India dan Pakistan merupakan dua negara yang berbeda. Kedua negara ini pernah terlibat konflik berkepanjangan yang mengakibatkan saling serang-menyerang. Walaupun berbagai upaya terus dilakukan demi terciptanya kedamaian antar dua negara yang penah bersatu tersebut, tetap saja hubungan mereka tak terlalu harmonis.

Beda halnya dalam film Tiger Zinda Hai. Dalam film bollywood yang disutradarai Ali Abbas Zafar ini, justru agen rahasia kedua negara tersebut bekerjasama dengan baik dalam melakukan satu misi, yaitu melawan “terororisme”. Mereka melupakan permusuhan antara negara mereka, karena musuh mereka sesungguhnya adalah “teroris”.

Tiger menyerang musuh menggunakan senjata mesin |Foto screenshot

Dalam film ini, pasukan rahasia Pakistan, Inter-Services Intelligence (ISI) dan Pasukan khusus India, Research and Analysis Wing (RAW) melakukan satu tugas bersama menyelamatkan warga negara mereka yang disandera kelompok IAC, organisasi teroris di Irak yang diketua Abu Usman Al-Isral.

Abu Usman Al-Isral |Foto screenshot

Tiger Zinda Hai merupakan film kedua dalam franchise Tiger, yang mana sebelumnya film pertama dirilis pada tahun 2012 berjudul Ek Tha Tiger. Film keluaran Desember 2017 tersebut diperankan oleh aktor senior Bollywod yaitu Salman Khan sebagai Tiger dan Katrina Kaif sebagai Zoya, istrinya Tiger.

Tiger sempat tertangkap ketika menjalankan misi |Foto screenshot

Tiger merupakan mantan Spy, mata-mata India yang sudah lama menghilang, bahkan dianggap sudah mati. Dia sedang menikmati kehidupannya bersama anak dan keluarganya di Eropa. Bahkan ia seperti tidak diakui lagi oleh negaranya.

Namun pimpinan intelijen India mengetahui bahwa Tiger masih hidup sedang berada di suatu tempat. Akibat kelompok teroris telah menyandera 40 perawat India di sebuah rumah sakit, maka intelijen India mulai mengaktifkan kembali Tiger yang sudah lama tak bertugas.

Untuk melakukan tugas yang berbahaya tersebut, Tiger tidak bekerja sendiri. Ia membutuhkan beberapa ahli lainnya seperti; penjinak bom, sniper dan ahli hacker. Namun ia menolak tim resmi yang diberikan negara, ia memiliki tim sendiri melakukan misi tersebut yang berjumlah empat orang.

Dalam menjalankan misi, Tiger hanya dikasih informasi setengah, padahal dari 40 sandera tersebut, 15 di antaranya merupakan warga negara Pakistan. Di sinilah kedua agen tersebut bertemu dan bekerjasama. Agen dari Pakistan tak lain merupakan Zoya, istri Tiger bersama pasukannya.

Zoya ketika ikut dalam misi ke Irak |Foto screenshot

Selain penyanderaan terhadap warga India dan Pakistan, Abu Usman juga menyandera beberapa warga negara Amerika sebagai aksi balas dendam terhadap kekejaman Amerika dan hutang janji yang belum ditepati.

Amerika juga akan melakukan serangan udara (airstrike) terhadap kediaman Abu Usman. Namun Pemerintah India meminta penangguhan selama tujuh hari untuk membebaskan warga negaranya.

Oleh karena itu, Tiger bersama timnya hanya memiliki waktu seminggu agar bisa menyusup ke rumah sakit untuk misi pembebasan. Salah satu cara agar ia bisa masuk ke rumah sakit tersebut dengan menyamar menjadi tenaga kerja illegal di sebuah perusahaan minyak di Irak.

Tiger bersama timnya menyusup sebagai tenaga kerja illegal |Foto screenshot

Tiger merekayasa sebuah kecelakaan ringan bersama timnya agar dibawa ke rumah sakit tersebut untuk pengobatan. Di sinilah kesempatan baginya menjalankan misi semaksimal mungkin.

Etika sebagai pereview film, saya tidak akan menjelaskan bagaimana keseluruhan ending dari film tersebut. Sedikit saya bocorkan bahwa film ini adalah happy ending. Hehe. Bagi bollymania yang menyukai film yang happy ending, silakan tonton!

Kalau Anda tinggal di Aceh, saya tak merekomendasikan untuk nonton di bioskop, sebab di Aceh tidak ada bioskop. Silakan cari sendiri filmnya. Kalau minta sama saya boleh saja, tapi harus kasih SBD dulu. Hahaha :D

Baca Juga:

• Wislok: Dari Rambutan, Burung Dara hingga Masjid Tuha Indrapuri

• Yarmen Dinamika, Motivator Menulis Pertamaku

• Mengenal Tanaman Hidroponik Pemerintah Aceh