#Overnight Camping: Memancing di Laut, Bawa Pulang Ikan Air Tawar

in #indonesia6 years ago (edited)

Kawan-kawan semua bilang aneh ketika kami ceritakan hasil tangkapan ikan dua malam lalu. Mana mungkin memancing di laut yang dibawa pulang justru ikan air tawar, ikan gabus (eungkot bacee) dan betok (eungkot kruep). Setelah saya menceritakan baru membuat mereka masuk akal.

IMG_0219.JPG
Chef ahli goreng kerupuk sedang memainkan perannya

Hari itu kami bersama teman-teman kantor mengisi hari libur untuk berkemah di pantai. Ada yang ingin menangkap ikan pakai jaring dan ada pula yang ingin memancing, tapi bukan memancing keributan.

Dari Banda Aceh kami berangkat bersama-sama menuju arah Leupueng. Sepakat kami untuk nginap di pinggir Pantai Lhok Paroy, Gampong Paroy, Aceh Besar.

Jangan pernah ngebayangin Pantai Lhok Paroy seperti Bali, ada bulek-bulek yang berwara-wiri dengan bikini, cafe-cafe/reso mewah, orang jualan souvernir, bungalow, lampu kedap-kedip, tempat ibadah dan toilet yang memadai. Tapi terlalu jauh panggang dari api, karena kami lupa bawa panggang, hanya ada api saja.

IMG_0194.JPG
Penampakan dari jauh istana semalam kami, abaikan yang sarung hijau sedang tidur

Terkait Bali itu hanya hayalan semata. Lalu kenyataannya seperti apa? Kenyataannya adalah pengganti bungalow, kami hanya bawa dua spanduk bekas saat acara maulid tahun lalu dan selembar tenda biru. Saya kok jadi teringat lagu Desy Ratnasari ya.

Tak sengaja lewat depan rumahmu...
Ku melihat ada tenda biru...
Dihiasi indahnya janur kuning...
Hati bertanya pernikahan siapa...
Tak percaya tapi ini terjadi...
Kau bersanding duduk di pelaminan...
Airmata jatuh tak tertahankan...
Kau khianati cinta suci ini...
Reff:
Tanpa undangan, diriku kau lupakan...
Tanpa utusan, diriku kau tinggalkan...
Tanpa bicara, kau buat ku kecewa...
Tanpa berdosa, kau buatku merana...

Amboiiii...
Aih, apa pula saya jadi nyanyi begini, padahal lagu kesukaan saya adalah lagu India, Hamari Adhuri Kahani.

Paas aaye
Dooriyaan phir bhi kam naa hui
Ek adhuri si hamari kahani rahi
Aasmaan ko zameen, ye zaroori nahi
Jaa mile jaa mile
Ishq saccha wahi
Jisko milti nahi manzilein manzilein
Rang thhe, noor tha
Jab kareeb tu tha
Ek jannat sa tha, yeh jahaan
Waqt ki ret pe kuch mere naam sa
Likh ke chhod gaya tu kahaan
Hamari adhuri kahani
Hamari adhuri kahani

Asyik nyanyi-nyanyi aja ini, kapan selesai cerita memancingnya dan alasan mengapa malah dapat ikan air tawar. Okelah kalau begitu, kembali ke smartphone.

Tenda yang kami bawa tadi sebagai atap tempat kami tidur dan berteduh jika ada hujan. Mushalla tempat shalat ukurannya luas sekali, sejauh mata memandang, kami shalat beralaskan spanduk di bibir pantai.

IMG_0145.JPG
Kami sedang dinner bersama teman-teman

Untung saja ada Nasir yang membawa lampu savage energy, jadi membuat kami terang, walaupun sesekali seperti lampu di diskotik, kedap-kedip. Selain itu juga dibawa beberapa lampu senter, jika tidak, meraba-rabalah kami seperti orang buta disembunyikan tongkatnya oleh orang iseng.

Kalau kamping beginian, tidak lupa kami bawa makanan terpopuler se-Indonesia, mie instan, telur ayam dan roti kabin. Kali ini kami tak lupa bawa belanga dan dua galon air, mengingat pengalaman ke Pulau Aceh tahun lalu, kamping tak bawa apa-apa, untuk memanaskan air saya harus digantung dalam botol aqua hingga meleleh.

Burung camar tampak berangsur-angsur kembali ke peraduannya. Mata hari pelan-pelan melenyapkan diri dari pandangan mahkluk hidup. Itu pertanda siang hendak berganti malam. Kegelapan akan datang menyelimuti umat manusia.

IMG_0178.JPG
Iqbal sedang meratapi nasib kedua kawan di laut itu jika tiba-tiba datang hiu, pasti saat pulang mobilnya tak berdesak-desak lagi

Saya bersama Muhammad Iqbal sudah siap memasang tenda. Nasir, Agus, dan Ridwan mereka tengah sibuk mengikat mata pancing. Sedang Rizky dan Putra mereka juga sedang membenarkan jaring untuk menyergap ikan-ikan yang kebingungan di pinggir pantai.

Sekitar pukul 21.00 Wib, mereka semua tampak sibuk masing-masing ada yang buat api unggun, ada yang memancing dan menjaring ikan. Bukan ikan yang dapat, justru ikan buntal (bukuem/pufferfish) yang tak diharapkan terperangkap ke dalam jaring.

IMG_0245.JPG
Nasir sedang membenarkan alat pancingannya

Ikan-ikan laut hasil tangkapan langsung digoreng dan dimasak di sana. Ini merupakan satu kenikmatan dapat menikmati ikan segar mengingat selama ini banyak ikan yang kita konsumsi sudah terkontaminasi dengan bahan pengawet.

Singkat cerita, karena sudah kelelahan, mereka semua tidur di spring bed yang sudah disediakan, ada pula yang tidur di atas pasir seperti makhluk sia-sia. Tapi tak mengapa, hanya sementara, di kuburan sana lebih parah lagi nanti, tidur sendiri tanpa yang menemani. Diazab lagi oleh malaikat kalau sering meninggalkan salat.

IMG_0184.JPG
Jangan ganggu, ini kawan kami sedang nyenyak tidur, sebut saja namanya bunga

Keesokan paginya, usai sarapan mereka melanjutkan aktivitas memancing lagi. Saya bersama Rizky dan Fajar (anak magang di kantor kami) tidak lagi menjaring ikan di laut. Kata Fajar ada sebuah kolam yang jaraknya sekitar 100 meter dari pantai airnya tawar.

Kami ke sana, rupanya memang benar ada kolam tempat pemandian kerbau para nelayan. Bentuknya seperti rawa, tapi banyak hidup ikan air payau, seperti gabus dan betok. Tak menunggu lama, kami bertiga langsung menggelar jaring ke dalamnya.

Hasil yang kami dapatkan ada sekitar 4 kilogram. Ukurannya pun lumayan, sebesar lengan orang dewasa berbadan ideal. Karena tak sempat lagi masak di sana itulah yang kami bawa pulang untuk berpesta ikan gabus di kantor pada malanya lagi.[]

IMG_0239.JPG
Ikan air tawar yang kami tangkap pakai jaring

IMG_20180217_211313.jpg
Ikan gabus usai dimasak

IMG_20180217_212222.jpg
Ikan yang sudah digoreng

Thank you for your visiting my blog

FOLLOW ME @hayatullahpasee

@good-karma hoka gata, bek seugan-seugan sagai....

Baca juga:

Sort:  

tulisan yang sangat bagus... walaupun saya belum baca

Savage🤘 haahhaahah

Hahahaha balas dendam dia..

Menarik,,, alias lucu juga bg,,, hahaha,,,

Itulah hahahaha

Ika kruep itu ikan betik, bukan ikan betok hihihihi. Btw hawa that long ngieng bace gulai itu, pake bunga kala enak kali yaaa....dududdu....kau tak menawari aku....

Di pinggir sungai Lamnyoeng ada warung khusus jual ikan paya pakek reubong kala, nanti kuajak ya kalau tulisan ini dapat vote $100 :D

ga usah ga usah, saya sudah kenyang hahahha

mantap kali lah camping nyaaa...

"Seperti makhluk sia-sia ..."
:D :D :D

Liburan murah dan terjangkau kak @fidaarfah hehe

saleum pak Hayat. Na awak gampong lon lagoh di steemit. hahhaaa
watee neujak sigoe teuk pakat lon beh. nyoe ka lon langganan artikel droeneh

hahahahahhahaha.... bereh Zul,,, lon follow back ya.... mantap

Coin Marketplace

STEEM 0.15
TRX 0.12
JST 0.025
BTC 56796.26
ETH 2497.29
USDT 1.00
SBD 2.23