Sejenak Bersama FAMe Chapter Bireuen

in #steempress6 years ago (edited)


@tinmiswary

Tuan dan Puan Steemians...

Kemarin sore (30/06/2018), sekira pukul 15.30, saya bergabung dengan teman-teman FAMe Chapter Bireuen di Ruang Seminar Ampon Chiek Universitas Almuslim.

Saya diminta untuk memberikan sedikit materi tentang penulisan opini di media massa. Ini adalah permintaan kedua setelah sebelumnya tertunda karena saya sedang berada di Banda Aceh.

Saya tiba di lokasi acara pukul 15.20, lebih cepat 10 menit dari jadwal. Ini adalah "prosedur pribadi" yang saya buat sendiri, hadir 10 menit sebelum acara, atau tidak hadir sama sekali.

Sampai di sana, saya mengontak panitia melalui pesan WA. Kata panitia, peserta yang hadir baru dua orang. Karena tidak mungkin memberikan materi untuk dua orang, saya pun menunda masuk ruangan. Saya memilih mengecap kopi di sebuah kantin sembari menunggu kehadiran peserta lain minimal 10 orang.

Beberapa menit kemudian, panitia kembali mengirim pesan bahwa peserta yang hadir sudah lebih 10 orang. Setelah menyerahkan sejumlah rupiah, sebagai harga kopi kepada penjaga kantin, saya pun bergerak cepat ke ruang acara.

Sampai di sana, peserta telah duduk manis di kursi masing-masing. Karena azan Ashar akan berkumandang beberapa menit lagi, maka acara ditunda setelah shalat.

Selepas shalat, acara pun dimulai. Saya bergerak ke meja depan dan berusaha duduk "semanis" mungkin.

Setelah mengeluarkan laptop, saya mulai memberikan sedikit materi kepada peserta. Materi yang berisi tentang pengenalan opini, cara merespon isu dan sebagainya sudah saya ringkas seringkas-ringkasnya.


Ruang pelatihan

Dalam pikiran saya, materi tidak harus panjang lebar. Saya tidak ingin mereka menjadi "penghafal" materi, sebab menulis adalah kerja praktik, bukan menghafal trik "begana" dan begini.

Setelah menjelaskan sedikit materi tentang cara merespon isu melalui opini di media, saya pun mencoba bertanya kepada mereka, apakah mereka sudah menulis. Sebagian menjawab sudah dan sebagian menjawab belum. Menurut saya, pertanyaan ini penting guna mengetahui apakah mereka sudah beraksi atau masih "sibuk" dengan teori.

Kemudian saya melanjutkan pertanyaan, apakah sudah ada tulisan mereka yang terbit di media. Ternyata beberapa peserta sudah pernah mengirim tulisan ke media, dan terbit. Ini adalah pencapaian yang luar biasa.

Melihat kondisi ini, menurut saya, sudah saatnya mereka terus aktif menulis dan tidak lagi "melalaikan" diri dengan teori yang panjang lebar.

Saya pribadi sebenarnya agak "malas" mengisi pelatihan menulis, sebab saya sendiri masih terus belajar dan belajar, meskipun bukan melalui pelatihan dan sekolah menulis.

Meskipun sempat mengisi beberapa pelatihan, sebenarnya saya "malu" mengajarkan orang lain tentang cara menulis, sebab saya sendiri belum yakin kalau saya ini bisa menulis.


Bersama anggota FAMe Bireueun

Untuk kelas FAMe sendiri, sejujurnya saya "kurang berminat" untuk mengisi materi, selain karena "kurang mampu," juga ada persoalan lain.

Meskipun bukan "sosialis," tapi saya sangat anti kepada "pembagian kelas," sebab saya pendukung "egalitarianisme."

Jujur saja, saya melihat (maaf) ada pola "elitisme" dalam benak oknum petinggi FAMe yang membuat klasifikasi pemateri sebagai recommended dan not recommended. Dan saya sangat anti dengan pola-pola seperti ini.

Namun demikian, saya memberikan apresiasi kepada seluruh anggota FAMe agar terus aktif belajar dan terus menulis, tidak hanya untuk kebangkitan literasi, tapi juga demi "keabadian," seperti kata Pram.

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali...




Posted from my blog with SteemPress : http://khairilmiswar.com/sejenak-bersama-fame-chapter-bireuen/

Sort:  

assalaamu 'alaikum, saya sudah membaca isi post sdr @tinmiswari ttg seminar org2 fame klo g salh saya, untk belajar mnulis yg brkualitas bg seorg yg tk brpnddikn mcm saya rasanya sulit, gmn ya cr tulis sbuah art yg mnarik?? tlg @tinmiswary jlskn klo g kbratan.
skian wasslm.. smbil nunggu perhelatan alnjutnya ne antara badak hitam mexico vs macan kroatie
slm hngt sllu dlm steemian yg jitu

Caranya dengan terus menulis😁

kop bereh kiraju... hana lawan nyoe, raya payang lom bak talakon hi, hehehe

Kuvote sajalah agar @tinmiswary tetap giat menulis. Selebihnya aku tertawa saja: wkwkwk. Jangan lupa bayar "fidyah".

Sang lhok that makna komen tgk @muhajir.juli. Tak sanggup ku pikir. Hanya yang tahu baru mengerti

Bang, boleh dijelaskan lebih lanjut soal ini? Biar saya tidak salah paham.

Jujur saja, saya melihat (maaf) ada pola "elitisme" dalam benak oknum petinggi FAMe yang membuat klasifikasi pemateri sebagai recommended dan not recommended.

Ini yang saya lihat. Bisa jadi saya salah lihat. Dan tidak perlu salah paham, maju terus.😁

Haha..terima kasih Bang atas jawabannya.

camera720_1530497292904.jpg

Ini hanya contoh, bagi saya pola ini tdk menarik.

Semangat bagi kawan-kawans FAMe di Matang. Semoga ilmu yang dibagi @tinmiswary bisa diamalkan dan akan lahir penulis-penulis hebat di Kota Sate.

Tengkiyu bang

Hello @tinmiswary, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!

@creativecrypto, thanks for your support and attention for my post. I hope you always support our post. Best regards👍

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63475.77
ETH 3117.23
USDT 1.00
SBD 3.94