I Need to Reintroduce My Reborn in Steemit | Perkenalan Ulang Atas Terlahir Kembali di Steemit

Saya bersama istri di taman bunga sakura Hsinchu Taiwan
My wife and I at sakura park in Hsinchu Taiwan

Hi Steemians,

I would like to introduce my self to all steemian that from now on I will actively share my thought to all steemian. Actually, I registered and got my steemit account on September 2017 after I found some of my colleagues share their posting o facebook, but I let my account without any posting until January 2018 because I did not have interest for new kind of social media.

I found some interest things that steemit also has in late December 2017. The third-party app such as dtube, dmania and steepshot clearly attracted my attention.
The most important thing why I re-enter to steemit is that we are Indonesian have Steemit Community led by two young visioner @levycore dan @aiqabrago.

Finally, I think this blockchain social media platform that grown by the community will revolutionize the way people interact on the internet. I must thank @ned and the team who has developed this platform.

---

Hallo Steemian Indonesia,

Izinkan saya memperkenalkan diri saya untuk rekan steemian semua. Nama saya Ahmad Nayan profesi sebagai dosen di Aceh Indonesia. Saat ini saya sedang tinggal di Taiwan sedang melanjutkan program pendidikan. Saya mendaftar akun steemit sejak September 2017 setelah melihat beberapa teman sejawat membagi postingan mereka dari steemit mereka di facebook.

Setelah mendaftar dan mendapatkan akun selanjutnya saya coba pelajari apa sebenarnya steemit ini. Dari mulai cara mendapatkan akun khusunya pesan agar password tidak bisa direset kesan saya saat itu bahwa steemit ini agak unik. Tapi setalah membaca dan saya lihat-lihat beberapa postingan lain dari steemian saya menganggapnya steemit ini adalah media sosial biasa seperti lainnya. Sejak itu steemit saya abaikan tidak ada saya buat satu postinga pun.

Bulan January 2018 adik saya @my451r membagi salah satu postingan steemit-nya di group wa keluarga. Dari situ saya baru tau kalo dia aktif di steemit. Saya coba akses lagi akun steemit saya, dan saya temukan hal yang berbeda, ternyata dengan hanya satu akun steemit kita bisa akses banyak aplikasi pihak ketiga seperti dtube, dmania, steepshot dan lainnya. Disamping itu saya memahami bahwa steemit ini berkembang melalui komunitas yang dibangun bersama, di Indonesia ada KSI (Komunitas Steemit Indonesia) yang di inisiasi oleh dua orang kurator Indonesia @levycore dan @aiqabrago. Dan yang paling menarik adalah baru-baru ini telah sukses diadakan meetup nasional perdana KSI di Cimahi Bandung yang diprakarsai oleh @mariska.lubis.

Sejak bulan January 2018 saya mulai buat postingan dengan berbagi hal-hal positif yang saya temukan selama saya di Taiwan yang mungkin bisa diadopsi dan diimplentasikan di Indonesia atau sekedar untuk inspirasi optimisme kemajuan Indonesia. Tapi saya masih belum paham benar dengan sistem steemit ini, disini saya temukan keunikan lain tentang reward atas tulisan atau komentar yang kita buat dengan STEEM (Salah satu mata uang digital atau Cryptocurenncy). Saya coba hubungi beberapa sejawat dan kerabat yang aktif di steemit dan bertanya tentang steemit untuk mendapatkan pemahaman yang benar.

Akhirnya, dari salah satu kerabat saya mendapatkan informasi bahwa di Taiwan selain saya ada juga seorang steemian @ettydiallova yang sudah terbilang sukses bersteemit. Saya langsung coba kontak berdiksusi dan saya sadari bahwa steemit in untuk perkembangannya saat ini sangat dibutuhkan komunitas. Dari diskusi tersebut kami merencanakan untuk membentuk Komunitas Steemit Indonesia di Taiwan, sekedar Infromasi saat ini di Taiwan ada sekitar 300.000an orang Indonesia baik pekerja maupun pelajar. Tanggal 18 Maret adalah hari yang kami rencanakan untuk pertemuan awal, semoga kami bisa wujudkan.

Saya dan keluarga dan mahasiswa dari Aceh memanfaat liburan Imek mengunjungi Museum of Taiwan History di Tainan

---

Saya diantara dua pekerja Indonesia di Taiwan saat menyeahkan Ijazah Paket C setelah mereka tamat belajar pada PKBM PPI Taiwan