The diary game (2 Agustus 2020) Pergi ke Kebun The Ron

in #thediarygame4 years ago (edited)

Apakabar hari ini. Tentu yang kita harapkan adalah baik-baik saja, walau ada yang mendapat hari-harinya kurang menarik. Namun semua keadaan itu pasti berganti membentuk lembaran cerita dikehidupan kita. Seperti hari ini aku membuka lembaran kehidupan itu dengan mengunjungi kebun di area pegunungan Pidie Jaya.

Di the diary game yang ke dua ini, aku ingin menulis seperti yang disarankan oleh @anroja. Berbagai masukan darinya perlu kuungkapkan rasa terimakasih walau dengan cara sederhana. Dia begitu semangat menunjukkan arah jalan agar postingan mendekati sempurna. Dan karena itulah aku perlu menyebut dirinya di sini sebelum mengawali ceritaku hari ini. Thank, @anroja dan cerita akan aku mulai.

Seperti biasa, aku mengawali pagi dengan secangkir kopi. Berbicara dengan teman-teman yang kutemui di warung. Tepat pukul 11.00, seorang kawanku datang menepati janjinya kemarin setelah mengajakku ke kebunnya. Kami pun berangkat dengan motor WIN, yang diistilahkan oleh kawanku bahwa kendaraannya tersebut sebagai cheetah yang ramping menjelajahi bukit.

20200802_164953.jpg
Kopi pagi di sebuah warung sebelum berangkat ke kebun

20200802_132412.jpg
Roni temanku mengenderai motor di jalan pegunungan menuju kebun

Jalan gunung yang masih berbatu mudah saja dilalui oleh motor tersebut. Sesampai di sana, udara terasa sejuk. Suara burung ramai berkicau, bagai sorak penonton saat menikmati konser musik. Hehe. Ada cerita menarik yang akan kutulis di sini. Dan itu berawal saat kami baru sampai di kebun. Kami mencagak motor di bawah pohon, lalu jalan kaki untuk mencapai gubuk di tengah kebun.

Seekor burung berwarna kuning kehijau-hijauan terbang di atas kepalaku. Sepertinya burung tersebut masih belajar terbang. Entah bagaimana bisa, dari pagar kebun yang hanya berjarak beberapa langkah dengan aku berdiri, burung tersebut terbang dan hingga di bahuku. Mungkin dikiranya aku sebatang pohon atau yang lain yang aku tak tahu kepastiannya.

Aku menangkap burung tersebut tanpa maksud membawanya pulang atau melukainya. Maka kupotret dia beberapa kali yang tak berkutik dalam genggamanku. Alangkah lucunya burung tersebut. Matanya memandang lembut ke arahku. Aku bertanya padanya meski burung itu tak menjawab. " kenapa kau hinggap di pundakku". Nafasnya terengah-engah dengan degup jantung berdegup kencang. "Jangan takut, aku tidak melukaimu. Aku hanya ingin mengabadikan kamu dikehidupanku hari ini". Begitu kukatakan padanya agar paniknya hilang. Sebelum melepaskannya, aku berpesan" terbanglah kau, hati-hati pada manusia, walaupun itu sebangsa denganku tapi kami ada yang bertangan jahil memburu dirimu melebihi binatang buas".

20200802_133456.jpg

20200802_133453.jpg
Burung Cipo yang manis hinggap di pundakku dan berhasil kuabadikan dalam potret kamera

Aku penasaran dengan burung tersebut. Maka aku ingat seorang teman yang juga pemain di steemit bernama @nazalul yang menyukai burung-burung dan tahu jenis-jenisnya. Aku mengirim gambar pada WA-nya. Menanyakan burung tersebut. Dia mengatakan itu burung Cipo sejenis Kolibri namun memiliki badan sedikit lebih besar. Akupun mencari lebih banyak di google tentang burung itu. Ternyata burung cipo yang hinggap dipundakku itu memiliki suara yang sangat indah dan unik sekali.

Kemudian di kebun itu, kami membersihkan belukar yang menyemak sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman. Di sana ada beberapa jenis tanaman mudan dan tua yang tumbuh dengan ceria. Diantaranya ada pohon pinang, serai wangi, nangka, petai, jengkol, jambu, jeruk dan lainnya.

20200802_152007.jpg

20200802_151926.jpg

20200802_151905.jpg

20200802_151850.jpg

Hari sudah melewati siang menuju sore. Kami berencana pulang. Usai menghabiskan sebatang rokok di gubuk sambil mengeringkan keringat, kawanku yang bernama Roni, menyuruhku memutar lagu di handphone. Kuputar lagu kesukaannya yaitu lagu country miliknya CCR. Dia menghentak-hentakkan kaki mendengar lagu tersebut. Aku tertawa melihat tingkahnya.

Lagupun telah usai, rokok di tangan hampir menyambar puting. Kamipun pamit meninggalkan kebun itu. Ada kata-kata yang dia ucapkan saat menyalakan motor, bahwa" Alam selalu memberi, tapi kita menusia sering menyakitinya". Tanpa menanyakan maksud apa-apa, aku naik ke atas keretanya, dan kamipun pulang.

Ingin tau tentang saya klik disini

Sort:  

Jujur, saya merasa senang melihat tulisan anda yang semakin membaik bila dibandingkan kemarin. Ini semakin fokus terhadap kegiatan sehari-hari. Saya mengharapkan pada The diary game selanjutnya semakin lancar anda bercerita aktivitas anda sehari-hari.
Saran saya, berhentilah merokok demi menjaga kesehatan anda.

Hahah...merokok untuk inspirasi bg @anroja. Trimakasih telah peduli pada kesehatan saya.

Hehehe... Good job sobat.

Yuhuu...@anroja. Thank you

Postingan ini telah dihargai oleh @steemcurator08 dengan dukungan dari Proyek Kurasi Komunitas Steem.
Ikuti @steemitblog untuk mendapatkan info tentang Steemit dan kontes.

Salam dari @anroja

Trimakasih @steemcurator08, salam kembali.

Alam memang selalu menarik untuk di nikmati, perjalanan yang sangat saya inginkan, terasa damai melihat keadaan sekitar, saya ingin sekali ke kebun the ron.

Nanti kita buat meet-up di sana antara peserta the diary game @herimukti. Hehe. Thank you sudah berkunjung ke tulisan saya.

Itu sangat menarik @fooart saya akan menunggu momen itu

Alur cerita sangat bagus, sebaiknya setiap gambar diberikan sedikit keterangan atau rincian tentang gambar tersebut dan jangan lupa memberikan tag #the1000daysofsteem selain #thediarygame. Sukses selalu buat anda.

Baik bang..@muzack1. Thank you atas masukannya🙏🙏

Thank you for taking part in The Diary Game on Steem.

Sorry we missed the voting window on this post. An extra vote will be added to your next Diary Game post.

Keep following @steemitblog for the latest updates.

The Steemit Team

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 61497.86
ETH 2992.94
USDT 1.00
SBD 3.69