Di Steemit Bukan Hanya Menulis & Memotret |

in #steemit7 years ago

image


KITA harus memiliki prinsip yang benar di Steemit. Kalau niatnya mencari uang, pasti akan berujung kecewa seperti yang beberapa kali diingatkan @aiqabrago dan @levycore, juga sering diingatkan @rizaldamti dalam setiap meetup.

Sejak bergabung pada 26 Mei 2017 lalu, saya memiliki beberapa target, di mana mencari uang bukanlah prioritas utama.

Pertama, saya ingin menyicil tulisan yang akan dibukukan suatu saat nanti, termasuk antologi cerpen dan semoga bisa juga puisi (meski puisi bukan sasaran utama). Saya juga bermimpi menulis biografi diri nanti, nyicilnya juga di Steemit.

Kedua, saya menganggapnya sebagai tempat latihan menulis dan belajar bahasa Inggris. Waktu itu, penggunaan bahasa Indonesia belum se banyak sekarang. Saya bahagia dan berterima kasih bila ada yang mengoreksi bahasa Inggris saya yang banyak keliru karena menggunakan translate online Ketiga, memperkuat jaringan sekaligus mempromosikan karya.

Nah, di tengah ketiga sasaran itu, uang adalah salah satu reward dalam bentuk lain. Saya sendiri kaget, tiga pekan dapat penghasilan sampai setara gaji sebagai Komisioner di Aceh Utara. Tentu saja saya tambah semangat menulis apa pun, termasuk tulisan yang sangat personal yang ternyata lebih menarik dibandingkan tulisan umum yang bisa dibaca di media lain.

Minggu Pertama saya mulai, harga SBD masih sekitar 0.00066674 per BTC. Sekarang sudah turun tajam, 0.00017451. Sekitar itulah. Jadi, prestasi setara gaji Komisioner per tiga pekan sulit diulang.

Tapi karena orientasi saya bukan uang, tidak mencari kaya di Steemit, saya enjoy aja. Tidak galau meski sampai sekarang, ketika followers sudah 2200-an, tapi reward yang saya dapat $0:44, misalnya. Ini sama sekali tidak mengganggu.

Saya pernah ajak seorang penulis muda di Aceh yang opininya sering masuk Serambi Indonesia. Dia sangat bersemangat, karena sering menulis status di FB secara panjang lebar dan tinggi, hehehehehe. Dia juga sudah jatuh bangun ditolak tulisannya. Jadi, saya pikir dapat reward 0.14 tidak jadi masalah. Toh, statusnya di FB yang panjang x lebar x tinggi, juga hanya dapat like minus inkam. Saya juga memberikan motivasi yang benar dalam mengelola akun Steemit. Intinya, mencari uang bukan tujuan utama. Jangan heran kalau postingan hebat tidak dilirik orang, sedangkan postingan sampah dapat puluhan SBD. Dapat rewards atau tidak, kita terus menulis.

Dia sependapat. Ternyata, karakter tahan banting yang saya lihat dalam kariernya di dunia tulis-menulis, tidak terlihat di Steemit. Hanya dua postingan saja, dia berhenti karena tidak ada yang upvote. Semangatnya down. Dia kembali menulis analisis panjang x lebar x tinggi di FB tentang berbagai topik. Saya sampai menulis komentar di bawahnya: "$20.12" saking gemesnya.

Saya juga menelepon untuk mengajak ia menulis kembali di Steemit, mengabarkan sudah banyak penulis Aceh yang punya akun, bahkan ada grup WA khusus. Dia tetap tak tertarik. Sebelumnya, dia juga saya masukkan dalam grup jurnalis dan akademisi di Lhokseumawe.

Jadi, ini bukan persoalan kualitas semata. Bukan hanya persoalan menulis dan memotret saja. Ini persoalan mental positif juga, persoalan kekuatan komunitas, dan persoalan penguasaan teknologi juga, pemahaman tentang mata uang digital juga. Tapi apa pun persoalannya, ada Komunitas tempat kita belajar dan saling bersinergi. Jangan pernah mundur, jangan pernah down, jangan berhenti.

Saleum:
@ayijufridar


image

Sort:  

Ini dia bedanya penulis asli dan yang "aspal" seperti saya :) saat ide ini masih di kepala saya, bg @ayijufridar sudah menghidangkan dengan sangat bagus di sini. Saya juga berpikir demikian, bagi saya steemit ini tidak ada bedanya dengan facebook, vote bernilai itu hanya bonus, di facebook kita tidak putus asa ketika status kita tidak memperoleh banyak like atau komen, harusnya begitu juga di sini. Bagi saya ini tempat pembelajaran, karena di sini kita menulis dengan mengikuti aturan. Semacam tulisan semi ilmiah, yang memaksa kita untuk lebih banyak berpikir, bukan hanya menulis dan memotret :)

i think so. i will follow you. please follow me @saifulmonar

Ide brilian yang tidak dituangkan dalam tulisan, hanya akan berhenti sebatas ide saja @rayfa. Lebih baik menulis langsung meski idenya sederhana daripada ide brilian yang tidak pernah ditulis. Memang ada kalanya ide itu harus dikandung dulu untuk mematangkan. Tapi jangan terlalu lama kandungnya, jangan sampai 9 bulan 10 hari. Setelah dikandung sesuai masanya, tulisan harus lahir.

Kalau mencari cepat kaya, bukan di steemit tempatnya..
Kalau mau cepat kaya jadi pengusaha, toke sabu, kontraktor atau korupsi.
Karena dari itu kita cepat kaya.
Di steemit kita mencari uang receh.
Uroe nyoe merumpok siribe singeh siribe, wate takira ka na meujuta-juta.

Peu nyoe meunan bg @ayijufridar.

setuju, boleh cari uang..
Jika kamu bisa menulis lebih baik
Aku bisa memberi lebih...

Thank you for the insights.

You nailed it!

Very informative.

This is extraordinary!

This is incredible!

You've made my day.

This deserves recognition.

This is truly outstanding.

Iya @bullionstackers.
Saya mencoba menulis lebih baik lagi.
Mohon dukungan di setiap postingan saya.

You're a wizard at this!

I'm impressed!

Great content!

Kita menjadkan Steemit sebagai tempat belajar, pada awalnya. Tempat membangun jaringan. Rewards adalah kompensasi yang terkadang datang tanpa kita duga, dan menjadi kekecewaan ketika harapan tinggi menjulang. Realistis saja dan menjaga motivasi dan semangat tetap pada level tinggi. Terima kasih @amryksr.

Tapi ada juga bg @ayijufridar sekarang di steemit dijadikan pekerjaan utama, padahal rencana pertama pekerjaan sampingan.
Han ek bak tapike.

Hana masalah lon pike nyan @amryksr. Asai bek patah seumangat dan bek peu salah gob wate hana peunayah lage yang diharap. Kon meunan?

Ka beutoi nyan bg @ayijufridar.
Yang penteng bek keundoe.

This is excellent work.

This is just perfect!

Well researched.

Fantastic!

Well presented.

Impressive work.

Well done!

This is top-quality content.

Great content!

You've done your homework.

Mantap motivasinya bg @ayijufridar dan saya sependapat dengan abang.

Saya melihat demam steemit saat ini bukan karena sebuah komunitas maupun sebuah hoby namun lebih dari itu karena mengharapkan nilai dari yang namanya vote yang menelurkan $. Padahal lebih dari itu adalah karena faktor persaudaraan dari sebuah komunitas.

Ada sebagaian person yang merasa kecewa dengan tulisan yang tidak dianggap oleh steemians, kalau itu prinsipnya maka para jurnalis maupun penulis lainnya sangatlah beruntung jika bergabung dengan steemit. Bagaimana dengan saya dan kawan2 lain yang bukan penulis?

Ayo kita berkarya dengan apa yang kita bisa, silakan lahirkan ide2 cemerlang tanpa harus kecewa karena tdk dapat $.

Tetap semangat para steemians.

Salam steemit
@mukhtar.juned

Saya pikir @mukhtar.juned bisa menjadi contoh dan teladan bagi para pemula di Steemit yang tidak bisa menulis dan memposting foto-foto indah. Hal lain yang bisa menjadi contoh dari MJ adalah semangatnya yang tidak pernah padam, berbeda dengan PLN yang sering padam ketika ada perbaikan dan gangguan jaringan. Menulis dan memotret adalah persoalan teknis yang bisa dipelajari. Tetapi, kalau semangat dan motivasi gampang down, maka akan sulit berkembang. Sudah ada beberapa contoh, dan MJ pun mengenal kawan kita tersebut.

Dari beberapa postingan, kualitas tulisan MJ sudah semakin bagus. Ini membuktikan, menulis itu bisa dipelajari. Dia seperti menggowes sepeda, ketika kita sudah bisa menjaga keseimbangan, kita bisa bersepeda tanpa terjatuh meski pikiran ada di tempat lain. Itu kata Gonawan Mohammad.

Well presented.

i will follow you. please follow me @saifulmonar

....Jangan pernah mundur, jangan pernah down, jangan berhenti.


Kalau suatu saat tulisan ini di film kan, saya reguest kalimat ending di atas, juga disertai tiga kali gebrak meja. Sementara teman-teman Steemians yang semangat juangnya sudah loyo, duduk berjejer di depan sang motivator selaku pemeran utama, dengan baju kumal dan wajah penuh lumpur seperti wajah pejuang terakhir dalam Predator. Deal gure @ayijufridar?

setuju bang @ayijufridar kalau saya di steemit selalu enjoy, karena ada posting yang sengaja di buat sebagus mungkin tapi gak ada yang lirik bahkan untuk di komentar saja gak ada apalagi untuk di like (upvote), tapi rasanya bukan masalah, yang penting setiap waktu hendak ingin menulis sekarang rasanya sudah sdikit berbeda dengan ketika awal dulu memulai dalam steemit ini. yah, walaupun bahasa masih belum benar 100%. tulislah sewaktu menulis itu dilarang copy right "tertawalah sebelum tertawa itu dilarang"

Betul Cek Gu @atafauzan79. Di Steemit tempat kita happy forever. Jangan sampai stress karena Steemit karena ini juga tempat kita belajar banyak hal.

I'm blown away.

Keep sharing such content.

Konten yang sangat menarik untuk di diskusikan, dan menurut hemat saya, kondisi altcoin saat ini yang turun drastis disertai minimnya upvote yang menyebabkan menurunnya reward terhadap setiap konten tidak dapat dijadikan indikator kita harus berhenti berkarya. Seperti yang bang @ayijufridar sampaikan perlu dijadikan referensi di steemit.

Saat ini pemberlakuan HF 19 memang punya dampak positif dan negatif. Tentu saja Steem power menjadi faktor penting didalamnya. Nah, bagaimana sistem HF 20 yang masih menjadi misteri. Pengalaman membuktikan di HF 17 saat mayoritas postingan tidak dibayar sama sekali, tidak hanya pada akun dengan SP rendah, bahkan yang tinggi sekalipun.

Bagaimana steemit kedepan? Semua masih abu-abu. Saya tidak memungkiri bahwa membutuhkan reward sebagai tambahan pendapatan, dan melebihi dari sumber pendapatan utama diluar ini sebelumnya. Akan tetapi sisi positif yang saya peroleh adalah wawasan tentang dunia digital yang berkembang pesat seperti halnya criptografi yang tidak pernah saya pahami sebelumnya.

Sisi lain keberadaan steemit menjadi ladang saya berlatih mengekspresikan karya meskipun masih jauh dari standar. Jujur saja, sebelumnya membuat satu kalimat saja susah, nah sekarang sudah punya inspirasi mengomentari postingan bang @ayijufridar biarpun dengan penggunaan kalimat yang tidak beraturan.

Makanya, menurut saya persoalannya memang bukan hanya menulis dan fotografi saja @novale. Banyak hal yang perlu kita pelajari, termasuk yang disampaikan @novale di atas yang masih banyak belum mengerti. Perubahan dan program baru terus bermunculan, kita harus selalu update agar tidak tertinggal informasi. Saya sendiri juga harus belajar banyak. Tapi karena hanya fokus pada postingan semata, tidak terlalu kecewa dengan minimnya rewards.

Terima kasih @novale. Komentarnya menjadi bahan diskusi kami (beberapa Steeminas) ketika saya mengetik balasan ini.

mantap om...bimbing saya @fadli79 bagi mana cara poting yang baik dan benar

Bener banget postingan anda,memang kita dalam steemit jika hanya mengharap keuntungan yang besar pasti kita akan down.seperti saya,saya hanya ingin menulis di steemit ini,masalah reward itu mah rejeki kalau bisa dapat lebih.jadi walaupun tidak ada yang vote tulisan saya,saya akan terus dan terus menulis. Dan membaca tulisan anda membuat saya makin bersemangat....trims share nya.

Kalau fokus pada rewards, bisa stress kita @idaaf, sebab banyak postingan yang menarik tidak mendapatkan rewards yang seharusnya. Tentang "menarik" ini juga masih debatable karena masing-masing orang memiliki parameter berbeda. Seorang pengamat kuliner harus memiliki pengetahuan dan daya cecap yang bermutu untuk bisa menilai rasa makanan. Demikian juga dalam menulis dan fotografi.

Iya pak, postingan yang menarik, menulis / foto di steemit bukan hanya sekdar utk uang sja, terus bgaimna bisa berda dlam komunitas shingga dpat lebih banyak mengetahui dan memperdlam ilmu steemit. Ap ad persyaratan khusus?
Maaf saya pendtang baru.

Soal bergabung dengan Komunitas Steemit Indonesia (KSI), ada @aiqabrago dan @levycore serta para suhu lainnya yang menjelaskan. Saya bisa mengatakan, bergabung dengan KSI itu sangat mudah dan sangat membantu untuk memahami cara kerja Steemit @rizalfachry. Sampai sekarang pun saya masih belajar banyak hal dari mereka. Saleum.

i will follow you. please follow me @saifulmonar

Mantap Bang, saya juga sependapat bahwa menulis bukan hanya pekara mencari pemasukan. Menulis memang lebih ke sebuah cara paling pas untuk menyusun kerangka berpikir dalam sebuah hal. Entah itu fiksi atau bukan fiksi. Menulis adalah proses. Namun yang lebih terpenting lagi, menulis adalah pelampiasan hasrat. Bagi teman kita tadi itu mungkin dia lebij nyaman menulis di FB, bisa langsung dapat respon. Eksistensinya mungkin lebih terjaga di sana. Dia puas d sana. Padahal steemit juga menawarkan hal serupa. Ya Bang, walaupun demikian kita semua punya tafsiran sendiri tentang menulis. Dalam hal ini saya setuju dengan Bang bahwa menulis bukan hanya pekara cari uang. 😊

Sama seperti respon saya menanggapi komentar @amryksr tentang beberapa sahabat kita yang ingin memperlakukan Steemit sebagai pekerjaan utama. Tidak masalah, itu hak sahabat kita. Tetapi, ketika harapan terlalu tinggu, kekecewaan biasanya juga tinggi. Kita harus siap menghadapinya.

Coin Marketplace

STEEM 0.26
TRX 0.20
JST 0.037
BTC 94837.57
ETH 3452.01
USDT 1.00
SBD 3.93