Rahasia Sukses yang Bukan Rahasia
"Semua orang berkesempatan memperoleh reward di Steemit kecuali yang menolaknya."
Kalimat di atas menegaskan bahwa cara memperoleh reward di Steemit bukanlah suatu rahasia. Jadi, sudah tidak perlu lagi dicari tahu tips dan trik memperoleh reward sebagaimana monetisasi di media lain.
Di Steemit ini kunci monetisasinya sudah jelas dan tegas, yaitu pada produksi konten dan pada tindakan kurasi konten. Dengan kata lain, untuk menghadirkan reward cukup dengan memproduksi konten dan melakukan kurasi konten. Di luar ini juga bisa, misalnya dengan menjadi witness.
Selebihnya adalah kerja mengelola konten yang diproduksi dan tindakan mengapresiasi konten milik steemian lainnya. Termasuk dalam kerja mengelola konten diantaranya memastikan konten yang diproduksi adalah konten yang bermanfaat atau konten yang menghibur. Disebut bermanfaat atau menghibur karena konten yang disajikan dinilai cukup membantu orang lain dalam memahami apa yang belum dipahami, atau konten yang hadir dinilai mengandung hiburan yang menyenangkan.
Inilah yang menjadi alasan bagi datangnya apresiasi pihak lain yang akhirnya menekan tombol upvote berdasarkan penilaiannya masing-masing. Barangkali si A akan memberi upvote 100 persen karena menilai post yang ada sempurna memberi manfaat bagi dirinya. Bisa jadi berbeda dengan si B, yang hanya menekan 50 persen karena menilai bahwa post yang ada hanya menyempurnakan post yang sudah pernah dibacanya di tempat lain. Bahkan, bisa jadi si C memiliki penilaian berbeda, bahwa post yang ada tidak cukup bermanfaat karena sudah diketahuinya, dan karena itu tidak memberi upvote.
Itu artinya, selain kerja mengelola dan mengapresiasi konten sangat penting juga melengkapi dengan branding diri. Ingat, branding, bukan brand atau merek. Bagi saya, branding dalam ruang lingkup Steemit adalah citra diri kita di mata orang lain dari hasil sharing, connecting dan caring yang terjadi dalam komunitas. Tentu saja tidak mungkin untuk membuat semua orang melihat diri kita dengan mata positif.
Salah satu branding yang sangat membantu adalah sikap kita dalam bersteemit. Jika kita dipersepsi sebagai steemian yang datang ke Steemit hanya untuk mengambil saja maka ini citra diri yang tidak cukup membantu mendatangkan upvote.
Contoh sederhana branding negatif bisa di dapat dalam group whatsApp atau group discord. Si F hanya bergabung untuk keperluan melempar link postingan, tidak ada interaksi dan komunikasi sama sekali. Bahkan, langsung marah-marah ketika tidak ada kurasi dan bahkan melempar kabar bahwa kurasi hanya berlaku bagi yang suka meulih.
Hal itu jelas bermasalah dalam hal membangun branding. Padahal, branding akan sangat membantu para pelaku kurasi konten untuk memberi bobot upvote, khususnya kurator yang sudah memiliki Steem Power yang memungkinkan untuk menentukan presentase.
Contoh sederhana branding positif adalah mereka yang dinilai hadir di Steemit untuk memberi, membantu, dan menolong orang banyak. Begitu pula dalam komunitas, kehadirannya selalu disambut bersebab pikiran dan pandangannya serta sikapnya yang senantiasa memberi semangat, menawarkan bantuan, dan memberi solusi.
Silahkan lihat perbandingan, siapa yang paling mungkin mendatangkan kurasi-upvote dengan steemian yang dinilai hanya datang ke Steemit semata untuk mengambil. Misalnya, Steemian yang datang hanya dikala harga SBD-Steem naik. Tentu saja tidak ada yang bisa melarang apalagi mencegah kapan kita datang, kapan kita istirahat, dan kapan kita menghilang. Seribu alasan juga bisa kita kemukakan. Namun, ketika penilaian sudah jatuh maka melekatlah branding negatif pada diri kita.
Jadi, menurut saya rahasia sukses yang bukan rahasia lagi ada di Steemit ini. Ingat, hanya yang menolak reward yang tidak memiliki kesempatan memperoleh reward di Steemit. Salah satunya adalah mereka yang menceburkan dirinya masuk dalam daftar Cheetah dan Steem Cleaner.
Animation by @meesterboom
Bagi orang lain tentu saja ada cara lain. Misalnya lewat buying vote dan self vote. Tidak terlalu penting konten apa dan bagaimana cara konten disajikan, juga tidak penting ada atau tidak ada branding, asal ada modal untuk bisa malakukan buying vote atau ada modal untuk menghadirkan Steem Power besar maka tinggal self-upvote.
Ada lagi cara lain lagi, yaitu dengan memanfaatkan kelemahan orang lain. Dengan melakukan tindakan phishing maka orang-orang yang suka dengan free, suka cepat kaya, tidak suka belajar, malas bertanya, dan ogah berkomunitas akan menjadi sasaran empuk untuk memindahkan SBD-Steem khususnya yang tidak mau menempatkan SBD-Steem ke bagian Saving atau Steem Power. []
Luar biasa @rismanrachman
bagi yang menolak tentu walletnya bertusss..
Baru saja terjadi di salah satu grup yang ada saya di dalamnya. Brat ipoh dum...
Bertuuuuus!
wkwkwkwkwkw, sudah merdeka dia.
Emmmhhh... Paragraf terakhir sering menjebak karna gagal paham.. masih harus banyak tau ni.. mantap bg @rismanrachman
Terimakasih atas penjelasannya pak @rismanrachman. Ini sangat membantu saya dalam memahami konten. Bermanfaat dan menghibur serta dikelolala dengan baik itu kuncinya. Dari paragraf kedua saya mengetahui bahwa kita adalah kurator konten untuk diri kita sendiri. Baik tidaknya konten sangat tergantung daei cara kita mengelolanya. Baik maka apresiasi postif berupa vote. Best regards @kbsrelation
Tetap berusaha menikmati wacana tentang steemit dengan baik, terimakasih atas postingan nya bung @rismanrachman.
Salan KSI
Irman Syah || @mpugondrong
Semua trik terbuka untuk umum ya bang. Pertanyaannya adalah kesiapan kita untuk menjalankan trik ini. Semuanya tahu dan bagaimana menjalankannya juga diketahui. Kadang memang ada yang tidak sabar atau mudah menghukum konten dengan membandingkan diri.
Terima kasih telah memgingatkan kami bang. Jalan untuk membesatkan steemit masih terbuka lebar.
Selama bermain steemit belum pernah satu SBD pun saya cair kan bang @rismanrachman karena saya berambisi untuk menukarkan SBD saya untuk power-up agar bisa membantu sesama steemian di indonesia ini dan malah saya sempat membuat postingan tentang keinginan saya ini dan mendapat respon positif dari @anarcotech. Tetapi setelah postingan itu saya buat sampai sekarang saya sudah jarang mendapat upvote dari steemian2 besar padahal sebelum keinginan ini saya buat ke postingan mereka sering masuk ke blog saya dan memberikan upvote. Mohon penjelasan dari bang @rismanrachman.
Apakah kehadiran upvote besar dari steemian besar SP jadi tujuan? Jika tdk datang lagi, kumpulkan sbd/steem lalu kirim ke bot bot yang melayani upvote. Makin banyak modal makin besar dapat angka upvote di postingan.
Tapi, jika ingin menghadirkan post "besar" lakukan dengan sepenuh hati, buat post yang benar-benar kita kuasai sehingga ketika dibaca orang dibilang aso tok, hana tulang sedikitpun.
Soal upvote datang atau tidak, itu urusan lain, misalnya kita post pada waktu steemian besar sdg online, apakah steemian besar sudah memasukkan blog kita dalam daftar kunjungannya, atau apakah lainnya.
Saya sendiri belum pernah mendapat upvote besar sekali. Berapa yang ada saya syukuri, dan lebih bersyukur lagi ketika saya bisa menghadirkan post yang menurut saya sendiri sudah disajikan dengan cukup baik.
Terimakasih bang @rismanrachman atas pencerahannya. Kini saya tahu bagaimana lika-liku di dalam bersteemit, memang tidak seperti yang orang2 bayangkan, komentar abang sangat masuk akal bagi saya. Benar seperti yang abang katakan jika ingin menghadirkan post "besar" lakukan dengan sepenuh hati, buat post yang benar-benar kita kuasai sehingga ketika dibaca orang dibilang aso tok, hana tulang sedikitpun. Soal upvote datang atau tidak, itu urusan lain. Saya salut dengan pemikiran bang @rismanrachman. Jika seandainya bisa saya ingin bertanya lebih tentang steemit hingga saya benar-benar faham tentang steemit. sekali lagi terimakasih. Salam sukses selalu bang @rismanrachman.
Ya siap dilaksnakan bro. Kami masih perlu banyak belajar. Lagi mohon pencerahan @rismanarachman
terimakash atas penjelasanya pak, sangat membantu saya dalam mempelajari lebih luas tentang dunia steemit 😁
Ini bermanfaat bagi saya pak dalam bersteemit.
saya tekan 100 yaa.
hihi