Sudut Pandang Salah Satu Master SEO Indonesia

in #passion6 years ago

Sudut Pandang : Khairol Anwar (Founder/Owner mastahseo.com)

source
Saya bukan tipe orang yang suka jualan tools / ebook. Sampai banyak yang mengira bahwa saya orang yang newbie friendly.

Kenyataannya? Ya gak gitu juga sih. Saya cuma merasa bahwa saya tak cukup siap untuk memberikan support kepada ribuan membernya nanti.

Kan bisa tim-nya yg urus mas?

Gak bisa. Saya punya SOP, terutama dalam beberapa hal yang saya "ngerti". Misal ngurusin Classroom yang notabennya gratis aja, saya yang nyiapin sendirian. Mulai dari materi dan tetek bengek lainnya. Hal tersebut dikarenakan saya pingin semuanya sesuai dengan apa yang udah saya tata. Kalau orang lain yang urus? Ya belum tentu penyampaiannya akan sama, akhirnya berujung pada 'result' yang sama pula.

Ibarat kaya stand-up comedy lah, materi Dodit Mulyanto kalau dibawain Raditya Dika, ya belum tentu lucu.

Kita bali lagi ke topik...

Saya pingin sedikit berbagi pandangan soal orang-orang yang jualan tools, kursus dan sebagainya. Ini isu sensitif sebenernya, tapi kenapa saya tertarik bahas ini? Karena banyak yang nanyain di PM.

Well, materinya adalah "pengisap darah newbie".

Saya sejujurnya gak sepakat dengan "istilah ini", bahkan sama orang-orang terdekat saya aja ni, saya beda pendapat kok soal ini.


source
Kenapa saya gak sepakat?

  1. Newbie adalah "calon"

Pertama, hal musti diketahui adalah "apa sih tujuan seorang newbie belajar internet marketing?". Jawabannya adalah "duit", betul?

Jadi kalau mau belajar nyari duit, ya musti siap2 keluar duit. Jangan mau menangnya sendiri.

Kecuali situ belajar IM 100% hasilnya akan dikasih ke panti asuhan, mungkin akan beda cerita.

  1. Ini bisnis

Kita menyebutnya bisnis online, ada kata "bisnis" disitu. Artinya sebagai calon pebisnis, kita juga musti punya mental pebisnis.

Coba situ dateng ke pebisnis top tanah air, trus tiba-tiba nodong ilmu. Apa yang bakal terjadi?

  1. Kompetisi

Masih berkaitan dengan poin ke dua. Karena ini sebuah bisnis, maka akan rentan dengan kompetisi. Dan secara naluriah, gak mungkin seseorang mau membocorkan rahasia dapurnya ke (calon) kompetisi secara cuma-cuma.

  • Lha mas Airul kok sering sharing atau kelas gratis? *

Pertama, kelas saya selalu ada imbal balik antara saya dan peserta. Meskipun saya gak minta bayaran, saya minta peserta membantu saya dalam beberapa hal sebagai bayaran untuk saya.

Kedua, saya akan selalu pilih2 orang. Saya akan melakukan filtering terhadap orang yang setidaknya punya "hati nurani" buat gak mencontek ide-ide saya.

Ketiga, kalaupun poin kedua terjadi. Itu saya anggap sebagai wadah untuk upgrade skill.

  1. Gak ada materi sampah

Kadang sering dicurhatin, "wah beli ini itu disana, isinya gitu doang".

Saya seringkali jawab, "itunya gak salah, elu yang salah filtering".

Misal nih misal, buku soal "cara install WP". Situ mungkin menganggap materi itu biasa aja, karena bagi situ materi itu emang standard banget.

Cuma coba saya tanya, diluar sana berapa banyak orang yang gak ngerti persamaan antaran "log in" dan "sign in". Tanpa bermaksud merendahkan mereka, buku yang saya sebut diatas bisa jadi buku yang bagaikan gunung emas.

So, ini perkara kebutuhan aja sebenernya. Daging kambing itu enak, cuma karena saya gak suka, saya gak doyan, buat saya itu gak enak. Tapi ya saya gak akan menyimpulkan bahwa itu 100% gak enak, cuma bagi saya itu gak enak.

  1. Passion

    source

Kadang ada yang nyetatus "mending dipakai sendiri aja ilmunya, kan bisa lebih dapet duit banyak".

Ini itu ibarat kenapa dosen bisnis gak punya bisnis.

Logikanya bagus, tapi gak melihat lebih dalam dan dari berbagai sisi.

Well, saya pernah berbincang dengan salah satu sesepuh, duitnya banyak dari online. Tapi sampai hari ini masih jadi dosen di suatu universitas.

Beliau menjawab, "Ini bukan perkara duit Rul, ini karena soul dan passion gue disini. Ngajar orang, bisa ngelihat mereka nanti lulus, dapat kerjaan yang bagus, orang tuanya bangga adalah sebuah kebahagiaan yang gak bisa ternilai harganya".

Meskipun berbeda khasus, saya menyimpulkan bahwa memang ada beberapa orang yang emang jago secara teori, ilmunya banyak. Tapi dia lebih punya passion di tempat lain sehingga lebih memilih bidang lain untuk exploring.

So, intinya. Daripada ribet ngurusin itu semua, saya jika dalam kondisi masih belajar akan lebih memilih pada target saya belajar daripada nyetatus hal-hal yang membuat fokus buyar.

source

Sort:  

This post has received a 1.56 % upvote from @drotto thanks to: @raulzalez.

How Cool!

You got a 5.26% upvote from @coolbot courtesy of @raulzalez!

Help us grow, delegate today!

Congratulations @raulzalez! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemitBoard World Cup Contest - Final results coming soon

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63131.59
ETH 2586.04
USDT 1.00
SBD 2.78