Gadis Penikmat Kopi dan Lelaki Penikmat Cokelat

in #steempress6 years ago (edited)


"Sanger panas, kan?" tanyamu ketika itu.

Aku sempat kaget saat telingaku menangkap pertanyaan itu. Kaget sekaligus takjub. Ah, kau begitu perhatian padaku. Hm, maksudku pada pelangganmu. Wajar saja kafe ini selalu ramai jika para pramusajinya sepertimu.

Entah mengapa, tiba-tiba aku merasa rindu pada pertanyaan itu. Namun entah kapan aku bisa berkunjung ke kafemu lagi. Kafemu terlalu jauh dari tempat tinggalku.

Di sini, di kafe tempat aku duduk sekarang ini, sambil menyesap sanger panas dengan rasa pahit yang legit, aku seperti melihatmu di antara kesibukan para pramusaji. Malam ini sangat ramai. Pengunjungnya didominasi oleh anak-anak muda yang datang bersama pasangan mereka. Pemandangan khas Sabtu malam.

Sedangkan aku? Aku hanya bisa menghabiskan kesendirianku sambil menikmati secangkir kopi dengan campuran susu, dan sepotong lava cake yang lezat. Aku menertawakan kekonyolanku. Membayangkan bagaimana aku sangat bersemangat tadinya. Bersiap-siap sambil sesekali memeriksa gawai, berharap ada pesan dari kekasihku. Aku menunggu-nunggu ia berkirim pesan, atau mungkin sekadar pertanyaan sederhana. "Di mana?" atau "Ngopi kita malam ini?"

Jika kekasihku bertanya begitu maka aku akan menjawab, "Yuk, aku sudah siap dan sudah menunggumu sejak tadi, bahkan sejak hari-hari yang lalu sebelum aku kembali ke kota ini."

Tapi nyatanya sampai aku berada di kafe ini tak ada sepotong pesan pun yang masuk darinya. Aku jadi ingin bertanya, apa artinya rindu dan mengharapkan pertemuan, jika akhirnya cuma bernasib seperti uap kopi panas yang biasa kau sajikan untuk pelangganmu. Dia tahu aku menginginkan pertemuan dengannya, tapi dia mengabaikanku. Dan itu menyakitkan.

Sedang apa kau sekarang? Pasti sangat sibuk melayani para pelangganmu, kan? Aku ingin sekali bisa sepertimu, menghabiskan banyak waktu untuk meracik kopi. Aku suka kopi. Menikmati kopi sama seperti menikmati kisah cinta tak biasa antara aku dengan kekasihku. Dia bilang aku belum bisa memahaminya, bahkan ia mengatakan aku belum mengenalnya. Jika aku tidak mengenal kopi, mana mungkin aku suka kopi. Harusnya kekasihku sadar akan hal itu, jika aku tidak mengenalnya, bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta padanya. Lalu kami saling bertukar banyak hal, bukan hanya tentang cerita.

Kapan ya kita bisa bertemu lagi? Ingin sekali aku bertanya padamu, tentang apa artinya kopi bagimu.

"Hai!"

Sebuah suara tiba-tiba mengagetkanku. Aku hampir tak percaya dengan apa yang kulihat saat ini. Seorang anak muda berkemeja flanel dengan lengan digulung hingga siku kini telah duduk di depanku. Dadanya tertutup apron hitam berlogo cangkir kopi dengan kepulan asap, bertuliskan nama kafe tempatku duduk saat ini. Itu kamu!

"Hai. Kamu..." suaraku tercekat. Aku lupa, kita belum pernah berkenalan.

Spontan kau menyodorkan tanganmu. "Ari."

"Hani."

"Aku baru seminggu di sini."

"Oh ya? Ini kejutan. Aku tak menyangka kita bisa bertemu di sini. Hm...sebentar, apa ini sanger buatanmu?"

Kau tersenyum.

"Pantas, tadi aku sempat berfikir kalau sanger ini pasti kamu yang bikin, tapi mana mungkin ya, kan? Rupanya memang buatan kamu..."

"Semoga kamu menikmatinya ya..."

"Pasti."

Aku senang pada pertemuan tak terduga ini. Kini aku jadi punya alasan agar bisa lebih sering ke kafe ini. Menikmati sanger racikanmu yang enak ini tentu saja. Andai kau bisa duduk lebih lama denganku tadi, ingin sekali aku bertanya, apakah seseorang penikmat kopi sepertiku bisa mencintai dan dicintai sepenuh hati oleh seseorang yang menyukai cokelat?[]


Posted from my blog with SteemPress : https://senaraicinta.com/2018/07/01/kopi-dan-cokelat/

Sort:  

Selalu ada narasi yg lembut dalam tulisannya Ihan. Harus segera menyusul KKB nih.

KKB apa, Bang?

Eh, Kura-Kura Berjanggut, ya? Amvunnnnnn lupa guwk.

Kura-kura Berjanggut

Ga kebalik? Bukannya gadis penikmat coklat dan lelaki penikmat kopi.... Hehehe

Enggak, udah betul itu hahahhaha

tulisan ihan sayang kalau tidak dibaca sampai habis. renyah.

tetapi

"Pantas, tadi aku sempat berfikir kalau sanger ini pasti kamu yang bikin, tapi mana mungkin ya, kan? Rupanya memang buatan kamu..."

harusnya berpikir kan ihan?

Ahhhh iyaaa benar.... Masih terbawa ragam cakap.

Kau tahu aku pun sama kagetnya denganmu, sesaat keberanianku mencuat selayak dopamin terpancar dari otak.

Menyapamu seberani itu setelah kemarin aku mengatakan bahwa kau tak lebih sekadar imaji.

Kalau kau bertanya lagi bagaimana coklat dan kopi berpadu? Kuracikkan secangkir mochacino khusus buatmu.

Raciklah segera, aku sudah tidak sabar ingin segera mencicipinya...

Ari sukses mengisi ruang yang kerap diabaikan kekasih Hani...

semoga Ari dan Hani berjodoh, eh.....

Tampaknya Hani mulai lelah oleh pengabaian sang kekasih...

Jadi penasaran sama rasa sanger abang itu. Sanger dicampur coklat kira-kira enak ga kak?

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63744.49
ETH 2639.10
USDT 1.00
SBD 2.77