Kala Snouck Hurgronje Bertemu Habib Abdurrahman
Ketika bermukim di Arab Saudi untuk mempelajari agama Islam, Snouck Horgronje dalam tahun 1884 bertemu dengan Habib Abdurrachman az Zahir di Konsulat Jenderal Belanda di Jeddah. Saran untuk penaklukan Aceh mengalir.
Pertemuan bersejarah itu sangat berarti bagi Snouck, karena Habib Abdurrahman az Zahir merupakan mantan Mangkubumi Kerajaan Aceh, yang menyerah kepada Belanda melalui politik “membeli kebaikan musuh” yang dijalankan oleh pemerintah Kolonial Belanda di Aceh. melalui Habib, Snouck banyak tahu tentang Aceh, untuk kepentingan penaklukan.
Habib Abdurrahman az Zahir Sumber
Pertemuan Snouck dengan Habib Abdurrahman ini diabadikan dalam buku Nasihat-Nasihat Cristian Snouck Hurgrobje Semasa Kepegawaiannya Kepada Pemerintah Hidia Belanda 1889-1936 seri khusus jilid I edisi bahasa Indonesia diteritkan oleh *Indonesian Netherlanda Cooperation in Islamic Studies (INIS) pada tahun 1990. Versi asli berbahasa Belanda berjudul Ambtelijke Adviezen van C Snouck Hurgronje ditulis oleh E Gobee dan C Adriaanse dengan pengantar dari P SJ Van Koningsveld.
Dalam buku itu diungkapkan, meski Habib Abdurahman telah berjanji tidak akan mencampuri urusan Aceh lagi, setelah Belanda memberinya sejuamlah uang pensiunan, ia menyatakan kepada Snouck bahwa ia bersedia dengan senang hati untuk menyusun sebuah nasihat kepada Pemerintah Kolonial Belanda menganai masalah Aceh.
Kata Habib Abdurahman, orang Aceh merupakan muslim yang taat, akan puas jika seluruh pemerintah dalam negeri diatur oleh seorang tokoh yang beriman, meskipun ia berada di bawah pengawasan Pemerintah Belanda. Pendapat dan usulannya itu kemudian ditulis disecarik kertas.
Snouck Hurgronje ketika mempelajari Islam di Arab untuk kepentingan orientaslis dan penakulkan Aceh, namanya diubah menjadi Abdul Ghafur. Sumber
Tentang usulan Habib Abdurahman ini juga bisa dibaca dalam karya Anthony Reid yang berjudul Habib Abdur-Rahman az Zahir: 1833-1896. dalam Cornell Modern Project (1972) serta dalam buku Snouck sendiri yang berjudul De Atjeher Verspreide Geschriften Advienzen juga dalam Buku Harian Snouck Tentang Perjalanannya ke Negeri Arab yang diterbitkan oleh Perpustakaan Universitas Leiden.
Nasihat Habib Abdurrahman itu kemudian oleh Konsul Jendral Belanda di Jeddah, JA Kruyt pada 13 September 1884 disampaikan kepada Menteri Luar Negeri Belanda. Surat itu kemudian disimpan dalam Arsip Umum Kerajaan Den Hagg, Dosir A, Kotak 148. Isi dari sebagian surat itu seperti kutipan di bawah ini.
Kepada saya, Habib dengan disaksikan oleh Dr Snouck Hurgronje, telah menguraikan pikiran-pikirannya mengenai perdamaian negeri Aceh yang mungkin diadakan; dalam ceramahnya yang panjang (…) Habib telah berjanji akan menguraikan pikiran-pikiran tersebut kepada saya dalam nota yang panjang lebar yang kemudian akan saya sampaikan kepada Yang Mulia.
Namun reaksi Pemerintah Hindia Belanda atas surat itu diluar dugaan JA Kruyt, Pemerintah Hindia Belanda menyatakan sama sekali tidak menghargai nasihet apa pun dari tangan Habib Abdurrahman.
Orientalis Snouck dalam wujud asli dengan nama lengkap Chistian Snouck Hurgronje penasehat Pemerintah Hindia Belanda untuk daerah jajahan. Sumber
Meski demikian, Habib Abdurrahman tetap menyampaikan pikiran-pikirannya mengenai pemerintah Aceh dalam nota pribadinya kepada Snouck Hurgronje. Tapi baru empat tahun kemudian, yakni pada 26 Juli 1888, Snouck Hurgronje menyampaikan isi nota pribadi Habib Abdurrahman tersebut kepada Menteri Daerah Jajahan Pemerintah Kolonial Belanda.
Setahun sebelumnya, 1887, berbagai pihak antara lain Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Perhimpunan Betawi Bidang Kesenian dan Ilmu Pengetahuan) berusaha mendatangkan Snouck Hurgronje ke nusantara untuk kepentingan penelitian ilmiah terhadap agama Islam, yang diharapkan akan membuahkan hasil yang bermanfaat bagi Pemerintah Hidia Belanda dalam penaklukan daerah jajahan, terutama Aceh.
Snouch Hurgronje sendiri terlibat aktif dalam prakarsa-prakarsa penelitian kaum orientalis Eropa terhadap Islam. Pertemuannya dengan Habib Abdurahman di Jeddah, Arab Saudi membuatnya memiliki banyak pengetahuan tentang Islam dan Aceh. Dari penegtahuannya itulah kemudian Aceh dihancurkan dari dalam, setelah tak mampu ditaklukan dengan senjata.
Keren sejarahnya adun..
Posted using Partiko Android
Sejarah Aceh memang keren brader @asrul.aziz
Congratulations @isnorman! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
Click here to view your Board
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness and get one more award and increased upvotes!
Thank you so much @steemitboard i will get it