Terjaminkah Konten Berkualitas di Steemit Ini Mendapat Upvote? Haruskah Kita Memperbaiki Kualitas Konten, atau Upvote Konten Tanpa Kualitas?

in #motivation6 years ago

pen.jpg

Hingga saat ini, tidak ada rules, atau aturan untuk sebuah konten yang layak mendapat upvote dari orang yang di tunjuk sebagai kurator yang memiliki dukungan SP, walau pada prinsipnya kita semua adalah kurator (orang yang memberi kurasi) terhadap konten lainnya (UPVOTE). Namun dalam tulisan kali ini saya hanya mengakaji beberapa permasalahan steemit terhadap konten konten yang memiliki kualitas dan layak mendapat upvote, tetapi luput dari perhatian bahkan berada di bawah nilai 0.1. Imbangkah yang di terima ketika masa dan waktunya untuk membuat sebuah konten yang bagus dan menarik dibaca bahkan ada guna serta ilmu didalamnya dengan nilai yang di terima?

Lalu bagaimana yang diagungkan konten berkualitas di steemit ini?

Dalam amatan saya, konten yang berkualitas yang dimaksud mungkin hanya untuk jenis konten berbahasa Inggris, bukan translate maupun konten berbahasa Indonesia. karena seperti paragraf pertama, di Indonesia tidak ada aturan rules konten yang layak mendapat upvote atas kerja keras para blogger steemit. Dan sejauh ini saya tidak mau mendefinisikan mengapa konten yang tidak ada kualitas banyak juga mendapat perhatian dan upvote...!!!

@smartsteem dalam blognya Smartsteem.com - Empowering Quality Content menjelaskan dalam Memberdayakan Konten Berkualitas dengan membuat gebrakan gebrakan sebuah layanan dalam Visi mereka adalah dan selalu ada: untuk memberdayakan konten berkualitas di Steem. Apapun itu, jika konten tersebut dipublikasikan melalui Steemit.com, Busy.org, utopian.io atau d.tube.
Mereka percaya, bahwa promosi pasca-promosi (vote-buying) adalah alat yang berharga untuk setiap steemian sebagai penghargaan; karena memberi konten-pencipta kekuatan untuk menjangkau lebih banyak pengguna, dalam memberdayakan steemians terutama mereka yang memiliki kualitas konten yang baik. Tentunya konten yang di maksud disini adalah kita bagian dari @smartsteem dan mengikuti aturannya.

people.jpg


Jika tidak ada pemberdayaan dan solusi untuk membina steemians dalam menunjukkan kualitas konten, negeri ini yang sebelumnya di cap sebagai negeri para plagiat dan juga banyaknya spam bahkan scam ini akan kembali mewabah, walau saat ini tingkat spam maupun plagiat sudah semakin menurun, tetapi besar kemungkinan akan kembali bangkit jika tidak ada pemicu untuk memompa para steemian memperbaiki kualitas konten dan layak mendapat upvote, jika tidak demikian, saya merasakan akan kembali lagi para spam untuk membuat konten asal jadi, toh kenapa.. yang bagus aja tidak ada yang upvote, asal jadi aja disteemit ini banyak upvotenya..

Lalu imbasnya kemana? sudah pasti negeri ini kembali akan dicap seperti itu, bahkan di beberapa perselisihan (Discord) dalam amatan mereka negeri ini masih dicap sebagai pengguna terbanyak Spam dan plagiat, tetapi ketika kita agungkan konten berkualitas, memberi pemahaman dan mengarakan steemias untuk meningktkan kualitas konten, yang didapat hanya 0.1, masih sepadan kah? antara kualitas konten dan nilai.

insult-2902607_960_720.jpg

Saya melihat hal ini sangat terabaikan, karena hanya focus pada tag, negeri ini memang terbanyak pengguna steemit, tetapi jika dilihat dari negara lain yang minim pengguna jauh lebih sukses dan banyak mendapatkan payment ribuan dollar steem karena kualitas konten mereka, di banding negeri ini, banyak pengguna tapi sedikit hasil, kita disini tidak ada pemberdayaan, yang ada hanya hubungan emosional dan menggunakan tag yang di wajibkan, lalu kapan majunya sebuah kualitas dinegeri ini?

Postingan ini hanya untuk pembelajaran haruskah kita memperbaiki kualitas konten tanpa upvote, atau Upvote konten tanpa kualitas. atau anda terus berkarya menciptakan konten berkualitas tanpa upvote, maupun membuat konten asal na upvote cindoi pih jeut.


All Image pixabay.com


Saleum
@abunagaya

banner nsc.png

Sort:  

Benar itu bang. Ada banyak penulis penulis handal di steemit ini yang kurang mendapat perhatian, berbanding jauh dengan yang biasa biasa saja. "Hanya yang terdekatlah yang mendapat". Salam kenal bang, saya dari lhokseumawe.

Disini berlaku tak kenal maka tak sayang..hhhe

Tak sayang makanya tak upvote.. haha

@abunagaya. Memang harus berpotensi dan bagus . Dalam postingan. Dan paling sedikit kata kata harus ada tiga ratus kata. Kadang yang kita lihat cuma sedikit. Maaf . Bila saya salah dalam komentar ini . Salam dari@cekna

berpotensi dan bagus itu adalah usaha kita menciptakan konten berkualitas, dan meberi dampak postifif untuk diri kita juga sebagai penulis, semakin baik menulis, semakin banyak yang mebaca, dan tulisan ini membahas tentang upvote, konten berkualitas tanpa nilai upvote, alau dimana para pengagung konten berkualitas, sedangkan konten boh reuteuk yang asal jadi banyak nilai upvotenya.

Hahaha, beutoi that bang,

Saya melihat beberapa penulis yang notaben adalah real penulis malah tidak mendapatkan awards.... Dan terlebih bagi mereka yang merasa kurang dihargai di platfor ini langsung balik kanan... Coba abu bilang sama pemilik platform untuk cepat membuat rules yang benar khusus untuk penulis, pada saat pertemuan di london.

P_20180323_101818.jpg

lon neupuwoe rukok nyoe abu beh....

thanks you bro, if me come to aceh, i will back your cigarette from Manchester city.. wait.. you want chigarette chelsea?

You've one???? Oh tree of bangka.... I like this one you can give any what you've... Please send another one to @binjeeclick, @safwaninisam, @mrday and many my friends here.... Take a kiss (tuah) once.

Memperbaiki kuliatas konten tanpa upvote, atau upvote konten tiada kuliatas...pernyataan yang sulit!
Upvote saya juga ya...!

Itu sudah menjadi rahasia umum di steemit ini wahai saudaraku. Misalkan sanggup, berdiri sendiri saja itu lebih baik sepertinya, daripada mengharab belas kasihan pada orang lain. Bukankah lebih baik berusaha sendiri daripada mengemis, walaupun usaha itu hanya jualan boh reuteuk.

Terimakasih @paparey,,,, atas COMMENT yg SANGAT membangun

I like your style, like your name,.you have your own style. But, anyway quality content is a must, keep learning to write,.got upvote or not isnt a matter. Being appriciated or not, nyan mandum bak droe teuh. Selama menulis itu masih gratis, saya enjoy aja bang abunagaya, rezeki kan bukan hnya di steemit. Ureung muekat campli bak pajak impres pih ek geujak u nanggroe suci. Aci neu ngeing yang ka senior bak steemit, na yang ka trok u nanggroe suci. Semakin hayeu semakin s****** . Seolah olah, seolah olah, ...
Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya..

Ini ibarat kualitas versus kuantitas. Apakah kita posting konten kualitas atau upload kontinyu tanpa melihat kualitas? Keduanya juga ujungnya mencari steem power sebagai jembatannya. Ini hanya masalah konsisten dan mental untuk menulis, CEO steemit @ned awal2 merancang steemit untuk bisa menghasilkan konten berkualitas dengan jaringan kuat berbasis blockchain. Mungkin itu awal yg masih 2 tahun platform ini, entah besok upvote bisa dijual belikan atau ditrik untuk mengelabui @cheetah. Karena diluar sana bot-bot telah disiapkan otomatis untuk penghasil sbd tanpa melihat kualitas konten. We will see that soon

sejauh sudah saya melang lang buana di steemit hubungan emosionla yang baik dengan yang meemiliki powerlah yang mendapat upvote, walau boh putek dan boh reuteuk jadi postingan, sedangkan konten berkualitas bukanlah jawaban untuk mendapat upvote, itu hanya usaha kita agar berusaha menulis dengan lebih baik.

Jadi disini hubungan baik dengan kurator pemilik steem power yang very high akan memberikan feedback, tak perlu konten berkualitas. Mungkin sistem kedepannya akan menjurus kesana, bukan konten terbaik jadi pemenang. Seperti steemit butuh robot2 kurator yang lebih selektif untuk mensortir konten berkualitas. Intinya sbd = steem power jadi tujuan akhir hingga segala trik akan dipakai, tersiar kabar hacker mulai menyasar steemit jadi ladang baru

Itu menjadi salah satu jawabannya, hubungan baik dengan kurator pemilik steem power yang diberikan oleh orang untuk membimbing steemians, malah tidak digunakan tepat sasaran, dan ini bukan lagi kedepannya, karena sekarang memang sudah terjadi demikian, bukan konten terbaik jadi pemenang, tapi siapa yang dekat dia yang memang, dan ini lumrah, tapi apakah akan terus seperti itu, sedangkan para steemians yang baru tumbuh teugeureuhing hana so vote. itulah yang di sesalkan @ferryfansuri

Jadi apa kesimpulannya @abunagaya? memperbanyak konten "cindoi" atau sedikit konten tapi berkualitas...? Kalau menurut saya, semuanya terpulang kepada pribadi steemian masing2. Jika menjadi steemian untuk mencari reward, ya salahkan cari reward. Jika tujuannya untuk mengembangkan potensi diri, berbagi informasi, ide ataupun hal-hal positif lainnya, ya silahkan membuat konten yang berkualitas.
Saya sangat setuju jika ada seseorang atau sekelompok orang yang bertugas memantau atau mengarahkan para stemian dalam hal pembuatan konten dengan menggunakan kriteria yang jelas dan terukur. dan barangkali andalah orangnya. Ini hanyalah sekedar pendapat...

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.029
BTC 67958.74
ETH 3273.25
USDT 1.00
SBD 2.65