Kehidupan dan Realitas Sosial Itu Sungguh Kompleks (Life and Reality is So Complex)

Saya, Teuku Kemal Fasya, seorang laki-laki sederhana dengan seorang istri dan tiga orang putra dan putri. Pekerjaan saya selama ini adalah dosen antropologi di Universitas Malikussaleh dan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.

Di bidang sosial saya menjadi Dewan Pakar di Dewan Kesenian Aceh (DKA) dan Nahdlatul Ulama (NU) Aceh; sebuah ormas Islam yang diklaim memiliki pengikut terbesar di dunia yaitu 80 juta orang. Saat ini saya juga menjadi ketua di sebuah organisasi sipil, Komunitas Peradaban Aceh (KPA); organisasi yang bergerak di bidang riset dan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.

Masa kecil saya habiskan di kota kelahiran, Banda Aceh. Pendidikan S1 dan S2 saya tempuh di Yogyakarta, sehingga sedikit-banyak saya telah terlibat dalam interaksi multikultural dan beragam. Aceh sesungguhnya bisa disebut daerah yang cenderung memiliki pandangan kebudayaan yang monolitik, sedangkan Yogyakarta telah dikenal sebagai kota budaya yang menjadi titik temu pelbagai etnis, masyarakat, budaya, dan agama. Sebagai jantung peradaban Jawa, Yogyakarta telah memberikan bekas yang mendalam dalam hidup saya, termasuk cara berpikir, menimbang, dan meyakini sesuatu.

Sebenarnya saya juga tidak sesederhana pengakuan di atas. Sebagai dosen kehidupan saya tidak seajek pekerja di perusahaan multimedia atau bisnis perkapalan. Ada banyak kompleksitas yang ditemui di dalam dunia pengajaran di perguruan tinggi.

Sebagai peneliti yang terlibat penelitian etnografis, saya harus mampu memberikan “darah” dan “daging” atas realitas sosial-masyarakat. Pemikiran tidak bisa berjalan sederhana. Ada satu adagium dalam dunia antropologi yang saya dapatkan di dalam buku Clifford Geertz, The Interpretation of Culture (1973), “carilah kesederhanaan dan jangan percaya dengan itu, dan carilah kompleksitas dan coba runutkan”. Maksudnya, di dalam dunia antropologi dan kajian budaya realitas yang terlihat itu tidak seserhana pandangan. Ada banyak kompleksitas yang harus digali di dalamnya.

Sebagai penulis saya memiliki dunia yang berbayang dan berdiri di titik keberantaraan. Di banyak kasus saya memilih menulis untuk melawan penindasan dan hipokritas. Di dalam tradisi teks, kita menemukan banyak hal, seperti dikatakan Roland Barthes, yang tidak asli lagi, bercampur, dan kontradiktif. Dunia teks seperti sejumput tisu yang berisi kutipan dari gemintang pusat-pusat kebudayaan. Dunia teks adalah dunia kebudayaan yang akan terus berkembang, sejalan dengan kehadiran pembaca yang terus mengkritisinya. Budaya teks ini pula yang membuat saya bergabung di steemit.com, untuk bertemu pandang dengan para penulis dan pembaca lainnya, termasuk meyakinkan mereka agar masalah hidup harus ditemukan solusinya di dalam tulisan.


IMG_2186i.jpg

English
I am, Teuku Kemal Fasya, a simple man with a wife and two sons and a daughter. Currently, I serve as a lecturer of anthropology at State University of Malikussaleh and Institute of Art and Culture of Indonesia, Aceh.

In social life, I serve as an expert board at Aceh Art Council (DKA) and Nahdlatul Ulama (NU) in Aceh. NU has claimed to have the largest members in the islamic world, approximately 80 million people. In recent time, I am also a chair on civil society organization: Aceh Civilization Community (KPA); the organization that engaged in research and community development in the field of education, arts, and culture.

I spent almost my time of childhood in Banda Aceh. Banda Aceh is the capital of Aceh Province. I took a bachelor and master degree in Yogyakarta, so I have been involved in a multicultural and diversity interaction.

Aceh actually can be called an area that tends to have a monolithic culture, while Yogyakarta has been known as city of culture: a melting pot for various ethnics, communities, cultures, and religious. Yogyakarta is also welknown as the heart of Javanese civilization, so the city has given a deep impression in my life, including to enhance my thinking, feeling, and believing.

Actually, I am not as simple as my confession above. As an anthropology lecturer, my life is much more complicated in thinking when compared to official of multimedia enterprise or worker in shipping company. There are so many complexities that is encountered in the sphere of lecturing at university.

As a researcher, I was spending almost of my time in ethnographic research. In this subject, I must be able to give a "blood" and "flesh" to socio-cultural reality. Thought is like the reality of people can’t run so simple. I quote a phrase to describe what I mean about the complexity and it was found in Clifford Geertz book’s, The Interpretation of Culture (1973) : “seek simplicity and distrust it, and seek complexity and order it.” The meaning is, world of anthropology and cultural studies the reality is not as simple as visualized. There are so many complexities that need to be dug deeper.

As a writer, I have been living in the world of shadowy and standing in betweeness. In many cases, I write to fight the oppression and hypocrisy. I refuse to write something just to please many people. In the world of text we found many things, as Roland Barthes said, that none of them original, blend, and clash. The text is a tissue of quotations drawn from innumerable centers of culture. The world of text is a circle that will continue to grow and relating to dialectic in line of the presence of the readers. In the name of the world of the word , I choose to join in steemit.com, to meet with another readers an authors, to convince them that we have various problems that must be resolved in writing.

Sort:  

Saya suka cara bang @teukukemalfasya .. memulai di dalam menulis perkenalan awal .. bung @levycore dan bung @aiqabrago beliau ada guru saya ..

Saya, Teuku Kemal Fasya, seorang laki-laki sederhana dengan seorang istri dan tiga orang putra dan putri. Pekerjaan saya selama ini adalah dosen antropologi di Universitas Malikussaleh dan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Aceh.

Di bidang sosial saya menjadi Dewan Pakar di Dewan Kesenian Aceh (DKA) dan Nahdlatul Ulama (NU) Aceh; sebuah ormas Islam yang diklaim memiliki pengikut terbesar di dunia yaitu 80 juta orang. Saat ini saya juga menjadi ketua di sebuah organisasi sipil, Komunitas Peradaban Aceh (KPA); organisasi yang bergerak di bidang riset dan pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan, kesenian, dan kebudayaan.

Masa kecil saya habiskan di kota kelahiran, Banda Aceh. Pendidikan S1 dan S2 saya tempuh di Yogyakarta, sehingga sedikit-banyak saya telah terlibat dalam interaksi multikultural dan beragam. Aceh sesungguhnya bisa disebut daerah yang cenderung memiliki pandangan kebudayaan yang monolitik, sedangkan Yogyakarta telah dikenal sebagai kota budaya yang menjadi titik temu pelbagai etnis, masyarakat, budaya, dan agama. Sebagai jantung peradaban Jawa, Yogyakarta telah memberikan bekas yang mendalam dalam hidup saya, termasuk cara berpikir, menimbang, dan meyakini sesuatu

Saleum

@steem77

image

Terima kasih @steem77, semoga jabat erat kita bisa juga terjadi di dunia nyata....

Siap bang @teukukamalfasya .. izinkan saya masukkan ke grup North Aceh Steemit Community di grup tersebut ada juga bang @rismanarachman

Salam

@

masuk kan saya juga di komunitas steemit Aceh Utara, cbg...?

Dikirim no WA nya

@teukukemalfasya merupakan salah satu guru saya dalam bidang menulis, selamat datang guru, kami disini pastinya menanti pemikiran brilian dari bapak. Saudara @ayijufridar juga guru saya dalam menulis. Saya rasa siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) yang pernah pak Kemal dan bang Ayi latih dalam menulis bisa kita ajak semua dalam media steemit ini.

Saleum

@usmanosama

Salam @usmanosama, terima kasih untuk ucapannya. Semoga selalu diberikan keberkahan dan kegemilangan dalam setiap jejak langkah

Thanks @usmanosama, semoga berjaya dalam setiap langkah kegiatan yang dilakukan ke depan

Selamat datang di Steemit Bapak @teukukemalfasya, semoga kesuksesan Bapak di Dunia nyata dapat Bapak bagikan di steemit, sehingga apapun yang Bapak perkenalkan dapat diambil hikmah oleh Sahabat steemit yang lain, baik pengguna steemit senior maupun junior. Ilmu yang bermanfaat bisa kita ambil dari siapapun, sekalipun Ilmu yang bermanfaat itu keluar dari mulut anak-anak yang masih bau kencur. Saya sangat yakin apa yang Bapak @teukukemalfasya punyai, belum tentu dimiliki bahkan oleh senior-senior kita di steemit.

Salam KSI dan NASC

@safwaninisam

Terima kasih sambutannya, dan saya merasa steemit ini bisa membagi energi positif dengan memikirkan hal-hal baru dan baik kepada orang lain. Bayangkan, aripada kita cuma melamun, bergosip, atau membuka2 wa yang isinya kebanyakan hate speech, energi dan waktu kita lebih bagus untuk menuliskan apa yang kuta sukai.

Tabik..

Welcome to Steem @teukukemalfasya I have upvoted and sent you a tip

Selamat bergabung di Steemit Bang @teukukemalfasya. Senang sekali akhirnya Bang Kemal punya postingan pertama setelah bergabung sejak Juli lalu. Semoga postingan pertama tidak menjadi postingan terakhir seperti @bismayaput, hehehehehe....

Semoga dengan bergabungnya TKF memberi semangat bagi calon penulis dan penulis muda. Jangan pelit ilmu Brade TKF. Kritik postingan kami semuanya agar berkilau seperti tulisan Brade TKF juga.

Trenkyu mabro @ayijufridar, berkat kisanak lah saya bisa bergabung di dunia maya (tanpa Ahmad Dhani) ini. Maaf baru bisa posting hari ini. Juli lalu adalah hari-hari penuh debur dan ombak sebab kesibukan saya sebagai Tim Seleksi Panwaslu Aceh. Kini angin sedang bagus di Kota Lhokseumawe, sehingga tulisan pun bisa meluncur dengan cepat.

Dan saya salah satu yang kebasahan akibat debur dan ombak itu hehe. Welcome to join us @teukukemalfasya

Selamat bergabung di Steemit bg @teukukemalfasya
SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA 😊🇲🇨

terima kasih bg @aiqabrago untuk responsnya. Saya baru berselancar di dunia Steemit Indonesia ini, dan saya merasa lebih menarik dari beberapa blog media sosial lain. Saya akan tekun memberikan pandangan dari perspektif pribadi tentang dunia yang sedang kita jalani ini. Negeri ini punya banyak cerita untuk dikisahkan, dari sisi pilu hingga gembira.

Kehadiran abangda .. makin menambah bacaan saya .. daya kritis pastinya akan bermamfaat bagi ..

Definitely worth an upvote and a resteem :]

Thanks @opc for upvoting me. Nice to see you

i'm glad to see you here @teukukemalfasya i wish you have a nice day, i have upvoted your post and sent you a tip, and how about upvoted my latest post and follow my account? thanks! ^_^

Thanks @kakakiky for upvote. I'd followed your account.

Selamat bergabung bang @teukukemalfasya, dengan bergabungnya kanda dapat memberi warna berbeda di dunia steemit indonesia..saya pribadi menunggu selalu postingan kanda.. Jangan tegur kami kanda tapi Marahin kami apabila kami salah dalam penulisan..selamat bergabung kanda... Succes selalu buat kanda @teukukemalfasya

Terimakasih @yahqan atas kebersamaannya di dunia Steemit Indonesia dan pastinya saya akan belajar dengan kalian yang juga sebagai senior saya di sini. Hahaha. Gut luck to you too. Adios....

Selamat datang di steemit.
Dari postingan ini, pemilihan kata dan penyusunan terlihat pengalamannya sebagai penulis.

Terima kasih, salam kenal

Baik
Salam kenal kembali

Thanks untuk ucapannya.... Salam kenal

Selamat datang di steemit aduen saya. Fulback yaa..mks
All the best

Salam bertemu lagi brade @bahagia-arbi. Perlu banyak tips dari Arbi untuk survive di dunia politik yang semakin materialistik dan hedonism seperti saat ini.

Wish you all the best

Salam maju bersama bang. Hehe...saya yg harus dibimbing utk "political issues" itu bang @teukukemalfasya. Fulback ya bang..keep in touch

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 60133.79
ETH 2686.90
USDT 1.00
SBD 2.49