Akhirnya Kamu Menemukanku | PART I

in #indonesia6 years ago (edited)

image

Sources

"Boleh aku meminta nomor WA kamu?" Tanyanya padaku melalu DM Instagram

Jantungku berdebar makin tak karuan, aku berteriak bahagia tak terkira. Apakah ini mimpi? Laki-laki yang kukagumi selama hampir tiga tahun lamanya tiba-tiba meminta untuk kenal lebih dekat. Padahal tiga tahun lalu aku hanya bisa mengangguminya dari jauh tanpa pernah berani mendekat. Saat itu aku hanya menikmati menjadi stalker kehidupannya di media sosial yang ia miliki, dan tak pernah bisa berkutik saat berpapasan dengannya. Kami tak pernah bertegur sapa, tak pernah juga saling mengenal. Aku mengenalnya memang, tapi ia tak pernah mengenalku. Meskipun ia tak pernah absen melihat story yang aku bagikan di Instagram sejak aku memfollownya kala itu.

"Lebih milih Farel apa Rizki?" Tanya Dina saat aku begitu antusias menceritakan Rizki yang baru ku temui disebuah acara pembentukan Lembaga Dakwah Fakultas. Aku terpesona padanya saat ia mengutarakan pendapatnya. Sejak saat itu ia mulai kukagumi dalam diam

Aku tertawa kecil "Ya jelas Farel lah, ga mungkin ninggalin demi orang baru. Lagian aku sama Farel juga udah 2 tahun" Seketika aku teringat perjuangan Farel untukku

"Kalau tiba-tiba Rizki lamar kamu sekarang gimana? Daripada Farel yang ngga jelas gini?"

[Sources ]

Aku tersentak, pertanyaan macam apa ini? Aku tersipu malu. "Ah, Rizki lah" Jawabku asal sambil tertawa dan disusul oleh ketiga temanku. Kami tertawa bersama, kali ini Rizki ada dalam bayanganku, bukan Farel lagi seperti saat pertanyaan sebelumnya.

Bunyi pesan masuk membuyarkan lamunanku pada pertanyaan teman-temanku 3 tahun lalu, segera ku buka kunci pada layar ponsel dan sontak kaget siapa pengirimnya. Aku memang tak menunggu pesan darinya sejak setengah jam lalu ia meminta nomor whatsappku melalui DM instagram. Karena, aku juga tak ingin berharap lebih meskipun rasanya jantungku terasa copot dan jatuh dalam perutku.

"Aira, ini Rizki" Kulihat pesannya dan mencoba menetralkan perasaanku agar tak begitu bersemangat untuk membalasnya. Karena, semenjak aku patah rasanya aku malas sekali untuk membuka hati. Tapi, Rizki adalah laki-laki yang ku kagumi selama 3 tahun, aku tak bisa mengabaikannya dan menutupi rasa senangku. Segera aku menyimpan nomornya dalam buku telponku dan membalasnya.

"Iya, Ki" Balasku singkat.

Kami membahas banyak hal, termasuk pekerjaannya. Sebenarnya tanpa ia bercerita, aku sudah lebih dulu tahu ia bekerja dimana karena aku adalah stalker handal. Tapi, aku berpura-pura hanya untuk mendengarkan ia bercerita. Tentang ia yang ditempatkan disebuah kota di Sumatra Utara, tentang panasnya wilayah dimana ia ditempatkan karena dikelilingi banyak sawit, tentang ia yang baru saja menggombali Ibunya, tentang ia yang sedang menabung untuk membeli rumah, dan masih banyak lagi.

"Emang kamu kenal aku?" Tanyaku sesaat setelah ia bercerita

"Pertanyaan macam apa ini? Ya kenal lah, aku sering melihat kamu. Kita kan satu fakultas. Yaa walaupun semenjak semester akhir jarang ngelihat kamu lagi. Kamu sih sibuk sama dia" Balasnya dengan cepat

Aku tertawa kecil, ku kira hanya aku yang memperhatikan dia selama ini. Ternyata ia juga sering menyadari kehadiranku meski tak saling sapa. Aku senang? Ya tentu saja, setiap pesan yang ia kirimkan membuat aku tersenyum sendiri, tersipu malu. Bahkan ia juga mampu membuatku tertawa hanya dengan guyonannya yang garing, padahal sama sekali tidak lucu. Ia juga mampu membuatku melupakan bahwa beberapa hari ini aku sedang patah, ia membuatku melupakan saat-saat tidak menyenangkan itu

"Boleh aku membuatmu bahagia?" Katanya padaku disaat aku sedang mengetik sesuatu, jariku berhenti seketika, apa yang harus aku lakukan?

image

Sort:  

Ayo bun, kasih saran

apa jawabmu? :-D

Apa ya kak? 😂😂

Nice story. Serasa nggak sabar nunggu lanjutannya 😊

jawab yes hehe

Boleh tapi dalam satu iktan halal wkwkwkw

Wah...jawab boleh aja...hehe

Hmmm Boleh gak ya

boleh aku tertawa?

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.16
JST 0.029
BTC 60935.14
ETH 2365.47
USDT 1.00
SBD 2.55