Penulis Merdeka: #Part 2

in #indonesia6 years ago

mer.png
Koleksi @tinmiswary

Tuan dan Puan Steemians…

Tulisan ini adalah sambungan dari tulisan sebelumnya yang bertajuk “Penulis Merdeka.” Di bagian pertama, saya sudah mengajukan beberapa pertanyaan yang belum sempat saya jawab. Mudah-mudahan di bagian dua ini, pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat kita jawab, meskipun tidak memuaskan, sebab makhluk bernama manusia itu memang tidak pernah merasa puas.

Jawaban-jawaban yang akan diajukan di sini adalah rumusan-rumusan yang saya buat sendiri, sehingga ia berkonsekwensi pada tiga keadaan; benar seluruhnya, benar sebagian atau salah seluruhnya.

Penting pula diingatkan bahwa jawaban dalam tulisan ini bersifat tawaran belaka, sehingga ia berpeluang untuk dikritik, dikupas, atau dibabat sekali pun.

mer2.jpg
Koleksi @tinmiswary

Siapa Penulis Merdeka?

Saya memahami penulis merdeka sebagai sosok penulis yang mampu membebaskan alam pikirnya dari tendensi tertentu sehingga ia tidak terjebak dalam kepentingan pragmatis dirinya, dan tidak pula terkurung dalam arus kondisi sosial politik yang melingkupinya.

Penulis merdeka adalah mereka yang tegak berdiri pada prinsip dan nilai yang diyakininya tanpa dibayangi oleh rayuan kenikmatan, atau ancaman ketakutan.

mer3.jpg
Koleksi @tinmiswary

Penulis merdeka adalah mereka yang tidak butuh pada gemuruhnya tepuk tangan, dan tidak pula kecut pada semburan ancaman. Dia tetap berdiri tegak di tengah ribuan tubuh yang membungkuk, merangkak dan melata.

Penulis merdeka adalah mereka yang melingkari dunia dalam kondisi dirinya yang tak terlingkari. Penulis merdeka adalah mereka yang mewarnai, tanpa diwarnai.

Penulis merdeka tidak pernah terpesona, apalagi terpedaya dengan sorak-sorai pengagumnya, dan tidak pula kecewa, apalagi menangis meratap ketika ia jauh terasing.

Penulis merdeka adalah mereka yang cerdas membawa diri. Dia berenang di samudera luas, tapi tak sekalipun ia mengalir, apalagi tenggelam dalam buaian gelombang. Dalam kebasahan ia tetap terapung. Dia menyusup dalam badai, tapi jasadnya tak terhembus.

ril steemit68.jpg

Guratan kalimat yang dihasilkan oleh tangan seorang penulis merdeka adalah wujud alam pikirnya sendiri melalui tetesan tinta dan kertas yang juga dibelinya sendiri dengan hasil daya upaya dirinya.

Dan, yakinlah bahwa penulis merdeka selalu hadir di setiap rentang zaman. Dia tidak pernah mati, sebelum Tuhan “memerintahkannya” untuk mati.

[TAMAT]

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali… 

Baca Part 1: https://steemit.com/indonesia/@tinmiswary/penulis-merdeka-1-18c4f91d1264a

tulis6.png

Sort:  

Kira-kira bg @tinmiswary seberapa besar kita bisa menjadi penulis yang merdeka di platform ini?! Karena begitu banyak hal menjadi halangan dan rintangan..!! :)

Sebisa mungkin😁

Semoga bg.. Kadang mau "mengalir" karena melihat sbd tetangga lebih hijau, tp hati dan tangan tak setuju..! Merdeka atau pensiun.. hihihi

Penulis merdeka dibutuhkan sbgai penyeimbang penulis arus utama. Salam merdeka senior.

Tengkiyu Tgk @martonis, bek keundoe😂

Sering kendoe sang payah tajet pil fokus kali nyo, haha. Pat jino?

Jino siat di Warung Presiden

Penulis memang harus berjiwa merdeka agar tetap dapat menjaga kemerdekaan kreatifnya. God luck!

Tengkiyu bang, 😁

Luar biasa ulasannya bg@tinmiswary, mudah-mudahan kita mampu menjadi penulis merdeka yang berdikari, dirindukan banyak pembaca tanpa pamrih. Walau apa pun yang terjadi di luar sana, kita tetap merdeka.

Tengkiyu bang😁

Semangat bang, menulis lah dengan merdeka

Tengkiyu bang 😁

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.13
JST 0.027
BTC 58981.78
ETH 2669.36
USDT 1.00
SBD 2.44