[Bagian 3] Saat Mengeluh "Beban Hidup Ini Terlalu Berat", Tuhan Menjawab... (Bilingual)

in #life6 years ago (edited)

[Bagian 3] Saat Mengeluh "Beban Hidup Ini Terlalu Berat", Tuhan Menjawab... (Bilingual)

ap9k3bglxo.jpg

ThemeJourney of Life
CameraAndromax R2
ISO523
Shot1/50 sec. 3.69mm
LocationGoa Margo Trisno-Indonesia

Ada yang tidak pernah mengeluhkan akan beban selama menjalani hidup? Kalau ada, saya acungi dua jempol. Sebab, seringnya adalah sebaliknya. Secara sadar atau tidak sadar, tidak sedikit yang mengeluhkan beban hidup yang sedemikian berat. Apalagi sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak tuntutan yang harus dilakukan agar tetap bisa survive.

Have you ever complained about the burden of living your life? If there is one, I have two thumbs up. Because, often is the opposite. Consciously or unconsciously, not a few who complain about the heavy burden of life. Especially now that the development of science and technology, many demands must be made in order to survive.

Saya pun demikian. Terkadang saya mengeluhkan beban hidup meski dalam hati bahkan pernah beberapa kali justru menjadi status di media sosial.

Me too. Sometimes I complain about the burden of life even though in my heart it has even been the status of social media several times.

Lalu, apakah itu solusi jitu dan beban hidup berkurang?

Then, is that the right solution and the burden of life decreases?

Jawabannya, Tidak! Justru semakin terpuruk dalam pikiran bahwa hidup memang sangat berat. Padahal, jika mau sejenak menenangkan pikiran, Tuhan sudah mengatakan solusinya jauh sebelum manusia berkembang sampai di abad ini.

The answer, no! It's even worse in the mind that life is very heavy. In fact, if you want to calm your mind for a moment, God has said the solution long before humans developed until this century.

Saat mengeluh: Beban Hidupku Berat Banget, Aku Tak Sanggup! maka Tuhan menjawab:

When complaining: My life burden is so heavy, I can't! Then God answered:

AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan (QS. 2: 286)

I do not burden a person, but according to ability

Ketika membaca kembali "pesan cinta Tuhan" dalam ayat itu, saya pun merasa sudah berburuk sangka dengan-Nya. Begitu mudah mengeluhkan setiap "batu kerikil" yang saya hadapi, padahal kalau mau menghitung nikmat dan kemudahan yang diberikan Tuhan pada saya selama ini, sungguh tak terhitung jumlahnya.

When I reread the "message of God's love" in that verse, I also felt that I had mistaken. It was so easy to complain about every "obstacles" I faced, even though if I wanted to count the favors and conveniences that God had given me so far, it was truly countless.

Sejatinya tak ada yang berat dalam hidup ini. Hanya mata kita sebagai manusia dengan keterbatasan, melihat segala sesuatunya dengan kacamata dunia. Sehingga segala jenis perhitungannya juga terbatas dunia. Dan kita tahu sendiri bagaimana dunia begitu nikmatnya sangat terbatas dan dibagi ke milyaran makhluk di bumi. Dari sinilah yang kemudian memicu keluhan akan beban hidup yang berat.

Actually nothing is hard in this life. Only our eyes as human beings with limitations, see things with the eyes of the world. So that all kinds of calculations are also limited to the world. And we know for ourselves how the world is so delicately very limited and divided into billions of beings on earth. This is what triggers complaints about a heavy burden of life.

Hmm... beruntung Tuhan masih membuka mata saya untuk terus "melihat ke bawah". Tak selalu melihat ke atas apalagi jika ukurannya dunia semata.

Hmm ... lucky God still opened my eyes to continue to "look down". Not always looking up especially if the size of the world.

Memang ada orang bijak yang berkata: Kejarlah dunia seolah akan hidup 1000 tahun lagi namun kalimat ini selalu berdampingan dengan Kejarlah akhirat seolah akan mati besok

Indeed there are wise people who say: Chase the world as if it will live another 1,000 years but this sentence is always side by side Pursue the afterlife as if it will die tomorrow

Jadi, Tuhan menciptakan semuanya seimbang. Tak ada yang berat sebelah. Kita saja sebagai manusia yang memandangnya demikian, khususnya saya yang seringnya menyalahkan keadaan.

So, God created everything in balance. No one is biased. We are just as humans who look at it that way, especially me who often blames the situation.

Berharap kedepannya semakin memantaskan diri untuk tidak lagi mudah mengeluh dengan beban berat. Apalagi jika mengeluh dengan kondisi pribadi yang segala aktivitas harus multitasking.

Hoping that in the future it will be more self-stabilizing to no longer be easy to complain with heavy loads. Especially if you complain with personal conditions that all activities must be multitasking.

Previous Post:

  1. Saat Bekata, Ah Mana Mungkin!
  2. Saat Mengeluh Capek


Sort:  

Congratulations @ammachemist,
Your post "[Bagian 3] Saat Mengeluh "Beban Hidup Ini Terlalu Berat?", Tuhan Menjawab... (Bilingual)" hast just been Resteemed !!! 🙃🙃🙃
You have earned this service just by following me..


🙃🙃🙃 Thank you for using our FREE Resteem Service @tow-heed😉😄😉

Itu semua proses, proses dimana yang akan membawa kita ke arah yang lebih baik mbak. :)

Posted using Partiko Android

Aamiin semoga selalu lebih baik...

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.18
JST 0.032
BTC 87663.71
ETH 3042.50
USDT 1.00
SBD 2.75