Otak Seks #9: Benar Masih Perawan?!

in #indonesia7 years ago

20161123_081526.jpg

Sungguh malang nasib perempuan, kesucian hati dan pikirannya terkadang dikalahkan oleh penilaian atas kesucian tubuhnya. Sungguh malang juga nasib pria yang begitu mudahnya tertipu oleh selaput dara perawan. Dunia ini memang penuh dengan sandiwara!

Beberapa tahun lalu, saya mengadakan penelitian terhadap perubahan perilaku Pekerja Seksual akibat penutupan lokalisasi di beberapa daerah. Perubahan perilaku ini jiga berkaitan dengan politik, ekonomi, pendidikan, dan trend tentunya. Kenapa trend? Berhubung masyarakat sekarang sangat mudah terseret arus trend, dan sangat mudah juga membuat trend, urusan jualan seperti ini pun memiliki trend sendiri. Kalau sedang trend PSK hamil, karena dirusuhkan bahwa sensasinya berbeda, maka yang naik daun dan paling dicari adalah yang hamil.

Pada saat saya melakukan penelitian, trend yang sedang "hot" adalah pengguna hijab. Saya sungguh tidak paham bagaimana perempuan yang menggunakan hijab bisa mengundang gairah para pria hidung belang, bahkan sampai dicari dan dibeli pula. Tidak mengherankan bila kemudian para PSK ini pun menjual dirinya dengan berpenampilan menggunakan hijab. Jelas sangat menggemaskan tapi yah, bagaimana? Sedang trend dan bagian dari promosi mereka. Apa harus kita tutupi karena tidak bisa menerima kenyataan pahit ini?

Berhubung lokalisasi jiga ditutup, maka kemudian dicarilah berbagai akal untuk tetap mendapatkan pendapatan, menjual, dan bertemu dengan pelanggan. Manusia selalu saja punya cara, kecuali otaknya sudah dibuang. Ada beberapa cukong yang kemudian melakukan investasi baru, yaitu membelikan mobil bagi perempuan-perempuan muda berhijab ini untuk menjual diri mereka. Supaya transaksinya mudah, langsung bisa di tempat, dan mengurangi resiko tertangkap.

Yang paling membuat saya takjub, perempuan-perempuan itu tidak semuanya bisa ditiduri, mereka hanya melayani sebatas seks oral saja. Itu pun cukup mahal bayarnya, sekitar Rp. 500.000,- hingga Rp. 750.000,-. Barangkali uang segitu tidak berarti lagi bagi yang sudah "kebelet", ya?!

Saya penasaran banget dan akhirnya melakukan berbagai upaya untuk bisa mewawancarai langsung mereka. Akhirnya dapat juga, dan saya bertanya, "Kenapa masih menjaga keperawanan?". Mau tahu jawabnya?!

"Biar tetap perawan saat menikah nanti!".

Gubrak! Saya langsung pening seketika. Bagaimana bisa tetap merasa perawan bila sudah menjual diri? Walaupun masih memiliki selaput dara, apa benar masih bisa dianggap perawan? Duh bagimana nasib suaminya kelak yang sudah bangga dan bahagia mendapatkan perawan, tapi ternyata sudah menjual dirinya dengan cara lain ke banyak pria?! Siapa yang bodoh, siapa yang pintar?!

Itu hanya contoh ekstrem yang nyata terjadi, yang tidak ekstremnya banyak. Berapa banyak sebenarnya pria san perempuan yang sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah, walau sebatas seks oral? Tidak perlu dihitung, lebih baik dipikirkan saja diri sendiri yah! Sudah sejauh mana sebenarnya diri ini melangkah, dan sejauh mana pula kita mampu menerima segalanya dengan tulus dan ikhlas.

Saya pribadi menyarankan agar perempuan dan pria tetap bisa menjaga keperawanan hati, pikiran, dan tubuhnya hingga kapan pun juga. Tentunya dalam arti kesucian yang sesungguhnya, dan tidak terkotori oleh keinginan nafsu diri sendiri. Sementara soal pasangan, hargailah cinta dan junjunglah tinggi kejujuran. Selaput dara bukanlah segalanya, ada banyak hal lebih penting di dalam menjalin hubungan rumah tangga, di antaranya adalah iman. Iman bahwa semua yang terbaik diberikan olehNya dan apa yang buruk dan baik di mata kita, belum tentu memiliki nilai yang sama di mata Allah.

Berbesar hatilah menerima, sebelum terperosok ke dalam jurang dusta. Semoga bermanfaat.

Bandung, 26 September 2017

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Foto: karya pribadi.

Sort:  

Miris saat membaca. Saya tidak tau bagaimana 10 tahun atau 30 tahun kedepan atau bagaimana saat anak cucu kita nanti memilih pasangan atau bagaimana lingkungan hidupnya. Saya sangat khawatir akan hal ini. Kita bisa saja mencegah mareka untuk selalu menjaga diri diluar sana. Akan tetapi pengaruh gravitasi diluar sangat kuat terhadap prilakunya. Mareka bisa saja terjerumus kelembah yang buruk karena pengaruh pergaulan. Itu yang sangat di takutkan.

Memang mengkhawatirkan karena itu bantulah anak untuk berani menjadi dirinya sendiri dan bertanggungjawab, mendahulukan kewajiban, dan diberikan kesempatan untuk berekspresi sesuai minat dan bakatnya, di tempat dan jalur yang benar. Ya, paling tidak itu akan membantu...

Semoga mareka generasi penerus dapat mengendalikan diri sendiri. Tau memilih mana yang baik mana yang buruk.

mantap..semoga tulisan ini di baca oleh anak-anak muda yang sangat bernafsu, jaman sekarang sudah sangat kebablasan, tidak ada rasa malu, tidak ada sopan santun..sangat memprihatinkan.
Iman..! itu yang perlu ditegakkan..Tk

Ya, kalau tak kuat maka akan mudah goyah oleh lingkungan dan nafsu, ya akhirnya seenaknya sendiri saja, mana yang enak itu yang diambil... kacau memang...
Terima kasih dan salam hangat...

Noted ini kk, Saya pribadi menyarankan agar perempuan dan pria tetap bisa menjaga keperawanan hati, pikiran, dan tubuhnya hingga kapan pun juga. Tentunya dalam arti kesucian yang sesungguhnya, dan tidak terkotori oleh keinginan nafsu diri sendiri. Sementara soal pasangan, hargailah cinta dan junjunglah tinggi kejujuran. Selaput dara bukanlah segalanya, ada banyak hal lebih penting di dalam menjalin hubungan rumah tangga, di antaranya adalah iman. Iman bahwa semua yang terbaik diberikan olehNya dan apa yang buruk dan baik di mata kita, belum tentu memiliki nilai yang sama di mata Allah.

Terima kasih banyak ya @mukhtar.juned

ini tulisan betul betul top

Eh ada penulis pura-pura yang nggak pura-pura tulisannya senang banget saya baca!

tu pasti senang pura pura kan

Apalagi penulis pura-pura... beugh!

ikutlah beughhhhhhh juga wkakakaka

Saya setuju dengan anda yaitu iman. Iman akan terbentuk jika sedari kecil sudah diajari ilmu agama. Kedua adalah keluarga, jika keluarga sangat memperhatikan yang namanya iman ini, kemungkinan perbuatan seperti ini akan sulit terjadi. 🤗

Keluarga memiliki peran penting utk mengajarkan dan mendidik setiap anak utk memiliki pribadi yang kuat, dan dasarnya ya iman.

Benar sekali. Miris sekali jika ada keluarga yang tidak peduli satu sama lain. Padahal nama baik keluarga dipertaruhkan.

Ya, harus diberi contoh kalau anak, bukan hanya diperintah dan dilarang...

Postingan yang mampu menmbahkan wawasan serta sangat bermanfaat. Terimakasih kakak cantik telah berbagi, salam hangat.

Terima kasih juga @clea adikku...

Betul kak.. kuncinya adalah iman... jika iman terjaga semua juga pasti terjaga...

Ya, tanpa iman yang kuat semuanya berantakan...

Yang paling membuat saya takjub, perempuan-perempuan itu tidak semuanya bisa ditiduri, mereka hanya melayani sebatas seks oral saja. Itu pun cukup mahal bayarnya, sekitar Rp. 500.000,- hingga Rp. 750.000,-. Barangkali uang segitu tidak berarti lagi bagi yang sudah "kebelet", ya?!

Saya penasaran banget dan akhirnya melakukan berbagai upaya untuk bisa mewawancarai langsung mereka. Akhirnya dapat juga, dan saya bertanya, "Kenapa masih menjaga keperawanan?". Mau tahu jawabnya?!

"Biar tetap perawan saat menikah nanti!".

Nanti nya kalau sudah menikah, bagaimana ya????
Taubat atau udah bisa 22nya😀😀😀😀

Amin... semoga saja benar tobat yah...jangan setengah-setengah...

Saya sangat tertarik dengan postingan kak @mariskalubis, kakak sangat profesional dan saya menyanjung karya tulis kakak.

Terima kasih @wiya... semoga bermanfaat... salam hangat untukmu... ;)

Mantap kak, terus berkarya. Saya akan terus mengikuti setiap jejak yang ada.

Terima kasih ya... semangat! ;)

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.15
JST 0.029
BTC 63193.07
ETH 2456.90
USDT 1.00
SBD 2.67