Part 2 - Cinta Bernoktah Dalam Buaian Asa

in #indonesia7 years ago (edited)

image

Setelah mereka berbicara via telpon dengan durasi 10 menit, akhirnya Ma'e dan Ghina sepakat bertemu di Istana Salju, salah satu cafee di Pusat Kota Banda Aceh yang menyediakan beraneka ragam ice cream, dengan mengenakan kaos oblong warna magenta yang dibagian dadanya bertuliskan soul. Kedisiplinan dan menghargai waktu dibuktikan dengan datang lebih cepat dari janji yang telah disepakati, sepeda motor Mio Soul terus dikendarainya dari lingkar kampus untuk bertemu dengan sang pujaan hati.

Ma'e sangat girang, sesekali dia melihat wajahnya dari spion kereta, "Aku pasti berhasil, ghina akan menerimaku sebagai bagian dari dirinya". Mio Soul nya terus melaju dengan kecepatan 50 km/ jam menuju istana salju. Tepat jam 16.00 Ma'e sampai ketempat tujuan, memang ma'e lebih cepat 30 menit dari janji yang telah mereka sepekati.

"Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar... Allahu Akbar..." Azan Shalat Ashar yang dikumandangkan dari Mesjid Baiturrahman terdengar. Ma'e yang masih berada diatas kereta langsung bergegas menuju mesjid untuk menunaikan ibadah shalat Ashar. Empat rakaat telah ditunaikan secara berjamaah, Ma'e menadahkan tangan keatas dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
"Ya Allah yang Maha Mengetahui, Maha Suci dan Maha segalanya, berikanlah hamba kesehatan, kekuatan, berikanlah petunjuk kepada hamba untuk dapat menemukan sosok yang akan menjadi pendamping hidupku dan jauhkanlah ya Allah jika dia (ghina) menjadi azab bagiku kelak"

Setelah meninggalkan mesjid, handphone nya berbunyi "Bang, lagi dimana? ghina baru siap shalat Ashar di Mesjid Baiturrahman, Ghina tunggu di Istana Salju ya!" pesan singkat dari Ghina. Dia bergegas membalasnya "Sama Gin, ab juga baru dari mesjid dan sekarang sudah mau berangkat menuju lokasi"

Ma'e langsung menempati meja no. 9 disudut ruangan, cahaya lampu dinding berwarna violet menambah romantisnya suasana ruangan sore itu. tak lama berselang Ghina pun nampak dari kejauhan, Ma'e mulai berkeringat dingin, tangannya dingin dan bibirnya pucat pasi, telapak tangan kiri digosokkan ke tangan kanannya supaya terasa hangat.

"udah lama bg?, maaf ya sudah buat menunggu" sapa Ghina, sambil menjulurkan tangannya yang ditutupi kerudung besar. Ma'e pun menjawab "baru aja Gin, gak lama kok" sambil melempar senyuman kepada gadis idamannya.

Mereka memesan Ice Cream kristal Chocholate dua porsi dan sepiring kentang goreng, sesekali mereka terdiam dan saling melempar senyum. "gimana ice cream nya? enak?" tanya Ma'e,
"hhmmm... enak banget bang, ghina suka bang. abang kok tau tempat ini? sering kemari ya?"
"Kebetulan kawan merekomendasikan tempat ini dan abang pun baru pertama kali kemari" tambah Ma'e.

Mereka berbicara panjang lebar dan tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00.
Ghina melihat jamnya dan terkejut, terus dia berkata "bang... uda jam 6, kayaknya kita harus pulang, gak enak kalau malam-malam dijalan"
Dahi Ma'e tampak berkerut, dia sepertinya tidak menginginkan ghina pulang terlalu cepat karena banyak hal yang belum disampaikan dan salah satunya tentang inti pertemuan mereka hari itu. "tapi... bole juga gin, nanti malam saya telpon ya! ada hal penting yang ingin saya sampaikan" imbuh Ma'e sambil garuk-garuk kepalanya.

Mereka sama-sama bergegas pulang dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, Ma'e menuju lingkar kampus darussalam dan ghina ke Lhong Raya.

Jam sudah menunjukkan jam 20.30, Ma'e mengambil handphone nya dan mencoba menghubungi Ghina, "tuut... tuut... tuut..." panggilan telponnya tidak diangkat, ma'e terus menghubungi ghina berulang kali, namun tetap tidak ada yang menjawabnya.

Ma'e mulai gelisah dan khawatir, sempat dia berfikir apakah ghina marah atas pertemuan sore tadi sehingga ghina mengabaikan panggilan telponnya.
Jam 21.45 masuk sebuah pesan atas nama Ghina "bang ini Santi kawan ghina, ghina sedang dirawat dirumah sakit Zainal Abidin karena kecelakaan dan saat ini dalam kondisi kritis"

HP Ma'e terjatuh dari genggaman tangannya setelah membaca pesan tersebut... baterainya copot.


Bersambung ke Part 3...

Untuk membaca cerita bagian pertama anda dapat mengunjungi link berikut ini Part 1


Sort:  

Baru pertama kali Ma'e dan Ghina berjumpa.
Ma'e mendapat kabar Ghina kecelakaan setelah mereka ketemuan.
Hati bg Ma'e bagaikan hancur lebur.
Belum sempat untuk mengatakan suka kepada gadis idaman yang selama ini di idamkan, tapi Allah berkata lain.
Akankah Ghina sembuh dari kecelakaan ataukah Ghina akan menghadap sang Khalik.

Cerita yang membuat saya penasaran akan ending dari cerita tersebut.

Anda luar biasa pak @novale.

Waktu yang akan menjawabnya bg @amryksr

Saya tunggu kisah selanjutnya

Insya Allah akan ada kisah selanjutnya... Butuh ide untuk menyelesaikannya @amryksr. Terimakasih sudah membacanya

Saya tunggu kisahnya @novale.
Karena ceritanya penuh inspirasi.

sungguh tak kuduga dan tak kusangka 😂 ternyata mas @novale lihai sekali memainkan peran dan perasaan bang ma'e dengan dex ghina melalui untaian kata dan goresan pena (eh salah) ketikan laptop...

lalu bagaimana nasib bang ma'e ?? sungguh penasaran daku dibuatnya oleh si cerpen ini..!

Saya tunggu part hebat berikutnya. 👍

Nyan ka neucok laba lom. Hahaha...

Nyo kon masalah laba dan rugi, tpi mnyo karya phoen kalage nyan lagak 😂 adak tacok laba sabe pih hana pupu 😉

Nyan ka neu peu'ek ateuh bak peutek. Jadeh meulungkop teuh

hahahaha....bereh

Luar biasa pak @novela ,kata -kata yang sulit untuk di ungkapkan,hal ini ada hikmahnya untuk kita yang lagi dekat sama cewek , ungkap lah perasaan isi hati kita sebelum ter lambat,seperti cerita yang di dituliskan oleh @novela,isi hati masih terpendam si cewek sudah sekarat,luar biasa.

Siapa tu novela @amre?

Mohon maaf sebesar besarnya salah ketik,maksudnya @novale

Hehe... Bereh...

Wuihh akhirnya gimana ya

Ceritanya masih dalam tanda tanya ni... Kalo mau nyumbang ide cerita bole. Pastinya perjalanan masih panjang @rahmanovic

ada pelajaan berharga dari membaca cerpen ini bang @novale. kisah cinta dua anak manusia. saya teringat akan kejadian sepasang kekeasih yang meninggal beberapa waktu yang lalu. saya yakin ending ceritanya bahagia.

Hehe... Makasi sahabat @muammar sudah membaca. Waktu yang akan menjawabnya. Hehe

Akhir cerita yang not happy ending...menunggu cerita selanjutnya

Saya tunggu cerita nya bung @novale..
Salam sukses..

Makasi pak @nazarashy, maaf kalau penyampaian tdk menarik. Maklum bukan cerpenis

Bakat terpendam bang @novale keluar juga, saya ingin belajar sama anda.
salut untuk karangan anda.
saya sangat menikmati ini.
Bravo

Haha... Coba-coba @makhzar.

Seperti nya saya sudah tahu...
Tapi tunggu aja episode selanjutnya...
Hehehe

Tak akan ada yang tau, karena cerita ini bisa melebihi 20 episode. Usianya saja baru 23. Bayangkan usia 28 atau 30. Akan panjang dan tak bisa ditebak

Hahaha setuju. jangan pernah habis episodenya, kecuali steemit tutup.hahahha

Mudah2an tak kehabisan ide... Soalnya ini cerpen ke 3.

Pasti gak kalau mau menulis, kecuali tidak mau menulis lagi.
Ide kadang kala akan lahir saat kita mau melahirkannya, bila kita tidak mau melahirkannya maka ide juga akan mati sebelum lahir.
Sebenarnya ini tergantung pribadi, bagaimana mau memotivasi diri untuk menulis, saya yakin ide akan mengalir seperti air yang mengalir dari atas ketempat yang lebih rendah.

Semua tergantung mood...

This post has been ranked within the top 50 most undervalued posts in the first half of Aug 11. We estimate that this post is undervalued by $12.97 as compared to a scenario in which every voter had an equal say.

See the full rankings and details in The Daily Tribune: Aug 11 - Part I. You can also read about some of our methodology, data analysis and technical details in our initial post.

If you are the author and would prefer not to receive these comments, simply reply "Stop" to this comment.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.12
JST 0.028
BTC 64097.37
ETH 3476.43
USDT 1.00
SBD 2.53