Aku Mimpi Ayah (1)

in #indonesia6 years ago

by-Jeronimo-Sanz-1024x680.jpg
sumber www.google.co.id

Aku mencintai mimpi.
Mimpi adalah bintang yang bershalawat di badar-badar langit. Itu dulu, tidak kali ini. Ayah mengunjungiku dalam mimpi dan aku tidak senang dibuatnya.

Kerap malam kejadian ini menimpa. Dan aku hanya mampu bersembunyi dengan keringat pertanda ketakutan selepas itu. Ibu tak tahu dan aku merasa tak perlu menceritakan ini padanya. Cukup aku ditegur Ayah dalam mimpi sebab ia membenciku. Benci karena kelemahan dan kebodohan diamku yang tak ingin berterus terang. Terlebih tak berani mengkhianati Ibu dan menempeleng lelaki itu.

Mulaki, lelaki kukenal dua bulan yang lalu. Dan terang-terangan Ibu mengaku itu selingkuhannya. Hanya kepadaku dan aku diminta tak perlu mengadu kepada Ayah. Mereka berdua kerap memadu kasih saat Ayah melaut. Lumrahlah hingga akhirnya aku mendengar cakapan mereka hingga pagi menegak.

Aku sebenarnya tak suka dengan laku Ibu seperti ini. Seakan tak pernah sadar, sebagian kakinya telah menyerusuk dalam liang lahat. Ia merasa diri muda. Mengalahkan remaja-remaja desa yang tak kalah genit dibanding polahnya itu. Aku muak. Pernah sekali ku hantam lelaki itu hingga ia terjerembab. Malah aneh kurasa selepas itu. Ibu murka besar. Ditamparnya aku berulang kali hingga jejak telapak tangannya merekam merah dipipiku.

dream-of-love-1920x1180-wallpaper.jpg
sumber google.com

Cukup dewasa Ibu mengetahui apa yang salah, tapi ia tak peduli. Baginya Mulaki lelaki idam-idamnya sepanjang masa. Hingga fajar menyingsing, jendela kamar dibuka tergesa. Mulaki lari dari arah sana. Menyelusup dalam keremangan fajar dan tenggelam dalam hutan bakau. Ibu tersenyum. Merindu segera hari esok.

Dalam lelah aroma garam laut, Ayah pulang membawa ikan tak seberapa. Ibu merasa lelah menghadapi lelaki tua itu. Ragam cara dilakukannya. Berlakon gaya bak pemain drama. Ia bersapa penuh kecut. Kusayangi Ayah dengan keadaan ini.
“Mengapa kamu tak mengusir lelaki itu?”

Masih terngiang ucapan Ayah dalam mimpi malam. Ingin rasanya kujawab sekeras mungkin kalau aku pernah melakukan itu. Namun, bibir ini seperti susunan batu bata yang semakin keras dipanggang api. Ingin kucerca dengan segala cerita tentang usahaku menyingkirkan lelaki itu; mendampratnya, mencaci, menendang, mengusir, hingga usahaku yang terlemah melarikan diri dari rumah. Namun, lagi-lagi aku kalah. Tak kuasa hidup dalam pengasingan dengan segala keterbatasan. Aku terlalu tunduk pada Ibu.

Ayah yang pulang tiba-tiba memukul Mulaki yang merangkul Ibu dengan mesra di dalam kamar. Selingkuh, kata yang terus diucap Ayah. Mulaki terjerembab, pelipisnya luka tergores segi meja.

Suara Ibu melengking, kemarahan bercampur ketakutan. Ia menghujam Ayah dengan kata-kata tak megah. Seharusnya wanita itu meminta maaf, namun urung diucapnya. Ia lantas membantu Mulaki untuk berdiri sigap. Aku berdiri di pojok ruang dan mengambil kesimpulan kalau Ibu membela lelaki kumis itu. Hal yang sudah ku lumrahi jauh sebelum Ayah tahu.

imagination.jpg
sumber google.com

Ayah seperti sapi gila yang terus menyeruduk. Membanting apa yang ada hingga mengambil golok di balik guci. Hujan berdera-dera di luar sana. Deru ombak nyaring tak putus-putus. Bunyi petir menggelegar selaksa seperti getaran amarah.

Ayah dan Mulaki menegang dengan mata memerah. Silangan tangan mereka layaknya tontonan silat. Teriakan Ibu seperti kesurupan. Kutengahi tikaian dengan menarik tubuh Ayah ke pinggir. Ayah menepis, meronta-ronta dengan garang. Dihentak-hentaknya kaki hingga berderit-derit lantai kayu. Seperti kesetrum aku akhirnya. Emosi Ayah mengalir ke jiwaku. Kutendang Mulaki sekuat tenaga. Tubuhnya terjerembab untuk keduakalinya. Ibu semakin tak karuan. Ditamparnya aku keras, “Aku tak pernah mengajarimu seperti ini!”.

“Aku benci dia, Ibu! Ibu keterlaluan!”

BRUKK!!

Perut buncit lelaki selingkuhan Ibu kutendang lagi. Ia meringis, mundur beberapa langkah sambil memegang perutnya.

[Bersambung]

Sort:  

Wow bagus sekali ceritanya.. Ini punya lama ya??

ada baca? atau basa basi aja?

Baca hai, aku ngak busuk hati orangnya

Coin Marketplace

STEEM 0.19
TRX 0.12
JST 0.027
BTC 64928.52
ETH 3525.30
USDT 1.00
SBD 2.36