Meneruskan Pesan Sang Kurator Indonesia

Assalamualaikum Stemian.. Apa kabar semuanya? Semoga anda dan keluarga sehat semua, mendapatkan rezeki yang berkah dan selalu dalam Lindungan-Nya. Amin

Kemarin, sesepuh kita @aiqabrago (Kurator Indonesia) membuat sebuah catatan kecil buat kita semuanya. Menurut hemat saya, postingan tersebut sangatlah penting. Maka sangat disayangkan apabila ada diantara kawan kita yang belum sempat membacanya, entah karena terlewatkan, ataupun sebab kesibukannya masing-masing. Dari situlah saya berinisiatif ingin menerus kembali apa yang telah disampaikan beliau agar terlintas lagi di beranda anda dengan harapan di klik untuk dibaca, yang pada akhirnya pesan tersebut tersampaikan.

Dengan keterbatasan kemampuan saya dalam memahami catatan sang kurator, saya berusaha mencoba menguraikan, dan menerjemahkan beberapa point penting di dalamnya berdasarkan pemahaman yang saya miliki untuk kemudian menambahkannya kepada anda. Berikut ulasannya ;

1. Hakikat Pertemanan di Komunitas Steemit - (Positif Thinking dan Berbuat Baik)

Berangkat dari sebuah cita-cita komunitas, sesungguhnya komunitas akan berkembang jika satu sama lain saling memberi dukungan dan secara bersama-sama membesarkan komunitas, dengan kata lain; Besarkan komunitas, maka komunitas akan membesarkan anda. Dalam proses interaksi sesama anggota komunitas, hal yang mesti dijaga dan dirawat selalu ialah positif thinking dan memberi stimulus serta support kepada teman-teman lain untuk terus berbuat baik.

Anda tidak akan pernah dirugikan dengan berbuat baik, karena justru perbuatan baik anda lah semesta akan bersabda mengumpulkan energi positif lain untuk membantu anda.

Yang namanya manusia biasa, tentu tidak setiap saat selalu berada dalam pikiran positif. Adalah sebuah keniscayaan seseorang sesekali dapat tergelincir ke dalam lobang pikiran negatif. Namun ketika tergelincir anda tidak boleh membiarkan terus-terus hal itu mengerogoti anda dalam jangka waktu yang lama, karena kalau dibiarkan, justru pikiran buruk itu yang akan menguasai diri anda, dan anda nyaris tidak menyadarinya.

Sebagai contoh; Pernahkan anda pergi ke pasar ikan? Dimenit pertama anda berada disana, pasti akan tercium bau tak sedap, lalu bertahanlah beberapa saat kemudian bau itu dengan sendirinya seakan tak tercium lagi di hidung anda.Begitu pula contoh lainnya ketika berada di WC, pasti anda mengalami hal yang sama . Maka bersegaralah menepis segala pikiran buruk yang terlintas di pikiran anda, agar pikiran positif anda tetap berada di garda terdepan yang mengiringi setiap tingkah laku anda dalam komunitas.

Selain itu anda juga harus berusaha tetap berada diantara orang-orang baik. Ada sebuah syair arab yang berbunyi: "Berteman dengan tukang minyak wangi, kebagian wanginya. Berteman dengan pandai besi, maka anda akan terkena percak apinya."

Inilah pondasi yang mesti diperkokoh oleh setiap individu yang berada dalam komunitas Steemit. Dan untuk melahirkan karya-karya bernas, berkualitas serta bermamfaat bagi orang banyak, tentu harus bermodalkan pikiran jernih "(positif thinking)" disertai jiwa yang damai.

2. Temukan Panutan Yang Tepat di Steemit.

Bagi seorang muslim; "Patuh kepada Allah dan Rasul hukumnya wajib, dan tidak ada pengecualian. Patuh kepada orang tua dan pemimpin hukumnya juga wajib, namun ada pengecualian, tidak wajib dipatuhi jika ajakannya kepada keburukan." Konon lagi jika hanya sekedar teman, apabila ia ingin berusaha menyusupi pikiran kita ke arah keburukan, tentu ini haram hukumnya untuk diikuti dan bahkan harus dijauhi. Lantas bagaimana dengan teman yang membawa risalah kebenaran, sudah barang tentu ini tidak boleh ditolak, karena jika ditolak kita akan termasuk ke dalam golongan orang-orang sombong.

Definisi sombong menurut Rasulullah adalah : "kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia. (HR. Muslim, no. 2749 dari 'abdullah bin mas'ud)

Maka yang patut dijadikan panutan di Steemit adalah orang-orang yang memberi keteladan yang mengajak kepada kebaikan (saya tidak akan menyebutkan satu persatu orangnya, insya Allah di Steemit anda akan dengan mudah menemukannya).

3. Selama anda berada pada koridor yang benar, jangan hiraukan penilaian negatif orang lain terhadap anda. (poin tambahan)

Saya yakin anda pernah membaca kisah Lukmanul Hakim bersama anaknya menaiki unta, bacalah bagaimana penilai manusia lain terhadap mareka! Artinya, sebanyak apapun anda berlaku baik, anda tidak akan pernah sanggup memuaskan pandangan orang yang berpandangan negatif.

Gambaran sederhananya; Ketika anda pulang ke kampung halaman dengan mengendarai mobil dengan kacanya tertutup, apa yang dikatakan orang-orang yang berpandangan negatif terhadap anda? Pasti anda dinilai sok/sombong, bukan? Kemudian sebaliknya, kaca mobil anda buka untuk memperlihatkan diri agar anda jangan dianggap sok/sombong, eh ternyata anda malah dianggap "lace" (ria), seolah-olah anda ingin pamer punya mobil bagus. Nah, jika anda ingin lari dari penilaian negatif, anda boleh turun dari mobil berjalan kaki, tapi anda harus siap dengan resiko karena dianggap sok merendah dan bahkan dianggap tidak waras. Betapa tidak, mobil ada tapi malah pulang kampung jalan kaki dengan meneteng koper.

Serba salah bukan! Lantas apa solusinya? Jangan hiraukan penilai negatif selama anda berada pada jalur yang benar. Tutup kaca jika anda tak ingin terkena debu dan merasakan dinginnya AC. Buka kaca jika ingin menghirup udara segar dan memberi salam kepada orang-orang yang anda lintasi. Selama tidak melanggar hukum agama, hukum negara, nilai/norma, dan tidak menganggu orang lain, maka kerjakanlah dan utamakan kenyaman diri anda.

Seperti halnya saya yang kali ini menulis tentang @aiqabrago. Orang yang memiliki pandangan negatif, tulisan saya ini bisa dianggap sebagai upaya menjilat @aiqabrago agar mendapat Upvote. Andai saya memperhitungkan penilai tersebut tentu postingan ini tidak akan pernah sampai di hadapan anda.

Guru saya pernah menasehati; "Jika kamu ingin jadi seorang pemikir, berfikirlah secara realistis, kendati berseberangan dengan orang disekilingmu. Jika kamu ingin jadi seorang yang berbuat, berbuatlah secara realistis kendati bertentangan dengan egomu sendiri. Dan satu lagi jangan lupa; jangan mudah percaya pada rasionalisme, bisa jadi itu adalah tahayulisme yang canggih."

Penutup dari sang Kurator Indonesia @aiqabrago;

"Pada akhirnya, saya juga mengharapkan kita semua ingat dengan sebuah kalimat bijak. Jangan salahkan orang ketika kita kecewa, tapi salahkan diri kita sendiri karena terlalu berharap sesuatu yang belum pasti."

"Di media sosial seperti halnya Steemit ini, barang kali kita akan kerap menemui hal-hal yang tidak kita duga, karena itu dewasalah. Teruslah berusaha untuk melangkah dengan kedua kaki sendiri, karena hal itu akan membuat kita semakin kuat dari waktu ke waktu."

Hal-hal yang masih luput dari pemaknaan saya, mohon ditambahkan saran dan masukannya di kolom komentar untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Terima Kasih.

Sumber foto1234

Kian kompak, Kian Serempak. Kian Percaya, Kian Berjaya. Sukses Bersama Komunitas Steemit Indonesia (KSI).

Semoga Bermanfaat.
Created By: @munawar87