Burung cantik nan licik

Greater racket tailed drongo atau dalam bahasa indonesia lebih sering di sebut srigunting merupakan burung yang menurut saya cantik. Berwarna hitam legam dengan biasan biru mengkilat pada bulunya. Memiliki mata berwarna merah yang membuat ngeri jika bertatapan langsung dengan nya. Ukuran nya tidak begitu besar atau kecil kira-kira sedikit lebih kecil dari merpati. Keindahan puncak dari burung ini bagi saya pribadi terdapat pada ekor, dua helai ekor panjang yang terkadang mengeluarkan suara dengung saat terbang.

Burung ini biasa hidup sendirian atau berpasangan. Jarang berkelompok, karena di lihat dari perilaku nakalnya lebih mudah baginya untuk melancarkan strategi apabila bekerja sendiri. Burung muda warna matanya lebih kusam sedangkan yang dewasa merah menyala.
Yang menjadikan burung cantik ini lebih menarik adalah perilaku mencari makannya. Licik dan pandai kadang sulit di bedakan. Dia merupakan pemakan serangga. Mencuri makanan dari spesies lain adalah keahliannya, sehingga burung ini disebut memiliki perilaku kleptoparasitisme. Dalam mencuri pasti di perlukan strategi agar tidak menimbulkan keributan dan mendapatkan makanan dengan aman dan tentram. Strategi nya adalah meniru suara spesies lain. Suara yang di tiru juga merupkan jenis suara spesifik yaitu “suara alarm bahaya”.


Burung memiliki suara alarm sebagai bentuk respon atas bahaya yang ada di sekitar serta sebagai peringatan pada kelompoknya untuk mengamankan diri. Suara alarm khusus ini yang di pelajari oleh srigunting untuk menipu korbannya yang memiliki makanan.
Singkatnya, burung ini meniru suara alarm bahaya spesies lain, spesies lain akan lari karena mengira ada bahaya di sekitar dan meninggalkan makannya. Di situlah kesempatan burung hitam cantik ini mengambil makanan dari korbannya yang tertipu. Yang sebenarnya tidak ada bahaya apapun yang hadir.


Spesies yang biasa tertipu banyaknya dari kalangan burung pemakan serangga lain, tapi dalam beberapa kasus ekstrim burung ini mampu juga meniru suara dan menipu monyet atau musang.

Jadi, menipu dan mencuri bukan hanya berlaku pada spesies kita guys. Entah hewan yang meniru dari kita entah kita yang meniru dari hewan.
Sekarang saya sedang terjun aktif melakukan penelitian tentang spesies ini fokusnya adalah tentang persentasi keberhasilannya mendapat makanan dengan menggunakan perilaku kelptoparasitism tersebut.
Semoga ini menarik dan bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Ingat, menipu dan mencuri itu tidak baik untuk dilakukan. Kecuali menipu mantan dan mencuri perhatian selingkuhan. :D
Terimakasih telah berkunjung. mohon masukan, dukungan dan tips untuk memperbaiki kemampuan saya dalam menulis.
Sampai jumpa di postingan berikutnya......