Ya kalo warna sudah dikapling sama organ-organ tertentu, apa boleh buat kamerad @marxause. Boleh jadi lalat mirah itu kominis, yg kuning golkar dan yang ijo itu apa betul bisa kita sebut islamis? Halah. Celakalah para pengkapling warna. Haha
Seorang penjahit buta warna suatu ketika dikomplain oleh pelanggan sebab benang yang dipasangnya tak sepadan dengan warna kain dasar. Setengah mencak-mencak ia berkata, "Persetan dengan warna!"
Kata penyair yang puisinya tak pernah dimuat di koran-koran paling lokalan sekalipun, "Kau harus bisa membebaskan diri dari segala kemungkinan yang pernah dipikirkan umat manusia. Maka jangan terjebak dengan warna-warni dunia." Murid si penyair yang entah karena apa tinggal ia seorang diri mengangguk sambil mendamin mual di perut.
Ya kalo warna sudah dikapling sama organ-organ tertentu, apa boleh buat kamerad @marxause. Boleh jadi lalat mirah itu kominis, yg kuning golkar dan yang ijo itu apa betul bisa kita sebut islamis? Halah. Celakalah para pengkapling warna. Haha
Di sekolah seni, seorang guru berkata, cintailah seua warna.
Seorang penjahit buta warna suatu ketika dikomplain oleh pelanggan sebab benang yang dipasangnya tak sepadan dengan warna kain dasar. Setengah mencak-mencak ia berkata, "Persetan dengan warna!"
Di pasar Aceh, seorang reparator berfatwa pada langganannya, warnai hidupmu, wahai.
Kata penyair yang puisinya tak pernah dimuat di koran-koran paling lokalan sekalipun, "Kau harus bisa membebaskan diri dari segala kemungkinan yang pernah dipikirkan umat manusia. Maka jangan terjebak dengan warna-warni dunia." Murid si penyair yang entah karena apa tinggal ia seorang diri mengangguk sambil mendamin mual di perut.
Seorang murid bertanya pada gurunya, "guruku, apa beda puisi dan warna-warni?"
"Sama-sama bikin tak ngerti!"