Ramadan ends with Fitrah Payment

Ramadan diakhiri dengan Pembayaran Fitrah

Ending the Muslim month of Ramadan is sufficient to pay zakat fitrah through amil zakat in order to be distributed to the poor. The payment of zakat fitrah is determined according to the subject matter in each place. The head of the family must bear the zakat fitrah of each member of his family and sometimes including his parents. In Aceh the staple is rice and the amount is according to the size set by the religious institution. For Aceh it is set at 1.8 kg / person.

Mengakhiri bulan Ramadan umat Islam yang berkecukupan wajib membayar zakat fitrah melalui amil zakat guna untuk dibagikan kepada fakir miskin. Pembayaran zakat fitrah ditentukan menurut bahan pokok di tiap-tiap tempat. Kepala keluarga harus menanggung zakat fitrah setiap anggota keluarganya dan terkadang termasuk orang tuanya. Di Aceh bahan pokok adalah beras dan jumlahnya menurut ukuran yang telah ditetapkan oleh lembaga keagamaan. Untuk Aceh ditetapkan sebesar 1,8 kg / orang.

Acehnese people hardly ever violate the legal provisions on zakat fitrah and so adhered to, even people who are difficult to meet the needs of everyday life are reluctant to ignore it. In Aceh especially prominent people pay also the zakat fitrah for their followers even though the law does not oblige it. This is often done by political figures and entrepreneurs.

Masyarakat Aceh hampir tidak ada yang melanggar ketentuan hukum tentang zakat fitrah ini dan begitu ditaati, bahkan warga yang sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari enggan mengabaikannya. Di Aceh khususnya orang-orang terkemuka membayarkan juga zakat fitrah untuk pengikut mereka walaupun hukum tidak mewajibkannya. Hal ini sering dilakukan oleh tokoh-tokoh politik dan para pengusaha.

Although not fundamental, the belief of some people that the month of fasting is the month of the redeemer of prayer. Assuming that the small mistakes affecting the reward of fasting can be redeemed with the zakat of fitrah, therefore one satisfies them with all the pleasure with the hope of having paid the yearly reckoning with God.

Walaupun tidak mendasar, keyakinan sebagian masyarakat bahwa bulan puasa adalah bulan penebus doa. Dengan anggapan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang berpengaruh terhadap fahala puasa dapat ditebus dengan zakat fitrah, oleh sebab itu orang memenuhinya dengan segala senang hati disertai harapan telah melunasi perhitungan setahun dengan Tuhan.

When submitting Zakat fitrah, there are terms and conditions that must be obeyed. In addition to the sufficiency of the dosage, zakat fitrah is illegitimate if it is just handed over without the qabul's ijab. Submission of zakat fitrah by the head of the family or may also be represented and submitted through amil zakat accompanied by the saying "This is my fitrah for a number (mention the number of dependents) people required by God this year, so I submit to Teungku".

Pada saat menyerahkan zakat fitrah, ada ketentuan dan syarat yang harus dipatuhi. Selain kecukupan takaran, zakat fitrah tidak sah jika hanya menyerahkan begitu saja tanpa adanya ijab kabul. Penyerahan zakat fitrah oleh kepala keluarga atau boleh juga diwakili dan diserahkan melalui amil zakat disertai dengan ucapan "Inilah fitrah saya untuk sejumlah (menyebutkan jumlah tanggungan) orang yang diwajibkan oleh Allah pada tahun ini, maka dengan ini saya serahkan kepada Teungku".