Rencong Aceh Dulu dan Kini ...

in #indonesia7 years ago (edited)

image

UTOH Ishak (50) di Desa Pande, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara, terlihat santai. Hari itu dia tak dia tak membuat rencong maupun parang. Sebutan utoh melekat dibelakang namanya, dalam artian kemampuannya sebagai pande besi telah diakui masyarakat.

“Sekarang ini pesanan jarang. Jadi saya jarang buat rencong lagi,” katanya, akhir pekan lalu.

Dia memperlihatkan beberapa sisa rencong yang belum diambil pemesan. Harganya variatif, tergantung ukuran. “Ada yang Rp 10.000 hehehe,” sebutnya sambil tertawa.

Di kampung itu, hanya Ishak, satu-satunya pande besi yang dikenal pembuat rencong. Dia melakoni kerajinan itu sejak puluhan tahun lalu. Pemesan, sambung Ishak, datang dari berbagai daerah nusantara. “Ada yang dari Medan, Banda Aceh dan Jakarta. Dari saya mereke beli, lalu dijual lagi bahkan kabarnya sampai ke Eropa sudah itu rencong,” terangnya.

Menurutnya, sejauh ini ada empat jenis rencong, salah satunya rencong meucungkek. Jenis ini pada gagangnya bentuk panahan sebagai tempat tangan untuk digenggam.


Lalu ada pula rencong meupucok, jenis ini umumnya gagangya berukiran dengan bahan logam, sebagian dibalur dengan warna emas. Bagian awal gagang agak kecil lalu membesar sampai ke ujung. Lazimnya jenis ini digunakan dalam seremonial adat di Aceh.

“Ada juga rencong pudoi, ini gagangnya lebih pendek dan kurus. Seperti rencong yang belum siap dikerjakan. Tapi ini memang bentuknya begitu,” ungkap Ishak.

Terakhir, sambung Ishak, rencong meukuree, bedanya dengan rencong lain yaitu ukuran pada badan rencong. Beragam ukiran terdapat di sana, seperti ulang, bunga, lipan dan aneka gambar sesuai yang diperlukan.

Dulu, rencong bukan sebatas senjata tradisional kebanggan masyarakat Aceh. Senjata ini digunakan pula sebagai alat perlawanan terhadap Belanda. Karena itu pula, ukurannya beragam. Mulai dari 10 sentimeter hingga sedepa tangan dewasa.

“Bagi saya ini meneruskan tradisi. Jadi, tak ada pesanan juga tak apa-apa. Saya buat rencong ini untuk meneruskan tradisi senjata kita,” terang Ishak filosofis.


Untuk mendapatkan rencong di Aceh tidaklah susah. Cukup mendatangi toko souvenir yang ada di sejumlah kabupaten/kota. Di Lhokseumawe, salah satu toko souvenir tertua kota itu Putroe Aceh.

Fakhrizal salah seorang penjaga toko itu menyebutkan dirinya memesan rencong dari Kampung Pande, Kabupaten Aceh Besar. Sangat jarang dia memesan produksi Aceh Utara.

“Di sana sudah langganan saja,” katanya.

Rencong tersedia beragam bentuk dan dibadrol harga Rp 35.000-Rp 350.000. Dia memperlihatkan beberapa koleksi rencong yang dijual.

Ada juga yang dipasang dalam bingkai lengkap dengan tulisan “Aceh”. “Kalau pakai bingkai itu harganya paling murah Rp 350.000 per satu unit. Ada yang jutaan rupiah. Tergantung bagaimana model dan bentuknya, ada yang dipasangi jam juga biar bisa dipasang di dinding,” sebutnya.

Dia menyebutkan, rencong era modern kerap dijadikan oleh-oleh untuk para tamu, baik itu untuk kalangan pengusaha, BUMN, dan pejabat pemerintah. Bahkan, jika ada kunjungan pejabat pusat, rencong seakan menjadi oleh-oleh wajib.

“Kalau mau pesan dalam jumlah besar juga bisa. Umumnya, rencong juga dikirim oleh pedagang souvenir lainnya di Jawa ke luar negeri. Ini menandakan rencong semakin disukai buat jadi koleksi masyarakat,” terangnya.

Nah, kini rencong bukan hanya sebatas prosesi adat. Namun, rencong menjadi ikon kekhasan Aceh untuk dipajang di kantor dan rumah. Rencong semakin mendunia.

REESTEM – UPVOTE – FOLLOW @MASRIADI

Sort:  

kampung itu, hanya Ishak, satu-satunya pande besi yang dikenal pembuat rencong. Dia melakoni kerajinan itu sejak puluhan tahun lalu. Pemesan, sambung Ishak, datang dari berbagai daerah nusantara. “Ada yang dari Medan, Banda Aceh dan Jakarta. Dari saya mereke beli, lalu dijual lagi bahkan kabarnya sampai ke Eropa sudah itu rencong,” terangnya.

Rencong kiri kanan dompet bs hilang

rencong kiri kanan, salaman satu ruangan, habis film dibioskop pas salaman terakhir

Betul @masriadi, untuk mendapatkan rencong di Aceh tidaklah susah, cukup mendatangi toko souvenir yang ada di sejumlah kabupaten/kota. Di Lhokseumawe, salah satu toko souvenir tertua kota itu Putroe Aceh.c

Rencong alat atau senjata yang bersejarah,mantap

Rincong Meupucok Tampok Suasa
Keuneubah Raja masaa dilee....

Senjata Khas Aceh Rencong kiri kanan dompet bisa hilang....

This post has been ranked within the top 80 most undervalued posts in the first half of Sep 03. We estimate that this post is undervalued by $9.73 as compared to a scenario in which every voter had an equal say.

See the full rankings and details in The Daily Tribune: Sep 03 - Part I. You can also read about some of our methodology, data analysis and technical details in our initial post.

If you are the author and would prefer not to receive these comments, simply reply "Stop" to this comment.

Tapi keberadaan mereka pandai besi sudah semakin sedikit saat ini.. ini harus diberdayakan.

Coin Marketplace

STEEM 0.17
TRX 0.15
JST 0.028
BTC 62102.06
ETH 2415.08
USDT 1.00
SBD 2.49