My Story: Peace message of Rapa-i

in #story7 years ago

Bila bahasa sudah tidak mampu mendamaikan, biarkan musik yang bicara.

Media di Aceh mewartakan bahwa Rapa-i Pasee dari Aceh Utara menjadi salah satu dari empat tarian Aceh yang ditetapkan sebagai warisan budaya Aceh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Saya jadi ingat kegiatan 12 tahun lalu. 9 hari jelang tanggal bersejarah, 15 Agustus 2005, kami dari acehkita menggelar kegiatan menabuh rapa-i disepanjang jalan (uroeh taloe rot), mulai dari Banda Aceh sampai Peureulak, Aceh Timur, 7-8 Agustus 2005.

Kegiatan menabuh rapa-i di atas 14 truk trailer (intercooler) ini melibatkan sekitar 350 seniman tradisi rapa-i pase. Di masing-masing truk ditempatkan 10 buah rapa-i pase. Penabuh rapa-i mencapai 288 orang yang bertugas secara bergantian, diikuti sekitar 20 bus dan kendaraan lainnya.

Rapa-i Pasee atau rapa-i uroeh adalah alat musik pukul yang dipadu dengan syair yang disesuaikan dengan keperluan. Tapi, pada bunyi yang ditimbulkan pada rapa-i pasee itu sendiri mengandung pesan kunci pada masa lampau, yaitu: "Nyoe ka di meusu rapai uroh, lagem ji piyoh ji meusu bede (kalau rapa-i uroh sudah berbunyi, suara senjata sudahlah berhenti)," kata Ayah Panton, seniman Aceh Utara yang pada saat itu menjadi penanggungjawab acara rapa-i uroh.

Sebagai media yang memiliki misi mengakhiri konflik bersenjata di Aceh memandang sangat penting untuk terus menerus menyampaikan pesan untuk segera mengakhiri konflik. Saya selaku Direktur Yayasan sekaligus pemimpin umum media acehkita memutuskan bahwa jika pesan tertulis (jurnalistik) belum juga mampu menjadi penguat dari pesan langsung rakyat, maka pesan dari musik harus pula dilakukan, sebab musik adalah bahasa universal, dan saya percaya, kandungan pesan kunci pada rapa-i pasee akan sampai di hati semua pihak, dan akan menambah keyakinan mereka untuk tidak lagi mundur dari meja perundingan.

Tanggal 7 Agustus malam, bertempat di halaman Pendopo Gubernur Aceh, Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid bersama Gubernur Aceh, Azwar Abubakar melepaskan kegiatan Uroh Taloe Rot dengan rute Banda Aceh menuju Peureulak, Aceh Timur. Sebelumnya pada sore hari rapa-i juga sudah ditabuh di lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh sekitar pukul 16.00 Wib.

Dari Pendopo Gubernur Aceh rombongan rapa-i bergerak menuju arah Lambaro, menuju Sibreh, Seulimum, hingga tiba di Saree sekitar pukul 02.00 dini hari. Pukul 05.00 pagi rombongan tiba di Sigli, Pidie. Dari Sigli rombongan bergerak menuju Aceh Utara melewati Jeunib, wilayah yang dikuasai Panglima GAM bernama Darwis Jeunib. Setiba di Lhokseumawe, rombongan berhenti di lapangan dan setelah menyampaikan pidato perdamaian, rombongan kembali bergerak menuju Peureulak. Disepanjang jalan, malam, pagi, sore dan malam lagi, warga menyambut antusias seraya memberi isyarat dukungan pada perdamaian.

Usaha kalangan sipil untuk membangun suasana batin yang mendukung para pihak (RI dan GAM) berunding dan menghasilkan kesepakatan damai tidak mudah. Dua hari menjelang tanggal 15 Agustus 2005 tetap ada insiden penusukan anggota marinir. Tapi, karena segenap daya rakyat terus membangun suasana damai, maka Sabtu (13/8) delegasi dari Pemerintah RI bertolak ke Helsinki. Tanggal 15 Agustus 2005, 9 hari usai acehkita menggelar rapa-i uroeh taloe rot, MoU Helsinki ditandatangani.

Itulah kenangan saya 12 tahun lalu. Ide kolosal itu berawal dari perbincangan ringan di bawah pohon di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, tempat saya sering duduk ngupi, berbincang-bincang dengan kawan-kawan, dan merenungi ide-ide perdamaian.

Media acehkita sendiri dihadirkan untuk membantu menyediakan informasi alternatif dari Aceh akibat media-media mainstrem pada waktu itu tidak bisa bebas mewartakan peristiwa kecuali yang sudah melewati sensor penguasa militer. Selain media online, acehkita juga ada edisi majalah, berikut cover beberapa edisi yang masih saya simpan.

Not:
Cerita tentang Aksi Rapa-i Taloe Uroeh Rot bisa klik 1 2

Bahan bacaan tentang Rapai 1 2 3

Sort:  

Congratulations @rismanrachman! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published
Award for the number of upvotes

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!

Hanya sekeping kisah lalu.

Salah satu grup rapa'i Pasee yang terkenal berasal dari Gampong Geulumpang VII, tetangga gampong saya. Mereka sering latihan menabuh rapa'i waktu malam, suaranya lantang hingga ke rumah saya. Saya lebih senang mendengar ritmenya dari jauh :)

Pada masa itu saya membayangkan suara tabuhan rapai itu bagai "senjata perayu hate" yang dengan kendaraan angin menuju lubuk hati pendengar. Setelah acara saya mendapat beberapa testimoni dari orang-orang yang mengaku malam itu seperti ada "pesan" gaib yang meminta mereka untuk teguh pada perdamaian.

Saya bangga ikut berkontribusi walaupun sedikit dalam acara itu. #peace

Maunyoe ka dimeusue rapai uroeh lageum dipiyoh dimeusue beudee... Nyoe meunan aduen?

Ada sambungannya: meunyo ka di meusu rapai pasee hanjeut tasee jak prang ka.....

Jadi ingat ketika acehkita.com masih super aktif Bang @rismanrachman. Meliput konflik bersenjata di masa lalu.

Ya kenangan yang sulit dilupakan.

Media acehlita masih tetap ada, dijalankan ama kawan-kawan, saya sendiri melakukan lompatan menuju www.acehtrend.co

Saya tahu acehkita.com masih ada Bang @rismanrachman, sesekali masih sering buka. Tapi tidak seperti dulu, yaa....

Coin Marketplace

STEEM 0.25
TRX 0.11
JST 0.029
BTC 69242.69
ETH 3691.10
USDT 1.00
SBD 3.41