial pocong lucu di channel youtube.
MPAsi untuk si bungsu
Jam sudah menunjukkan pukul 9.00 Am, sudah waktunya anak bungsu saya untuk tidur, setelah mengantarnya tidur saya dan putra sulung pergi ke rumah sawah untuk melihat ayah yang melanjutkan pekerjaannya hari ini, dapurnya hampir selesai di kerjakan, tinggal pemasangan geranite setelah itu tinggal pemasangan kompor tanamnya, setelah melihat-lihat dapur yang hampir rampung di kerjakan saya duduk sejenak dan menemani ayah menikmati kopi hitam favoritnya, setelah itu saya ke rumah Oma yang letaknya selang tiga rumah tidak jauh dari rumah sawah kami.
Dapur rumah saya yang hampir rampung
Jam 10.30 Am saya meninggalkan putra sulung saya di rumah Oma, kemudian pulang untuk menjemput putri sulung saya yang saya tinggal tidur bersama bundanya, sesampainya di rumah saya menyiapkan beberapa keperluan anak-anak untul di bawa ke rumah Oma, setelah semua siap kamipun berangkat ke rumah Oma, saat kami tiba di rumah Oma, anaknya yakni sepupu saya telah menyiapkan es sirup merah dengan beberapa toples kue kering hari raya, alhamdulillah kami menikmatinya bersama-sama.
Es sirup merah dan kue kering di rumah Oma
Hari sudah siang kami terlalu asik ngobrol sambil bercanda, Omapun mengajak kami untuk makan siang, hari ini Oma masak sayur urap( bahasa Aceh) dan ikan asin, kakek yang minta di buatkan lauk tersebut karena bosan dengan daging-dagingan selama lebaran qurban, Oma sudah menyiapkan semua dan membawa makanan keluar kami semua menikmati makan siang nersama di pondok depan rumah di bawah pohon mamgga yang rindang, walaupun cuma Urap(Bahasa Aceh) dan ikan asin rasanya sangat istimewa sekali bukan hanya karena makanannya di nikmati bersama-sama tapi juga karena setiap makanan yang di masak oleh Oma rasanya tiada dua.
Makan siang urap di rumah Oma
setelah menikmati makan siang bersama, anak-anak mulai rewel karena mengantuk, kakek mengikat ayun di cabang pohon mangga dan mereka tidur terlelap di bawah pohon mangga yang rindang dan sejuk, sedangkan kami membaringkan badan kami setelah menunaikan shalat zuhur secara bergantian, kakek kembali pergi bekerja di samping rumah, kakek/suami Oma seorang tukang dan sudah dua hari bekerja di rumah tetangga.
Anak-anak tidur di bawah pohon mangga
Saya berada di rumah Oma sampai sore, sekitar jam 4.00 saya di jemput suami dan pulang ke rumah untuk bersih-bersih dan menunaikan shalat asar, tadi sebelum pulang anak-anak sudah saya mandikan di rumah Oma, setelah selesai bersih-bersih dan shalat saya dan anak-anak di ajak pergi kembali ke rumah sawah, di sana saya duduk santai menikmati angin sawah sambil memberi umpan ikan nila dan gurami di kolam yang di buat oleh suami saya.
Memberi umpan ikan di kolam
Saya sekeluarga berada di rumah sawah sampai sore hari, dan sebelum adzan magrib kami kembali ke rumah untuk melaksanakan shalat magrib, dan kemudian menghabiskan waktu bersama di ruang keluarga sambil menonton acara favorit ibu saya Bawang Putih berkulit Merah di ANTV .
Serial favorit ibu saya
Congratulations, your post has been upvoted by @dsc-r2cornell, which is the curating account for @R2cornell's Discord Community.
Sepertinya itu pohon mangga jenis lokmai, rasanya sangat manis dan memiliki biji yang tipis. Saya sangat suka mangga tersebut.
Ini bukan jenis lokmai, mangga ini di bawa pulang Oma dari besitang, buahnya besar-besar kadang 1 buah bisa mencapai 3kg, paling kecil 2kg, rasanya tidak begitu enak, untuk ukuran kalah jauh dari lokmai, tapi kalau untuk rasa lokmai juaranya
Ooo.. Soalnya bentuk pohonnya tidak jauh berbeda. Lokmai biasanya banyak bercabang seperti foto tersebut.
Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.
Salam dari @anroja
Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.
Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.
Keep following @steemitblog for the latest updates.
The Steemit Team