%%%HARAPAN %%%
Seekor burung yang tidak kukenal,
Menempel tiang lampunya seperti orang-orangan sawah,
Terlihat ke samping ke dalam gandum
Angin bertiup di bawah gelombang panas.
Lapangannya berwarna kuning seperti adonan roti telur
Kecuali di mana (seolah-olah mereka membiarkannya
hidup untuk penampilan), belalang locust
Di daun hijau dan teduh-ungu,
sebuah rahmat berdiri.
Burung itu memanggil dua kali, "tanah liat merah, tanah liat merah";
Atau dia bilang, "Langsung, langsung."
Jika seseorang datang, saya bisa bertanya,
Di sekitar sini semua orang harus tahu -
Dan mengapa mereka hidup begitu dan mati? -
Atau mengapa, untuk sekali ini, heron yang tertinggal
Flaps dari kandang kecil yang kecil itu tersampir di
seberang rumput yang keras, ditelan padang rumput
Untuk evergreen yang mendidih di bawah ini.
Mereka tahu dan mereka tidak tahu.
Untuk bertanya, seorang pria pasti orang asing -
Dan bertanya, jauh lebih menjawab, berbahaya;
Ditanya tentang hal itu, siapa yang tidak mau bertobat
Dari semua yang pernah dia lakukan dan tidak pernah dimaksudkan,
Dan pikirkan kehidupan dan kesusahannya
, kekacauan acak, cengkeramannya, teriakan rumah,
Keadaan kecelakaan?
Petani terjauh di lapangan,
Tanaman kurus tumbuh, untuk benih, oleh petani,
Telah merasakan kerinduan, urbanitas yang
dipenjarakan di dadanya; dan, sama seperti aku,
telah menggerutu, dalam kebingungan lamanya,
sebuah permohonan berdiri.
Dari tar dari alun
- alun yang menyala Pergeseran mata, di dalam pendiam mereka
Dan duka yang tak terduga dan tidak ada.
Namun intonasi sebuah nama mengakui
beberapa rahasia yang tidak pernah mereka maksudkan
untuk diberikan kepada jiwa; dan kata-kata apa yang tidak akan suram
Kepala yang membungkuk dan lapuk di atas denim
Atau gaun cuci yang dulu sering dicuci?
Mereka ditundukkan pada elemen mereka sendiri.
Suatu hari
Wajah tanah liat merah
diturunkan ke tanah liat telanjang;
Setelah beberapa kata, tubuh ditinggalkan
Bayang-bayang memanjang, dan harapan bermimpi
Breathes, dari gundukan yang samar-samar, Hidup;
Dari hutan belantara di bawah puncak menara
Bintang bersinar, dan lampu yang berkeliaran
dinyalakan untuk berkabung, man.
Malaikat itu berlutut dengan karangan bunga
Sees, di bawah sinar rembulan, kuburan.
### upvote and visit my poem. ***please***
follow me @elbow
Regards community steemit
Welcome elbow !!!
So glad you started posting and joined steemit ! Can't wait to read more from you.
Hello elbow!
Congratulations! This post has been randomly Resteemed! For a chance to get more of your content resteemed join the Steem Engine Team