“Kujang”, Sundanese Sacral Weapon That Represents Intelligence And Power of Life (Bilingual)

in #indonesia7 years ago

When you go to West Java Provence, you can see picture of “Kujang” in a lot of places. Starts from the symbol of the government, community, until souvenir T-Shirt, “Kujang” is everywhere. Though Kujang is a very sacral weapon for Sundanese people, but it is also has a lot of meaning that represents the identity of people from West Java.

Jika Anda berkunjung ke Propinsi Jawa Barat, Anda dapat melihat gambar dan bentuk Kujang di berbagai tempat. Mulai dari simbil pemerintahan, komunitas, bahkan sampai suvenir seperti kaos, Kujang ada di mana-mana. Meskipun Kujang adalah senjata yang sakral sifatnya bagi masyarakat Sunda, tetapi Kujang juga memiliki makna yang besar sebagai identitas msyarakat yang berasal dari Jawa Barat.


Source: https://1.bp.blogspot.com

Culture and tradition is still very strong in West Java, though Sundanese people are very welcome and open to all people with their differences, but they always try to keep their identity as strong as possible. This identity is very important for them that makes Sundanese people have a strong confidence of themselves. Being humble and open to others, also means that they do not worry, they know exactly their positions.

Budaya dan tradisi masih sangat kuat di Jawa Barat, meskipun orang Sunda sangat terbuka bagi semua dengan segala perbedaannya, tetapi mereka selalu menjaga identitas diri mereka sekuat mungkin. Identitas ini sangat peniting bagi masayarakat Sunda yang memiliki rasa percaya diri yang kuat. Menjadi ramah dan terbuka kepada siapapun, itu sama artinya bahwa mereka tidak takut, mereka tahu persis posisi mereka.

Since a long time ago, during the Pajajaran Kingdom, all religions are welcome. There is no need to against each other, the most important thing is that all have respect to each other. Even the most famous King during that era, Prabu Siliwangi, never refused any of them, he just asked to let people have their own choices, there should be no coercion at all. People are free to choose, the society will refuse any attempt of coercions, especially that lead to disintegration among the people. That is why, if you see all the Sundanese songs, dances, and all performances, all are always ask people to join with them together and enjoy everything with smile and happiness, like Jaipongan, angklung, and karawitan.

Sejak dulu, saat masa kerajaan Pajajaran, semua agama diterima masuk. Tidak perlu ada saling berlawaan, yang paling penting adalah saling menghormati. Bahkan raja paling terkenal saat itu, Prabu Siliwangi, tidak pernah menolak salah satu, dia hanya meminta agar semua dibebasikan untuk memilih, tidak boleh ada pemaksaan sama sekali. Masyarakat bebas untuk memilih, mereka akan menolak setiap bentuk pemaksaat terutama yang mengarah pada pemecahbelahan. Inilah sebabnya, kjika melihat lagiu, tarian, dan semua penampilan orang Sunda, mereka selalu mengajak penonton ikut bergabung dan menikmati semuanya dengan senyum dan bahagia, seperti Jaipongan, angklung, dan Karawitan.

Sundanese people learn a lot from Bamboo that always stay together and help each other to grow and to provide more clean water and safe the earth. I have written about this, please read this link: https://steemit.com/music/@mariska.lubis/meaningful-bamboo-music-instrument-from-west-java-with-videos-bilingual.

Orang Sunda banyak belajar dari pohon bambu untuk selalu bersama dan saling membantu untuk tumbuh (hirup sauyunan) dan untuk menyediakan lebih banyak oir bersih serta menyelamatkan bumi. Ini sudah saya bahas di posting sebelumnya: https://steemit.com/music/@mariska.lubis/meaningful-bamboo-music-instrument-from-west-java-with-videos-bilingual.

Anyway, Sundanese people also have “Kujang” as their traditional weapon which is very sacral. This weapon is a tool that reflects critical intelligence and power in life, it also symbolizes strength and courage to protect rights and truth. Hence, though Sundanese are free but they are asked to be smart and wise, just like Steemit and Blockchain Technology. The word Kujang was taken from “Kudi’, old Sundanesse language means powerful magic that used as talisman and repelleent for any negative sources, such as disease.

Orang Sunda juga memiliki Kujang sebagai senjata tradisional yang sangat sakral. Senjata ini adalah sebuah alat yang menceriminkan kepandaian kritis dan kekuatan hidup, juga sebagai simbil kekuatan dan keinginan untuk menjaga hak-hak serta kebenaran. Jadi, meskipun orang Sunda itu bebas tetapi mereka diminta untuk pandai dan bijaksana, seperti Steemit dan teknologi Blockchain. Kata Kujang itu sendiri diambil dari kata “Kudi”, dari bahasa Sunda kuno yang berarti kekuatan magis yang digunakan sebagai jimat dan penolak segala sumber negatif seperti penyakit.



Source: https://galuhkiwari.wordpress.com

“Kujang has many functions and shapes.[3] Based on functions there are four of them namely, kujang pusaka (symbol of grandeur and safety protection), kujang pakarang (warfare),[4] kujang pangarak (ceremonial),[5] and kujang pamangkas (agricultural tool).[6] As for the shapes, there is the kujang jago (shape of a rooster), kujang ciung (shape of a Javan cochoa bird), kujang kuntul (shape of an egret bird), kujang badak (shape of a rhinoceros), kujang naga (shape of a mythical dragon), and kujang bangkong (shape of a frog). Apart from that there are shapes of the kujang blade that resemble female characters of wayang kulit as a symbol of fertility.” – Wikipedia.

”Kujang memiliki banyak fungsi dan bentuk. Berdasarkan fungsinya, ada empat nama, yaitu kujang pusaka (simbol dari kebesaran dan perlindungan), kujang pakarang (Perkakas), kujang pangarak (upacara), dan kujang pamangkas (alat pertanian). Sedangkan berdasarkan bentuknya, ada kujang jago (bentuk ayam jago), kujang ciung (bentuk burung), kujang kuntul (bentuk burung kuntul), kujang badak (bentuk badak(, kujang naga (bentuk naga), dan kujang bangkong (bentuk kodok). Ada juga kujang yang melambangkan karakter perempuan di wayang kulit sebagai simbol kesuburan.” – Wikipedia.

A few days ago I met Kang Teddy, one of Sundanese artist who is known as bamboo mucis intruments creaters and player. But, eventually he also makes a lot of souvenirs that made from bones, stones, and woods. I have a chance to see Dragon Kujang that he made from Galeuh Asem (special wood inside Tamarin wood) for liontins. He said that people asked him to made it for mystics purposes, which is to prevent them from any black magic and diseases. Galueh Asem is believed have a strong influence against negative aura and Kujang itself, it still has a sacral meaning for them.

Beberapa hari lalu saya bertemu Kang Teddy, salah seorang seniman Sunda yang dikenal sebagai pembuat dan pemain alat musik bambu. Ternyata, dia juga membuat banyak suvenir yang terbuat dari tulang, batu, dan kayu. Saya berkesempatan untuk melihat Kujang naga untuk liontin yang dibuatnya dari kayu Galeuh Asem (kayu berkarakter khusus ada di dalam pohon asem). Dia bilang, orang meminta dia membuat itu untuk tujuan mistis, yaitu untuk menjaga dari ilmu hitam dan penyakit. Galeuh Asem dipercaya memiliki pengaruh yang kuat untuk melawan aura negatif dan Kujang sendiri tetap memiliki makna sakral bagi mereka.

IMG_20180330_144241.jpg
Kujang Dragon liontin with Galeuh Asem Wood made by Kang Teddy. - Liontin Kujang Naga dengan kayu galeuh asem yang dibuat oleh Kang Teddy.

IMG_20180329_150813.jpg

Kang Teddy.

We are living in modern era with high technology, we can create a lot of things easily and instantly, but we forget about the soul of everything that we are supposed to have. We can make a lot of Kujang with industry, but the meaning of personal touch with long process to create just one masterpiece is totally different. That is why we need to enjoy all the process and learn from each moment, it is not always about the result, but to start the process is actually is an achievement.

Kita hidup di era modern dengan teknologi canggih, kita dapat menciptakan banyak produk dengan mudah dan instant, tetapi kita lupa dengan “jiwa” atas semuanya yang seharusnya kita miliki. Kita dapat membuat Kujang dengan industri, tetapi nilai dari sentuhan personal dengan proses yang panjang untuk membuat satu saja sangatlah berbeda. Inilah sebabnya kita harus menikmati semua proses dan belajar dari setiap perjalanan, ini bukan selalu soal hasil, tetapi untuk memulai sebuah proses saja sudah merupakan pencapaian.

Bandung, March 2nd, 2018

Warm Regards – Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Ooo senjata dari jawa barat. Saya pernah lihat di film jaka sembung kalo tidak salah...

Iya, tapi kayaknya bukan di film Jaka Sembung, di film Saur Sepuh ada...

Jaka ssmbung wktu bertarung wereng ijo kalo gak salah..

Kalau di Aceh ada Rincoeng.

Yup... di seluruh daerah ada senjata khas masing-masing..

comment deleted

Jualan didalam waeung orang lain.
Hahaha

Bagi yang otaknya cari makan dari steemit hal sederhana dianggap jualan

Wah jadi melebar,
I'm sorry.

Kujang mirip dengan rencong, bedanya kalau rencong punya kami orang Aceh lebih runcing

Ya ada miripnya yah...

Iya mbak, terutama dibagian gagangnya, persis banget

Lestarikan terus budaya lokal dengan memahami arti dan tujuannya, hanya saja pengajaran di sekolah - sekolah sudah kurang berkembang...mungkin tulisan ini bisa jadi mewakili keadaan sekarang ini 👍👍

kayaknya kalau di Jawa Barat masih cukup kuat pengenalan budaya, masih diwajibkan pakai seragam kebaya dan batik juga... semoga berguna bermanfaat.

senjata khas sunda, harus di lestarikan. karna maraknya simbol senjata ini di buat jadi acesoris2 saja.

iya begitulah... yang untuk aksesoris dan souvenir memang banyak, yang aslinya tetap dibuat dengan cara berbeda.

People who liked this post also liked:

Proof of Brain and Buying Vote by @rismanrachman

We are Discover Steem, if you like our work consider giving us an upvote. :) If you don't wish to receive recommendations under your posts, reply with STOP.

Keris yang sangat bagus kakak,

Ini kujang, bukan keris hehehe... Keris itu dari jawa tengah dan jawa timur...

hmmm, sudah lama saya tidak melihat senjata tradisional ini sejak masih SD

kalau di sini tiap hari saya lihat hehehe...

Kujang, senjata tradisional masyarakat jabar yang indah, seperti sebuah karya seni, good post mba @mariska.lubis

iya bagus yah kreasi cipta masa lalu...

Bagian dari kekayaan benda pusaka masyarakat Indonesia mba, saya pengen buat koleksi benda-benda pusaka/senjata tradisional dari daerah di indonesia.

Senjata khas suatu suku yg unik dan indah, setiap suku mempunyai senjata khas sendiri seperti aceh ada rencong.

Salam sukses selalu

iya di setiap daerah Indonesia punya senjata khasnya masing-masing, mulai dari keris, sangkur, belati, dan lain sebagainya.

Coin Marketplace

STEEM 0.21
TRX 0.20
JST 0.033
BTC 94693.28
ETH 3119.47
USDT 1.00
SBD 3.05