Permintaan Upvote, Follow dan Reestem

Seorang teman memberikan tips kepada saya; ‘’Jika Steemian hendak menulis sebuah proposal permohonan yang berisi beberapa permintaan kepada seorang pengusaha atau pejabat, hal yang paling tepat untuk dilakukan sebelum merinci permintaan adalah menukilkan beberapa pujian tentang kebaikan, kedermawanan serta kecintaannya terhadap berbagai kegiatan sosial. Setelah itu, barulah Steemian menulis permintaan. Begitu pula ketika Steemian mengharapkan upvote, follow dan reestem, ia menganjurkan saya agar menulis sebanyak mungkin tentang keunggulan Steemit, berkomentar di postingan orang lain, pujian terhadap kurator dan seterusnya, guna mengundang perhatian dari orang-orang teratas di Steemit.’’

Yang dikemukakan diatas saya rasa tidak salah, namun juga tak sepenuhnya benar.

Lantas postingan apa yang sebenarnya dianggap menarik? Ini yang menjadi tanda tanya dari setiap Steemian. Karena kalau bicara tentang postingan menarik, hal ini sangatlah relatif berdasarkan selera dari setiap orang. Ada sebuah postingan dari kurator @aiqabrago yang telah saya baca, disana diisyaratkan kepada kita tentang konten seperti apa yang sebenarnya dianggap lebih menarik untuk dijadikan postingan; klik disini. Sungguh, rasa penasaran akan tanda tanya terjawab di tulisan ini.

Permintaan upvote, follow dan reestem

Seseorang berkeinginan mengajak beberapa orang rekan kerja untuk makan malam di rumahnya, kemudian ia hendak memberitahu istiri agar menyiapkan masakan dan membersihkan rumah, hal itu langsung diungkapkan kepada istrinya, “terus terang, masakanmu enak sekali, semua temanku akan sangat senang sekali jika ku undang untuk mencicipi masakanmu. Percaya tidak? Aku pernah makan di salah satu restoran ternama, tapi hidangannya tak selezat masakanmu. Kebetulan, tadi siang aku bertemu salah seorang teman sekolah dulu yang lama tak pernah jumpa. Sebagai basa-basi, aku mengundangnya makan besok malam, ternyata dia setuju, aku sampai kaget! Akhirnya ku undang pula beberapa rekan kerja lainnya untuk menemani. Kuharap kamu bisa menyiapkan”.

Cara seperti ini jauh lebih baik ketimbang seseorang berteriak ketika memasuki rumah, Hei istriku.. Istrinya pun menjawab, “ya saya datang.” Istrinya mengira sang suami ingin mengajak berekreasi. Namun sang suami malah berkata, “Cepat, cepat! Masaklah didapur. Beberapa rekanku akan datang. Awas , jangan telat nyiapkan makan malam. Yang enak ya masakannya!..”

Perhatikan perbedaan kedua cara tersebut, lalu bayangkan efeknya. Cara pertama lebih fokus pada memberi lalu baru meminta, sedangkan cara kedua hanya fokus pada perintah dan memaksakan kehendak. saya yakin cara pertama ini akan menghasilkan sajian makanan yang cukup lezat dengan senyuman sumberingah di wajah sang istri, sementara cara kedua ini justru menghasilkan sajian makanan yang terasa asin dengan hidangan penat diwajah istri. Begitu pula hal nya dengan permintaan upvote, follow dan reestem, hendaknya hal itu tidak mesti didesak dengan cara-cara tertentu sehingga membuat Stemian lain merasa risih dan dengan berat hati harus melakukannya.

Baca sampai tuntas, beri apresiasi dalam bentuk upvote dan komentar positif. Follow jika di rasa akun tersebut menawarkan postingan-postingan yang pantas untuk diikuti atau ada hal-hal menarik yang ingin Stemian bagi.

Mendapatkan Vote, Resteem dan Follow yang banyak, tentu ini menjadi harapan setiap Steemian, namun tanpa Steemian sadari sikap mencolok akan terlihat ketika harapan tersebut tidak dikelola dengan baik. Ini juga berlaku pada diri saya pribadi sebagai insan yang penuh dengan kekhilafan, dan tidak dipungkiri juga berkemungkinan luput dan lupa. Semoga kedepan kita semua bisa menjadi lebih baik dengan tetap mengedepankan etika dalam bersosialisasi di Steemit.

Berangkat dari harapan, mengerjakan dengan kesungguhan, berdoa dengan ketulusan dan menyiapkan hati yang lapang (apapun hasilnya). Insya Allah.

Sungguh indah, kita dipertemukan dan dipersatukan dalam sebuah komunitas yang saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.