Tas, Lambang Identitas Diri Seorang Wanita

midiagam (70)in #indonesia • 5 years ago (edited)

Bagi kalangan sosialita, tas bukan lagi menjadi alat menyimpan benda, tas telah beralih fungsi menjadi lambang identitas sosial. Tas-tas keluaran terbaru dan bermerek telah memikat kaum hawa, harganya jangan di tanya. Harga selangit sebuah tas membuat tas itu lantas sepi peminat. Buat sebagian wanita, tas memang bukan sekedar wadah menyimpan benda. Tas telah bertransformasi menjadi simbol, termasuk simbol kemewahan. "Merek dan udah terkenal, pasti udah berkualitas, pasti harganya juga ya, merek dan harga itu penting" ?

![image](

)

Sahabat wanita ini telah menjadi benda yang untuk perhatian besar, dari segi dana saja, beberapa wanita telah menyicilkan dana besar, sekedar untuk memiliki sebuah tas. Jadi, tas itu sahabat wanita yang tak bisa terlepaskan. Ibarat kata, "Perempuan tanpa tas, perempuan tanpa teman"

Jadi, kalau misanya itu menjadi bagian yang paling di sukai dan di banggakan kaum hawa. Seharusnya merekanya pun, harus mendapatkan lebih dari itu. Jadi apapun bentuknya, orang akan berlomba-lomba mendapatkan itu, karena pada saat dia menjinjing itu, pesonanya, karismanya dan harga dirinya akan naik.

Ya, tas di manfa'atkan sebagai identitas sosial si pengguna. Harga selangit, merek ternama, menjadikan tas kian di buru. Semakin mahal harga tas, kerap di nilai meningkatkan status sosial seseorang. Kian tingginya akan kebutuhan tas mewah, menjadikan butik-butik tas bermerek, kian marak d Indonesia, termasuk di Aceh. Harga tinggi di maklumi, mutu yang baik di anggap menjadi kekuatan tas-tas cakep ini.

Mau beli harga yang sampai ratusa juta, asalkan kualitasnya bagus, dan mereka suka. Dan kayaknya tas tadi kalau mereka makek merek apa, itu bikin cewek itu lebih Pe-De kayaknya. Tas yang paling banyak di gemari kaum sosialita, tas berbahan kulit, termasuk kulit sapi, ular piton, dan kulit buaya. Kulit hewan di sukai karena unik dan tergolong kuat, berbagai cara di tempuh kaum sosialita meningkatkan derajat sosial mereka.

Persaingan untuk mndapatkan tas keluaran terbaru dan termahal, kerap terjadi di kalangan warga ibukota. Pertimbangannya satu, demi gengsi. Kedua demi style dan ketiga, bagaimana dia menganggap dirinya sudah naik kelas.

Demi meningkatkan status sosial, logika kerap terkalahkan. Belasan juta, hingga ratusan juta rupiah, tak sayang di keluarkan demi meminat sebuah tas, harga sebuah gengsi memang amat mahal.

Demikian lah beberapa fakta mencengangkan tentang tas yang menjadi lambang identitas diri seorang wanita, semoga menginspirasi. Saya pamit undur diri, Insya Allah kita berjumpa kembali di cerita selanjutnya, Salam Steemian Indonesia.

~Keep Writing~