Ideologi Media [8]

in #indonesia6 years ago

Dari fakta-fakta di atas, dapatlah ditarik sejumlah kesimpulan mengenai ideologi media di era penjajahan Belanda dan Jepang. Pertama, ideologi pembebasan menjadi spirit universal semua media yang antikolonialisme ketika itu.


indoors-3203076_960_720.jpg

Media-media progresif adalah sarana gerakan kebangsaan untuk melawan penjajahan dengan pelbagai metode. Ada gerakan perlawanan bersenjata. Tugas media di sini adalah mengabarkan situasi pertempuran di lapangan.

Terlebih ketika ada petinggi militer dari pihak penjajah yang tewas, media-media cukup semangat memberitakannya karena dapat membangkitkan moral atau semangat bangsa.

Ada pula perlawanan terrhadap propaganda-propaganda menyesatkan yang disebarkan oleh media-media yang dikuasai oleh pihak penjajah. Di sini terjadi perang propaganda. Bukan hanya berita, propaganda pun disampaikan lewat artikel-artikel.

Uniknya, perseteruan melalui tulisan bukan hanya antara penulis (cendekiawan) pribumi dengan penulis (pejabat/militer/cendekiawan) berkebangsaan asing (Jepang dan Belanda), melainkan pula dengan penulis-penulis pribumi yang berkomplot dengan pihak penjajah. Di samping semua itu, ada pula perlawanan di sektor kebudayaan atau sastra.
Maka tak bisa diabaikan pula perjuangan para wartawan. Peran mereka dalam menegakkan kemerdekaan Indonesia pada waktu sangat nyata. Dalam tekanan pemerintah Jepang yang tidak mau melepaskan Indonesia merdeka dan Belanda yang membonceng Sekutu untuk kembali menancapkan kekuasaannya maka pers Indonesia pada waktu itu berdiri dibelakang kaum republikein menyokong terus menyuarakan kemerdekaan Indonesia sehingga orang menyebut pers republiken .

Untuk menandingi tulisan-tulisan yang termuat pada koran republiken, Belanda membuat koran tandingan di antaranya De Courant (Bandung), De Locomotief (Semarang), Java Bode (Jakarta).
Kedua, di samping ideologi pembebasan, media-media tertentu membonceng ideologi spesifik untuk keperluan politis jangka panjang, yakni memperjuangkan bentuk atau corak ideologi negara setelah merdeka. Jadi misinya bukan hanya terbatas pada perlawanan penjajahan.

Dalam catatan sejarah, dikenal media-media yang mengusung ideologi Marxisme. Media ini berperan dalam perlawanan terhadap penjajahan, tetapi menghendaki terbentuknya negara sosialis yang kemudian membangun aliansi internasional dengan negara-negara yang berideologi sama.


MASRIADI.gif

Sort:  

We recommended this post here and here.

We are Discover Steem, if you like our work consider giving us an upvote. :) If you don't wish to receive recommendations under your posts and to be recommended, reply with STOP.

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 59849.00
ETH 2961.62
USDT 1.00
SBD 3.82