Stop Memaki Anak ..!!

in #indonesia6 years ago

Kemarin sore hujan turun dengan lebatnya, dari luar rumah terdengar suara anak-anak sekitar rumah sedang menikmati hujan. Seakan mengabaikan cuaca yang begitu dingin, mereka asik bermain sepak bola di sebuah tanah lapang. Tubuhnya basah kuyup, bajunya kotor penuh lumpur.

Hujan.jpg

Rona kebahagiaan terpancar dari raut wajah anak-anak itu, sungguh menyenangkan. Mereka berlari, kejar-kejaran memperebutkan sebuah bola yang sudah bercampur dengan tanah. Sesekali mereka terjatuh, tubuhnya berguling-guling diantara tanah yang basah karena air hujan. Bajunya kotor lusuh, entah bagaimana reaksi ibunya jika melihat anaknya seperti itu.

Dan benar saja, beberapa menit berselang dari kejauhan terlihat seorang ibu berjalan begitu cepat sambil membawa payung berteriak-teriak memanggil-manggil nama anaknya. Mungkin karena terlalu asik bermain, si anak mengabaikan panggilan si ibu. Seperti sedang menyaksikan film di tv, jantung saya berdegub begitu keras, takut, was-was membayangkan bagaimana si ibu ini akan memperlakukan anaknya.

Langkahnya semakin dekat, nada suara si ibu semakin meninggi. Tawa, canda , dan teriakan anak-anak tersebut berhenti seketika. Mereka semua mengalihkan pandangannya pada si ibu yang sudah berjarak beberapa langkah dari tempat mereka bermain.

Dari jauh saya melihat seorang anak yang berjalan mendekati ibu tersebut, tertunduk lesu. Mungkin dia takut jika si ibu akan memarahinya. Dan apa yang di khawatirkan benar-benar terjadi. Tanpa menghiraukan sekitar si ibu memaki-maki anak itu. Dengan mimik muka kesal tangannya menjewer telinga si anak. Seakan pasrah, si anak hanya menunduk diam tanpa perlawanan dan sepatah kata apapun.

Anak-anak lain yang menyaksikan adekan dramatis tersebut tak bisa berbuat apa-apa. Mereka membubarkan diri satu persatu, pulang dengan perasaan yang sama, jangan-jangan di rumah ibunya juga akan marah melihatnya dengan keadaan demikian.

Sahabat steemian, mungkin pengalaman diatas pernah juga kita lihat bahkan alami dalam hidup sehari-hari. Kita tentu pernah merasakan masa kecil yang beberapa kali mendapat makian dari orang tua ataupun guru di sekolah.
Sebagai orang tua, saya pun demikian. Pernahlah sekali duakali memarahi anak karena beberapa kesalahan yang sudah dibuatnya. Tapi satu hal yang selalu saya ingat, jangan pernah memarahi anak bahkan memakinya di depan umum.

Memaki.jpg

Source

Saya sering melihat orang tua yang memarahi anaknya apalagi di tempat umum, seringnya sih waktu ke pusat perbelanjaan. Adegan dramatis ini nyaris pernah di alami orang tua yang melihat anaknya merengek minta dibelikan mainan.

Wajarlah jika orang tua berlaku demikian, mungkin tujuannya baik untuk mendidik anak. Tapi sayang caranya mungkin yang sedikit keliru. Memaki anak di depan umum bukanlah solusi yang tepat untuk mendidik anak. Hal ini malah akan berpotensi menjadi bomerang di masa yang akan mendatang. Secara tidak sadar anak akan menyimpan memori ini diingatannya, jika perlakuan seperti ini kerap mereka dapatkan bukan tidak mungkin suatu saat mereka akan menganggap jika kekerasan adalah jalan yang tepat dalam memperlakukan orang lain. Tentu hal ini tidak menutup kemungkinan akan menjadikannya seorang pemberontak saat mengalami tekanan secara terus menerus.

Mungkin saya termasuk orang tua yang sangat jarang memarahi anak, bukan berarti anak-anak tidak pernah melakukan kesalahan. Saya lebih memilih melakukan pendekatan ke anak saat tau jika mereka berbuat salah, memberitahunya saja jika salah rasanya juga kurang efektif. Berikanlah contoh bagaimana yang seharusnya dilakukan anak supaya tidak lagi membuat kesalahan yang sama.

Holiday1.jpg

Menjadi orang tua adalah tugas yang berat, kita sebagai orang tua memiliki amanah dan tanggung jawab mendidik mereka menjadi pribadi yang hebat. Karena kelak ditangan merekalah masa depan Negeri ini akan menjadi seperti apa.
Semoga kita semua dimampukan untuk mengemban amanah ini, menjadi orang tua yang bisa menjadi teladan bagi anak-anaknya.

Salam hangat..

Terima kasih kepada Curator Indonesia @aiqabrago dan @levycore serta Komunitas Steemit Indonesia atas dukunganya.

U,F,R.jpg

Logo.jpg

Sort:  

Saya juga kesal sendiri dengan ibu yang memaki-maki anaknya. Sekarang siapa sih yang dimakinya..? Anaknya atau musuhnya?
Bahkan tak jarang ada juga yg ikut nimbrung maki-maki si anak, bisa itu neneknya, tantenya atau spa pun itu. Rasanya giman gitu...

Betul mba @chandrayunita, saya pernah sekali negur gitu. Jawaban si ibu, anak anak saya terserah saya donk mau marahin kalo dia salah. Bikin kesel.
Mereka tidak tahu dari sisi psikologis si anak nantinya akan bagaimana.

Saya malah disarani buat marahi anak, klo mereka bandel. Tapi malah saya jawab.."hari ini kita marahi mereka ketika berbuat salah,,ketika kita sudah tua nanti kita yang dimarahi mereka ketika kita buat salah."
Anak itu kan cerminan ortunya,

Iya mba, anak adalah cerminan orang tuanya. Kelak apa yang dilakukannya adalah hasil pengamatan dari orang tuanya. Semoga kita bisa menjadi teladan buat anak-anak kita ya mba

Luar Biasa. pesan moral yang dalam, agar lebih melakukan pendekatan terhadap anak. Saya harus banyak belajar Mba @ririn, karena saya hidup berjauhan dari Sang buah hati. Terima kasih sharing😊

Saya juga masih terus belajar mba @ettydillova, saya percaya Mba etty adalah ibu yang hebat dan bisa menjadi teladan buat putera-puterinya. Semangat mba, semoga suatu saat bisa berkumpul dengan keluarga tercinta.

Amiinnn
terus berbenah diri Mba @ririn
untuk memberikan yang terbaik untuk sang jagoan.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 60725.43
ETH 2900.91
USDT 1.00
SBD 3.59