Dengan kehadiran platform Steemit, musisi ikut kecipratan manfaat yang lumayan besar. Hari ini musisi layaknya sudah punya 'gerai' sendiri untuk menjual hasil karyanya kepada khalayak umum di dunia Steemit. Mereka tak melulu harus bergantung sepenuhnya dari penghasilan manggung, penjualan VCD, RBT atau NSP.

Saya bersama @donirosayandi dan 'Pak Ketua' @kemal13 dalam sebuah penggarapan video musik untuk Steemit Open Mic. Photo by @kreatif

Steemit adalah salah satu platform mengusung teknologi Blockchain, di mana setiap data dan riwayat transaksinya terekam dengan jelas dan tak dapat dimanipulasi. Tentu sistem bagi hasil antara Steemit dengan pihak musisi selaku pemilik karya pun jadi lebih fair dan transparan. Kabar baiknya lagi, musisi tak perlu merasa was-was akan kemungkinan karyanya dibajak oleh orang lain, sebab Steemit sangat menghargai setiap konten yang dipublis dan terus melakukan kampanye anti plagiat. Setiap plagiat akan dianggap sebagai spam dan akan 'dibereskan' oleh Steem Cleaner.

Steemit seakan menjadi 'panggung' baru bagi musisi sebagai tempat yang tepat untuk mengeksplor bakat dan memperoleh reward darinya. Di sini, hobi benar-benar dihargai dan diperlakukan dengan cara yang sangat istimewa.

Steemit Open Mic

Di platform Steemit, teman-teman musisi di seluruh belahan dunia bisa mendapakatkan penghasilan yang sangat lumayan dari reward berupa SBD dan hadiah berupa STEEM dengan mengikuti ajang kontes musik yang diselenggarakan oleh @luzcypher, @pfunk dkk. yaitu ajang Steemit Open Mic. Sebuah ajang kontes menyanyi yang bisa diikuti oleh seluruh pengguna Steemit yang punya bakat di bidang tarik suara (Selengkapnya tentang Steemit Open Mic).

Image source
Saya sendiri sudah pernah merasa dan menyaksikan langsung bagaimana karya musik dihargai dengan begitu baik di Steemit lewat ajang yang satu ini. Saya yakin teman saya @iqbalubit juga setuju dengan statement di atas, terlebih si doi juga masih berlarut dalam euforia haru-bahagia setelah minggu kemarin keluar sebagai salah satu pemenang di Open Mic Week-70.

Dsound

Selain ajang kontes musik Steemit Open Mic, ada 'gerai' lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh musisi untuk 'menjajakan' karyanya di Steemit, yaitu Dsound. Sebuah platform audio yang terdesentralisasi, sebagai layanan pihak ketiga di Steemit. Sekilas Dsound ini mirip dengan Soundcloud, namun Dsound menggunakan sistem blockstrain STEEM sebagai database (selengkapnya tentang Dsound).

Image source
Lewat Dsound, memungkinkan setiap musisi untuk mendapatkan reward dari karya musik yang mereka share untuk didengar oleh pengguna Steemit lainnya. Menurut saya, salah satu musisi yang sudah sudah berjaya di Dsound adalah teman kita sendiri @hattaarshavin. Doi adalah salah seorang Steemian dari Lhokseumawe yang aktif membagikan musik akustik intrumentalnya (fingerstyle) di Dsound.

Dtube

Selain itu 'gerai' lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh teman-teman musisi untuk mendapatkan reward dari karya musik adalah Dtube. Yaitu sebuah aplikasi layanan pihak ketiga di Steemit yang memungkinkan penggunanya untuk meng-upload dan menonton video di jaringan IPFS, dengan menggunakan STEEM sebagai database. (Selengkapnya tentang Dtube).

Image source
Bagi seorang musisi yang sudah punya video klip atau video musik bisa memanfaatkan layanan ini untuk memperoleh reward dengan cara meng-upload karya video musiknya untuk ditonton oleh pengguna Steemit lain.

Jadi, tidaklah berlebihan jika saya menganggap Steemit ikut mensejahterakan musisi dari berbagai belahan dunia, tinggal memanfaatkan peluang dan kesempatan yang ditawarkan oleh platform yang satu ini, Steemit.