Hichki; Film Apik dan Sarat Pesan Moral
Naina: "Tak ada murid yang buruk, yang ada hanya guru yang kurang baik.."
Saya mengenal film ini dari postingan Bang @abduhawab semalam. Karena postingannya tentang film itu begitu menarik, saya penasaran dan akhirnya segera mendownload film tersebut. Setelah menontonnya dengan seksama, benar saja, seketika saya jatuh hati dengan film itu. Benar-benar film yang sangat direkomendasikan untuk semua usia.
Film Hichki dirilis pada 23 Februari 2018 lalu. Film yang disutradarai oleh Sidharth P Malhotra ini memang dinanti-nantikan penyuka film dan diprediksi akan meledak di pasaran. Bukan tanpa sebab, kisahnya yang mengangkat kesenjangan sosial dan juga diperankan beberapa artis baru dari pinggiran India adalah beberapa alasan film ini akan booming. Benar saja, karena kisahnya yang pure lagi apik, film ini membuat penonton terhipnotis dan berhasil meraih berbagai penghargaan.
Hichki adalah sebuah film yang diadopsi dari film Bollywood keluaran 2008 berjudul Front of The Class tentu dengan alur cerita yang sudah dipermak sana sini. Pemeran utama film ini adalah Rani Mukherjee. Dalam film ini Ia berperan sebagai Naina Mathur, sorang guru yang sangat luar biasa.
Naina Mathur adalah seorang wanita yang memiliki mimpi menjadi seorang guru. Namun, mimpinya menjadi guru beberapa kali mendapat penolakan karena ia mengidap penyakit cukup langka, Sindrome Tourette (sebuah penyakit yang berhubungan dengan saraf pengucapan dan juga mempengaruhi pengucapan seseorang yang dilakukan berulang-ulang tanpa bisa dikontrol). Katanya, sejauh ini belum ada obat untuk penyakit ini.
Karena penyakit yang dideritanya, Naina berkali-kali ditolak saat melamar pekerjaan. Sampai akhirnya usahanya berbuah hasil. Suatu hari ia dipanggil interview di salah satu sekolah ternama di Mumbai, St. Noker. Tentu ini adalah mimpi besar Naina yang terwujud. Sehingga ia sekuat tenaga berupaya untuk melakukan sesuatu yang berbeda dan hebat dengan pekerjaannya itu.
Sialnya, Naina diberi kepercayaan untuk mengajar kelas 9 F. Kelas ini dihuni anak-anak bandel dan susah diatur yang berasal dari kalangan ekonomi lemah di pinggiran Mumbai. Tantangan Naina adalah menyulap anak-anak ini menjadi "orang" dan tidak dianggap sebagai pengacau di St. Noker. Naina adalah guru ke 8 di kelas itu. 7 guru sebelumnya menyerah mengajari anak-anak tersebut.
Awalnya Naina dibully habis-habisan oleh siswanya karena penyakit Sindrom Tourette yang ia alami. Tetapi pelan-pelan Naina mengubah murid-murid tersebut menjadi lebih rajin, pintar dan berhasil mengeluarkan bakatnya. Akhirnya semua siswa bandel tersebut mulai menyayangi Naina lebih dari apapun.
Dalam film ini sangat banyak pesan moral yang bisa diambil. Beberapa diantaranya adalah, bahwa, tak ada satu penyakit atau kekurangan pun yang bisa menghentikan mimpi dan cita-cita seseorang, selama orang tersebut benar-benar gigih mewujudkannya. Naina telah membuktikannya.
Pesan sosial lainnya adalah, seperti kata Naina, "tak ada murid yang buruk, yang ada hanya guru yang kurang baik..". Untuk membuktikan ini barangkali kita harus menjadi tenaga didik terlebih dahulu. Tetapi saya memilih percaya dengannya. Dan masih banyak pesan baik lainnya yang bisa kita ambil dari film ini. Untuk lebih detail, saya kira teman-teman eSteemian harus menonton film apik ini. Sekian. Salam literasi.
Regards
Thanks for using eSteem!
Your post has been voted as a part of eSteem encouragement program. Keep up the good work! Install Android, iOS Mobile app or Windows, Mac, Linux Surfer app, if you haven't already!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq