Steemit Street Promotion Part 3 (Finish) : Diskusi Tentang Steemit dan Cara Pembuatan Video

in #indonesia6 years ago (edited)

IMG_20180224_154031_102.jpg

Setelah bertemu dengan @tmfikri di salah satu toko roti di gedung Botanical Square Bogor, saya bersama Icha balik ke Jakarta menggunakan commuter line. Tujuan pemberhentian adalah Stasiun Cikini, stasiun ini letaknya tidak jauh dari kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) tempat saya dan Mas Kusen akan bertemu. Bacalah rentetan perjalanan ini pada Part 1 dan Part 2.

Sesampainya di TIM, saya menghubungi mas Kusen. Kebetulan saat itu beliau sedang berada di IKJ (Institut Kesenian Jakarta). Jujur kali ini saya bingung kenapa harus bertemu Mas Kusen, yang jelas kak @mariska.lubis memberikan amanah untuk menemui beliau. Jadilah tanpa persiapan bahan obrolan saya nekat menemui beliau, disertai kebulatan tekad dan mencari-cari alasan untuk belajar tentang pembuatan video, akhirnya mendorong saya untuk meminta bertemu dengan beliau, walau sebenarnya saya juga pernah membuat video yang masih sangat amatir sekali.


contoh video yang saya buat

Sebelumnya saya juga mengajak adik angkat saya yang bernama Ozzy untuk bertemu di TIM, karena pada malam sebelumnya ketika saya menginap di rumah Ozzy, kita batal jalan-jalan. Berhubung kondisi saya yang kelelahan karena menunggu jemputan Ozzy selama tiga jam lebih di bandara, jadi malam itu saya memutuskan untuk tidur lebih awal.

Setelah semua berkumpul di TIM, akhirnya Mas Kusen mengajak kami duduk santai di AH (American Hamburger), sebuah cafe yang berjarak sekitar 200 meter dari TIM.

Sedikit Perkenalan tentang Mas Kusen dan Ozzy
Mas Kusen adalah seorang video editor dan juga seorang Dosen, terus terang saya tidak mengenal beliau sebelumnya, namun Kak @mariska.lubis selalu merapalkan nama beliau layaknya sebuah jampi-jampi yang masuk ke alam bawah sadar saya untuk memecahkan misteri dari nama tersebut. Penasaran dengan hal itu saya mencari namanya di website, ternyata Mas Kusen adalah seorang video editor di Film “Pai Kau”, sebuah kehormatan bagi saya bisa belajar mengenai film dengan orang-orang yang terlibat langsung pada sebuah penggarapan film.

Dalam bayangan saya, orang-orang yang sudah senior dalam suatu bidang tertentu adalah seseorang yang mempunyai tingkat arogan dan gengsi yang tinggi. Namun hal itu buyar seketika ketika saya bertemu dengan Mas Kusen. Pembawaannya yang santai dan ramah bisa menghipnotis saya sehingga betah berlama-lama berdiskusi tentang berbagai hal, dari masalah film hingga puisi. Bahkan beliau langsung percaya dengan saya dan memberikan akun beserta password dropbox nya agar saya bisa mengambil file-file yang berhubungan dengan pembuatan film.

Padahal sebelum ketemu sama Mas Kusen, saya sudah bilang sama Icha untuk tidak berlama-lama menemui beliau, karena saya ingin sekali mengunjungi Kota Tua untuk kali kesekian. Tapi hal itu tidak berjalan mulus, karena pada akhirnya saya lebih memilih berdiskusi dengan Mas Kusen.

Lain halnya dengan Ozzy, saya sudah lama mengenalnya. Saat itu Ozzy masih duduk di bangku SMA ketika saya bekerja disebuah yayasan yang menangani tentang anak jalanan dan anak yang dilacurkan, Ozzy adalah salah satu anggota dari Tim Fasilitator Remaja yang menjadi anak didik saya untuk mengkampanyekan tentang “sex education” kepada remaja-remaja yang berada di Kota Medan agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan menjadi korban Human Trafficking.

Setelah sekian lama tidak bertemu, ternyata saat ini Ozzy telah bekerja sebagai asisten keuangan pada sebuah perusahaan kosmetik di Jakarta. Pada kunjungan singkat kali ini saya ingin menjalin kembali silaturrahim yang sempat terputus karena dibatasi oleh jarak. Alhasil saya menghubungi beberapa kerabat dekat seperti Icha dan Ozzy untuk menghabiskan sejenak waktunya bersama saya.

Habis Gelap Terbitlah Steemit
Selain berdiskusi tentang video, Mas Kusen juga membahas tentang teknik-teknik dasar pengambilan foto, dan teknik penulisan.

“Mas, Fara pernah buat tulisan. Padahal niat nulisnya serius, tapi kok ujung-ujungnya orang selalu bilang tulisan Fara sebagai curhat ya?” celetuk saya setengah putus asa.

“Ya gak masalah, nulis itu ya suka-suka kita aja, biar ngalir sendiri. Bisa aja itu nantinya bakal jadi branding nya kamu. Bahkan banyak kok tulisan yang hanya si penulis saja yang paham tentang maknanya.”

“Mas pernah dengar tentang steemit?”

“Pernah! Aku udah punya akunnya juga, itu disuruh buat sama Ika (sebutan beliau untuk @mariska.lubis). Nama akun ku @kadehara, Tapi aku gak tau mau ngapain disitu.”

“Hasil jepretan mas kan bagus, kenapa gak diposting aja di steemit. Mas juga sering nulis puisi pastinya kan? Karena seorang yang mempunyai jiwa seni pastilah setidaknya bisa membuat sebait dua bait puisi”

“Iya ya, nantilah aku pelajari lagi”

Diskusi malam itu mengalir begitu syahdu, sampai-sampai Ozzy ikut menodong Mas Kusen untuk mengajarinya juga tentang teknik pengambilan foto yang bagus dan ingin membuat janji untuk bertemu di lain waktu.

Ozzy pun menodong saya untuk mengajarkan tentang steemit dengan rengekan khas nya yang membuat saya luluh dan tak dapat menolaknya.

“Kak.... Ojik bosan kerja ditempat sekarang, gak punya waktu untuk istirahat. Kakak ajarin main steemit lah, biar ojik ada tambah-tambahan dana, biar bisa keluar dari kantor lama.”

“Males ahhh, kakak capek,” jawab saya asal

“kakaaaaaaak....” masih dengan rengekannya

“Iya... Iya... nanti kakak ajarin, yang penting nanti kalau udah ada akun steemitnya, jangan dibiarin bersarang laba-laba ya. Itu wajib buat satu tulisan perharinya.”

“Iya.. ojik janji kakaak”

Begitulah malam itu berlalu sangat cepat, sekitar pukul 22.35 WIB kami bubar, setelah sebelumnya saya mau membayar makanan kepada waiters.

Saya : Mbak.. minta bill nya dong
Waiters : Sudah di bayar sama Mas ini Mbak (menunjuk Mas Kusen)
Saya, Icha, Ozzy : Loh... kok dibayarin??? (sambil melongo dan melemparkan pandangan ke masing-masing kami bertiga)
Mas Kusen : Kenapa? Tau ditraktirin mau pesan yang lebih banyak ya?
Saya, Icha, Ozzy : Iya Mas.... aduhh kok gak bilang-bilang mau ditraktir, padahal tadi mau nambah waffle nya.

kebun raya bogor.JPG
Salam,
@fararizky








Sort:  

Farah, ajakin kusen menulis kopi dan rokok jamu di Steemit!

Rokok jamu kak? Keren tuh tema nya..
Siaaap nanti bakal fara racuni Mas kusen untuk menulis di steemit.
Btw, makasi kak udh kenalkan fara sama Mas Kusen

Sukses terus kak @fararizky 😂

Amiiin.. Sama2 sukses ya kita

Kak, bang @akbarrafs nya mana? :D

Dia gak ikut dek 😀

Done 4 jempol far😎😎😎😎

pake jempol kaki juga??? emang udh dicuci??

Hahahahaha...engga 2 jempol lagi jempol sadiya ya tante

Hahaha .. Peluk sadiyaaa

Upvoted ☝ Have a great day!

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58833.91
ETH 3155.94
USDT 1.00
SBD 2.44