Meski kita telah lama merdeka, tapi diri kita masih dalam penjajahan

Indonesia diakui sebagai negara berdaulat, atau merdeka sejak 17 Agustus 1945. Sejak itulah kita menemukan jati diri sebagai negara yang berdaulat dan sebagai negara yang berdiri pada kaki kita sendiri. Artinya segala penjajahan yang pernah kita rasakan pasca kemerdekaan telah tuntas.

Namun demikian, saat ini dengan segala kenyataan yang tumbuh didepan mata, bahwa kita harus mengakui bahwa kita meski sedang merdeka, tetapi tubuh kita masih dalam wujud penjajahan yang terselubung. Penjajahan sejatinya tidak hanya terjadi dengan perlakuan pada fisik semata tetapi penjajahan yang terjadi pada kita saat ini adalah penjajahan pada moralitas anak bangsa kita, penjajahan ekonomi dan sebagainya.

Sebagai salah satu contoh, banyak kita temukan anak-anak kita tumbuh dengan karakter dan kepribadian yang tidak begitu menyehatkan. Artinya mereka begitu seperti kurang terdidik secara moralitas yang baik. Beberapa waktu lalu, sebagai seorang salesman pada sebuah perusahan, saya mencoba menawarkan produk kartu perdana pada anak-anak ABG yang masih menggunakan pakaian sekolah.

Mereka sedang duduk bersama teman-teman seusia mereka disebuah warkop yang tidak jauh dari sekolah dan asrama yang mereka tinggali. Tampaknya mereka sedang sibuk dengan game masing-masing disudut warung kopi itu. Lantas saya mencoba mendekati dan memperkenalkan produk kartu perdana yang saya bawa.

Seketika hati saya tersentak ketika melihat prilaku mereka yang tidak begitu mengenal sopan santun. Mereka yang masih berusia belasan tahun itu, sudah merokok, dan meletakkan kaki dimeja tepat didepan saya, saat saya sedang menjabarkan terkait promosi kartu perdana itu. Sungguh mereka tidak mengenal sopan santun yang diajarkan agama pada mereka.

Itulah contoh kecil dari terjajah ya moralitas anak bangsa kita, yang semakin hari semakin parah. Belum lagi soal, sek bebas, mabuk dan sebagainya. Inilah tugas besar yang perlu diperhatikan kita bersama. Penjajahan semacam ini saya kira perlu segera dimerdekakan sebelum semuanya terlambat.