Penulis Merdeka #1

Koleksi @tinmiswary

Selamat malam Tuan dan Puan Steemians....

Malam ini saya ingin mengajukan dua pertanyaan kepada Tuan dan Puan.

Pertama, apa yang dimaksud dengan penulis merdeka? Kedua, siapa saja yang tergolong penulis merdeka?

Karena ini bukan kontes, saya yakin "berat" bagi Tuan dan Puan untuk menjawab pertanyaan ini.

Agar tidak memberatkan, baiknya saya jawab sendiri. Sebab kita hidup memang bukan untuk memberatkan orang lain. Mungkin dalam perkara ini saya sepakat dengan Dilan.

Baik Tuan dan Puan

Untuk menjawab pertanyaan pertama dibutuhkan uraian pengertian, definisi dan kriteria. Sementara pertanyaan kedua hanya bisa dijawab melalui identifikasi dengan merujuk pada definisi yang ada.

Nah, kira-kira pertanyaan mana yang lebih penting? Tentu Tuan dan Puan sepakat bahwa pertanyaan pertamalah yang paling penting untuk dijawab.

Lantas siapa yang berhak menjawab? Tentunya semua kita memiliki hak yang sama untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi, karena tulisan ini milik saya dan tertulis di akun saya, maka biarlah saya jawab sendiri. Lagi-lagi agar Tuan dan Puan tidak "terberatkan."

Koleksi @tinmiswary

Baik, segera saya jawab.

Penulis merdeka adalah dua istilah yang menyatu dan saling "berpelukan." Pelukan yang cukup erat dan rapat, tanpa "lepas angin (han lheuh angen), sedemikian eratnya.

Sebab itu, saya tidak akan menjelaskan istilah ini secara terpisah menggunakan corong etimologi. Sebab tulisan ini bukan skripsi, tesis apalagi disertasi.

Lagi pula, menjelaskan istilah ini secara terpisah dengan "menceraikan" kata "penulis" dan "merdeka" adalah bertentangan dengan prinsip yang sudah saya tulis pada paragraf di atas.

Penulis merdeka bukan penulis yang hidup di zaman kemerdekaan, sebab di zaman penjajahan pun ramai bermunculan penulis merdeka.

Penulis merdeka juga bukan penulis yang bebas badannya, sebab penulis merdeka pun banyak lahir dalam penjara.

Penulis merdeka juga bukan penulis yang mulutnya selalu mengucapkan kata-kata "merdeka-merdeka-merdeka" dalam rapat-rapat umum pada saat mereka berorasi, sebab penulis merdeka justru jarang menyebut dirinya sebagai merdeka.

Jadi, siapakah penulis merdeka itu? Apakah dia benar-benar ada di dunia yang penuh carut-marut ini? Apakah ia memiliki wujud fisik atau sekedar roh? Atau mungkin dia hanya ada dalam pikiran belaka?

Nanti saya jawab di part 2

Demikian dulu Tuan dan Puan Steemians, lain waktu disambung kembali...