Indonesia #1: Cintaku Negeriku

in #indonesia7 years ago (edited)

Perjalanan membawa kaki melangkah di berbagai belahan dunia dan pelosok tanah air. Pergi dari satu tempat ke tempat lain, mengikuti berbagai kegiatan budaya, olahraga, dan politik membuat diri ini merasa sangat kaya dan beruntung. Beruntung sebab saya terlahir sebagai Indonesia, biar bagaimanapun juga, tanah air tetaplah yang terindah dan paling kaya. Persis seperti lagu “Tanah Airku”, Indonesia ini tak akan pernah bisa saya lupakan walaupun banyak negeri sudah saya jalani. Cintaku, Negeriku. Indonesia.

brastagi.jpg
Foto: Brastagi lima tahun silam.

Saya masih ingat ketika pertama kali mencoba olahraga rafting pada tahun 1990-an di Colorado River, Amerika Serikat. Pada waktu itu saya sedang berlibur ke sana, mengunjungi orang tua dan keluarga yang semuanya sedang melanjutkan sekolah. Di Indonesia, saya sama sekali tidak pernah mendengar ada kegiatan rafting ini, karena itulah saya ingin tahu dan mencobanya. Indah, senang, menantang, dan segala rupa rasa pada saat mencoba tidak bisa saya lupakan.

Ketika kemudian sekitar tahun 1995, saya mencoba rafting pertama kali di Indonesia. Kebetulan yang memiliki tempat adventure rafting waktu itu adalah senior satu kampus yang memang sangat mencintai alam. Saya pun mencobanya bersama kawan-kawan, meski harus bersusah payah masuk ke dalam desa dengan menumpang colt pengangkut sayur dan berdesak-desakan seperti sayur pula. Sama senang dan indah, dan benar-benar luar biasa, tetapi ada yang berbeda di dalam hati ini.

Entah mengapa, di tengah perjalanan menelusuri sungai di sekitar Sukabumi, Jawa Barat itu, saya nekat melompat ke air sungai yang deras. Saya melakukan body rafting dengan hanya mengandalkan badan saya, hingga terantuk batu-batu yang besar dan kaki terikat tanaman air yang membuat saya harus menyelam membuka belitan tanaman tersebut agar bisa selamat. Pada waktu itu, rasanya saya ingin sekali menyatu dengan sungai di Indonesia, karena saya merasa bahwa sungai yang mengalir itu ada di dalam diri saya. Itulah yang membedakannya.

Begitu juga ketika pertama kali snorkling dan menyelam di Kepulauan Hawaii. Saya sampai takjub dan terpana melihat ikan paus biru yang dengan anggunnya melenggang dan menari di atas permukaan air. Sungguh luar biasa rasa yang ada saat itu. Oleh karena itu, ketika kembali ke Indonesia saya ikut bergabung dengan tim menyelam di kampus Trisakti. Pada waktu itu latihannya masih berat dan hanya sedikit saja yang mau ikut kegiatan ini apalagi perempuan. Pada tahun 1994, ketika saya akhirnya mendapatkan sertifikat menyelam dari PADI, POSSI, dan NAUI, untuk mendapatkan wing menyelam pun harus turun tanpa alat mengambil wing di tengah laut di kedalaman sekitar 10 meter. Masih gelap pula! Hedeh!

IMG01766-20131001-1408.jpg
Foto: Sea Fan di Pulau Sanghyang yang kini entah sudah ke mana.

Pertama kali kemudian menyelam malam, di Pulau Sanghyang daerah Banten, di depan gua hiu saya terkejut. Maklum, masih baru, antara peralatan dan senter saja pun masih gelagapan, tiba-tiba seekor ikan berwarna perak besar sekali melintas di hadapan. Saya pikir hiu, kawan saya yang satu sampai berpegangan erat pada tabung saya karena ketakutan. Setelah saya senter ternyata ikan baracuda tunggal yang memang galak juga, tetapi tak apa-apa bila tak diganggu. Di sana juga saya seperti diingatkan, bahwa apa yang saya lihat di bawah air laut Indonesia, tidak akan ditemukan di belahan perairan manapun di dunia ini. Apalagi setelah kemudian saya dan teman-teman sering pergi ke pulau-pulau untuk mencari tempat penyelaman baru yang seru, dan juga menyelam di tempat-tempat yang indah lainnya di Indonesia. Memang Indonesia tiada duanya! Setiap tahunnya, 171 ikan jenis baru ditemukan di perairan Indonesia, loh! Hanya di Indonesia!

Tadi sungai dan laut, belum lagi darat, gunung, dan udara. Semuanya saya coba baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Semakin banyak saya melihat dan merasakan, justru semakin besar cinta kepada Indonesia ini. Meskipun dapat banyak tawaran bekerja di luar negeri, apalagi setelah lulus sekolah, saya tetap memilih pulang ke Indonesia. Malah, ketika sedang menunggu skripsi diperiksa, saya menghabiskan semua uang tabungan untuk pulang dulu dan pertama kali keliling Indonesia jalan darat sebagai backpacker selama tiga bulan. Tidak sendiri, saya bersama kawan dari Australia dan Amerika Serikat, mereka pun sangat menikmati perjalanan itu, walaupun kerusuhan di tahun 1998 masih baru dan banyak kejadian buruk di mana-mana. Yah, kalau sampai harus masuk ke dalam desa dan meminta tempat tinggal di rumah Pak Lurah karena ada kerusuhan, pada waktu itu, sih, biasa saja.

IMG01785-20131001-1441.jpg
Foto: Bali sekitar 20 tahun lalu.

Belum lagi urusan budaya dan kekayaan keragamannya. Benar-benar tidak ada bandingannya, deh, Indonesia! Silahkan cari ke seluruh negeri, tidak ada yang memiliki keragaman budaya dan sekaya Indonesia. Negeri China yang luas dan memiliki banyak sekali suku serta budaya yang tua pun kalah oleh Indonesia dalam urusan satu ini. Lagipula, di mana lagi ada negeri yang bisa tetap rukun dan toleran selain Indonesia ini? Mau negeri yang katanya isinya orang pintar-pintar, berduit, dan canggih-canggih tekonologinya pun tidak bisa seperti Indonesia, tuh!

Soal kemudahan sekolah saja contohnya. Benar, di luar negeri banyak fasilitas yang lebih baik dan sistemnya pun hebat. Namun, Indonesia dengan jumlah penduduk yang sedemikian banyak dan tersebar dari pulau ke pulau dan dari kota sampai pelosok, sekolah masih bisa dibilang mudah. Walaupun reyot, kumuh, dan lain sebagainya, tetapi bandingkan saja jumlah penduduk Indonesia yang bersekolah hingga lulus SMA dan yang tidak? Amerika Serikat yang canggih katanya, 60% penduduknya lulusan SMP saja.

Soal politik dan pembodohannya?! Hahaha! Jangan percaya dulu dengan segala pemberitaan dan katanya! Mau adu Pancasila dengan segala teori politik yang ada dan diyakini benar serta hebat selama ini? Ayo! Siapa takut?! Tidak ada yang bisa mengalahkan Pancasila yang memang dibuat berdasarkan keimanan, keyakinan, dan ilmu Pengetahuan yang luas akan Tuhan. Ketika sebuah falsafah dan teori itu dibuat, berdasarkan Allah, karena Allah, dari Allah dan untuk Allah, maka semua yang berdasarkan lainnya tidak akan ada artinya. Indonesia dari Allah, ada karena Allah, semuanya yang ada untuk kesejahteraan dan kemakmuran bersama, karena Allah juga, dan dikembalikan lagi hanya kepada Allah. Ada yang seperti itu?! Jika ada orang Indonesia yang tidak paham dan mengerti akan hal ini, ya saya cuma bisa bilang, “Kasihan, deh! Ketinggalan banget!!! Orang dulu yang tak sekolah saja mengerti, masa yang kekinian sama sekali buta?!”.

Begitu juga soal bahasa, jangan salah! Kita memiliki bahasa tingkat tinggi yang luar biasa. Bahasa Indonesia ada bukan hanya sekedar kata dan bahasa. Setiap bahasa yang dipilih, diambil dari adaptasi berbagai daerah di Indonesia yang kemudian dipadukan dengan membentuk sebuah sistem dan struktur yang sesuai dengan pola pikir dan budaya serta tujuan dari seluruh Nusantara yang bersatu dalam Indonesia. Makanya bahasa daerah tidak dihapuskan, karena tanpa bahasa daerah, tidak ada bahasa Indonesia! Kenapa juga penting menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena tanpa bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita juga tidak akan bersatu dan semua tujuan cita-cita bangsa ini tidak akan pernah tercapai. Katanya, mau enak, kan? Mulai saja dulu belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar enak itu benar bisa dinikmati oleh semua.

IMG00381-20120711-1704.jpg
Foto: Iman seniman di Bandung

Duh, kalau sudah bicara soal Indonesia, 40 hari 40 malam pun tidak akan cukup bagi saya untuk terus menguraikan kata. Intinya, Indonesia adalah cintanya saya, negeri saya. Saya adalah Indonesia!

Bandung, 24 Oktober 2017

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Catatan: Semua foto adalah koleksi pribadi.

Sort:  

Jiwa nasionalosmenya sangat terasa @mariska.lubis. dan tulisannya juga sangat menginspirasi, saya khususnya. thanks sudah berbagi

Terima kasih, semangat yah @dianaakmal.

terimakasih juga untuk motivasinya @mariska.lubis.

salam

merinding saya baca tulisan ini kak, bangkitkan semangat nasionalisme. "Aku Cinta Indonesia..!!!!"

Berkibarlah Indonesiaku ya @doddybireun.

Luar Biasa mbk @mariska.lubis
Saya Cinta Indonesia

Indonesia memang luar biasa @doyanphotography.

Indonesia negara yang kaya pulau, negara yang kulinernya enak-enak dan negara yang ramah @mariska.lubis

Indonesia is the best deh pokoknya ya @doyanphotography.

saya nekat melompat ke air sungai yang deras. Saya melakukan body rafting dengan hanya mengandalkan badan saya.

Wah, saya membayangkannya aja enggak berani, haha, bener2 bolang.

Seru loh @hananan walaupun biru2 setelahnya krn kepentok batu2...

Bangga menjadi indonesia

Aku Cinta Indonesia (ACI).

Pasti suka nonton filmnya dulu ya @dsatria.

Proud of u kak.. Terharu bacanya
Bergelora semangat kebangsaan, jd lebih bangga sbg anak Indonesia.

Saya sangat bangga sekali bila seluruh rakyat indonesia menghabiskan waktu liburan di indonesia. Bukan berarti tidak boleh berlibur ke luar negeri. Saya sangat sedih sekali bila ada rakyat indonesia bangga sekali berlibur ke luar negeri dengan upload foto di media sosial yang mereka miliki, tetapi wilayah indonesia belum mereka kunjungi. Lebih baik menghabiskan uang untuk negeri sendiri dibandingkan menghabiskan uang pergi ke negeri orang lain. Jika memang indonesia sudah dikunjungi seluruhnya, bolehlah kita kunjungi negeri orang lain.

Ayo kita agendakan minimal 1 tahun sekali mengunjungi daerah di indonesia.
Terima Kasih sudah mengingatkan bahwa indonesia sangatlah patut untuk dibanggakan.

Gak apa2 juga sih ke luar negeri utk bisa melihat betapa Indonesia itu tidak kalah! Dan sepakat, pergilah nikmati Indonesia sampai ke pelosoknya agar bisa lebih bersyukur sebagai Indonesia ya @tusroni.

Saya berusaha bersama istri mengagendakan minimal 1 tahun sekali untuk berkunjung ke pelosok negeri ini.
🤗

Bagus... Masuk2 ke pedalaman, makin ke dalam makin takjub!

Semoga saja ada kesempatan dan waktu yang cukup untuk ke pedalaman.🤗

Maaf nimbrung. Menurut saya tidak apa2 untuk pergi keluar negeri, banyak juga hal2 yg bisa kita pelajari dari luar sana yg tdk bisa kita dapatkan disini. Dan benar apa yg disampaikan mba @mariska.lubis sebenarnya smakin kita berkunjung keluar negeri, kita bisa semakin mensyukuri apa yg negeri kita ini miliki dan itu yg saya rasakan, yakinlah Indonesia memang tidak ada dua nya.

Dan saya setuju, jelajahilah Indonesia sampai ke pelosoknya.

Setidaknya jelajahilah indonesia terlebih dahulu, baru kemudian pergi ke luar negeri.🤗

Luar biasa kakak.. mari terus promosikan Indonesia melalui steemit.. oh ya, poto di Bali 20 tahun yg lalu itu mengalihkan duniaku.. hehehe

Hahaha kenapa bunda @rayfa... Makasih banyak yah! Peluk cium.

Indonesia yes, namun yang patut kita sayangkan etnosentrisme begitu kental di beberapa daerah sehingga rasa nasionalisme memudar.

Ya gpp, itu hanya bentuk proteksi diri akibat kurangnya wawasan. Coba suruh keluar dari daerahnya dan lihat rasakan Indonesia.

Coin Marketplace

STEEM 0.20
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 66745.34
ETH 3326.92
USDT 1.00
SBD 2.71