Perempuan Bergaun Emerald Velvet

Melihat perempuan dalam balutan gaun emerald-velvet dalam posisi duduk jadi teringat foto Elizabeth Taylor (ET) yang berperan sebagai Cleopatra dalam film Cleopatra. Foto ET dalam balutan gaun green dress ini dijual di ebay seharga $6.99.

Adakah perempuan yang menggupload fotonya di instagram dan kini menyebar ke berbagai media sedang memberi kode jika dirinya sedang berperan sebagai Cleopatra bagi negeri di atas angin?

Cleopatra, dalam banyak ukiran dari Mesir digambarkan sebagai sosok yang cantik, lembut dan memiliki mata nan indah, dan karena itu dia dikenali sebagai sosok yang menawan lagi cerdas, juga berkharisma, bahkan disebut menguasai sejumlah bahasa.

Putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang penguasa Macedonia itu juga dilukiskan sebagai sosok yang berselera dan menginspirasi perempuan modern, dan karena itu Cleopatra disebut suka tampil cantik sepanjang waktu.

Jadi, wajar jika Cleopatra senang berdandan, menggunakan beragam tata rias dan rambut palsu. Kosmetiknya disebut terbuat dari tumbuh-tumbuhan dan mineral, seperti bijih tembaga dan bijih timah yang dicampur air. Mineral abu-abu yang disebut Galena digerus untuk menghitamkan mata, sementara oksida besi menjadikan warna kuning kecoklatan pada bibir dan pipi.

Untuk parfumnya, Cleopatra VII disebut menggunakan minyak kayu cedar atau kayu manis, madu, dan dupa yang beraroma manis. Ratu Mesir ini juga disebut suka menikmati mandi rempah, mandi lumpur dan mandi susu. Dayang-dayangnya dengan telaten memijit tubuhnya, dan siap menghias kuku jari tangan dan kakinya dihias dengan pewarna henna.

Dengan segenap penggambaran terhadap Cleopatra Selene Philopator itulah menjadi dasar atau alasan orang-orang mengklaim takluknya hati jenderal pemimpin Romawi, Julius Caesar. Caesar terpikat setengah mati kepada Cleopatra dan akhirnya menjadi suaminya, meski Caesar sudah punya isteri di Romawi bernama Calpurnia.

Bukan hanya Caesar, Mark Antoni, teman dekat Caesar juga dibuat jatuh hati dan akhirnya menjadi kekasihnya paska terbunuhnya Caesar. Antoni malah lebih betah tinggal dan bermanja bersama Cleopatra ketimbang berkerja dan berjuang bagi kemajuan negerinya Romawi.

Kisah cintanya dengan Julius Caesar sendiri tidak terlepas dari tahta. Diceritakan, Cleopatra memanfaatkan kemarahan Julius Caesar terhadap Firaun yang tengah berkuasa saat itu, Ptolemy XII, karena telah membunuh menantunya. Dikisahkan, dengan menyusup melalui gulungan permadani, Cleopatra berhasil merayu Caesar untuk bersama-sama menggulingkan tahta. Ptolemy XII tewas ditenggelamkan di sungai Nil dan Cleopatra naik tahta. Dari percintaan dengan Julius Caesar, lahir seorang putra, Ptolemy Caesar, atau Caesarion.

Entah benar adanya, dari kisah Firuan Mesir terakhir inilah dikenal dan berkembang istilah gratifikasi seks atau pemberian hadiah wanita yang kerap dipakai pihak pengusaha untuk menaklukkan hati pejabat agar secara kebijakan bersedia berpihak kepadanya.

Perempuan bergaun emerald-velvet itu dilain waktu tampil dengan gaun serba hitam. Senyumnya menebar ke segenap ruangan. Kamera wartawan mengabadikan polesan makeupnya yang tahan berjam-jam. Ketika seseorang yang dikenal sebagai penguasa modal datang, perempuan itu membungkuk, menempelkan kening ditangan, sebagai tanda takzim.

Di berbagai sudut warung kopi, meunasah, mesjid bahkan ladang, rakyat di negeri atas angin sedang bertaruh pada drama kuasa yang sedang berjalan sambil sesekali bertanya akankah Mark Antoni akan juga terlena pada daya pikat Cleopatra bergaun emerald-velvet yang dalam beberapa waktu telah berhasil menjadi Ratu yang mengatur negeri yang sempat dalam riwayatnya diperintah para Sultanah?!