Sahur

in #indonesia5 years ago


Saya punya cara sahur sendiri: makan kapan saja dan saya niatkan untuk sahur. Memang, sebenarnya sahur sangat dianjurkan dalam rentang waktu lewat tengah malam hingga waktu imsak, beberapa menit sebelum subuh.

Ibu saya dulu, ketika saya kecil di sebuah kota kecil di #Aceh, bangun untuk masak sahur pukul 03.00. Dan biasanya kami makan sahur sekitar pukul 03.45 hingga imsak. Itu adalah waktu yang pas, sebab setelah itu, tak lama kami bisa langsung salat subuh.

Nenek saya -- ibu dari ibu -- juga begitu. Sahur adalah ruang di mana kami segera dipertemukan dengan waktu subuh. Terkadang, setelah sahur saya berjalan kaki ke meunasah, sekitar satu kilometer jaraknya -- sesuatu yang kini sulit terbayangkan berjalan kaki sejauh itu dalam dingin udara jelang pagi.

Tapi toh semua saya lakukan dengan riang. Apalagi, nanti di meunasah akan bertemu teman-teman lain, lalu setelah salat kami pun jalan-jalan pagi. Kampung saya berada di garis pantai di Trienggadengan, #PidieJaya (dulu Kabupaten #Pidie). Jadi kami sering jalan pagi ke pantai sambil melihat para nelayan berlabuh.

Tapi sejak sekolah lanjutan atas dan kuliah di sebuah perguruan tinggi di #BandaAceh, saya jadi sahur tak tertib sebagaimana halnya saat di kampung. Saya lebih sering sahur duluan, entah jam 00, sebelum atau setelahnya, lalu langsung tidur. Tetapi kala itu tetap makan nasi. Tak afdol sahur tanpa nasi beserta lauknya.

Ketika saya "hijrah" ke #Jakarta pada 1996 -- menghadiri sebuah pertemuan #penyair muda se-Indonesia -- pola sahur bergeser lagi. Saya sahur tak harus nasi, tapi bisa apa saja, terpenting mengenyangkan. Bisa seporsi mie goreng, mie rebus, #mieAceh, ketoprak, lontong sate, dan sebagainya.

Seperti Minggu dinihari kemarin, saat saya tiba di Batang, setelah perjalanan (touring) dengan rute Jakarta - #Bandung - #Tasikmalaya - #Ciamis - #Purwokerto - #Yogyakarta - #Magelang - #Semarang - #Batang, saya makan sahur hanya dengan sebungkus mie goreng. Saya bersama keluarga lesehan di karpet rumput di alun-alun itu, meski warung berjarak beberapa meter dari sana. Yang istimewa, di sini kami bisa selonjoran, bahkan tiduran, hal yang tak mungkin dilakukan di warung. Betapa nikmatnya. Itulah kemerdekaan kecil yang begitu menyenangkan.

BATANG, 3 Juni 2019
MUSTAFA ISMAIL

#indonesia #share2steem #life #story #food #sahur #batang #pekalongan #jawatengah #jateng #mudik #mudiklebaran2019 #lebaran2019 #ramadhan



Posted from my blog with SteemPress : http://musismail.com/sahur/

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63498.69
ETH 2645.91
USDT 1.00
SBD 2.80