Steemit Street Promotion Part 1 : Nostalgila dan Steemit di Bogor

in #indonesia6 years ago (edited)

DSC_2497.JPG

"Aq di Jkt"
"Ampe kapan?"
"24 sore pesawat ke Banda cha"
"Mo jumpa besok?"

Begitulah saya memulai percakapan kembali di whatsapp, setelah sebelumnya rencana ngopi itu gagal karena saya harus langsung ke Bandung untuk menghadiri Meet-up KSI.

Kita Mundur Beberapa Waktu Ke Belakang

Perempuan blasteran Aceh-Betawi ini, saya memanggilnya Icha. Seorang sahabat ketika kami masih sama-sama kuliah di Medan. Entah sudah berapa gerhana kami terpisah, terakhir saya ketemu Icha setelah kami mengikuti PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Simalungun pada tahun 2008 silam, itupun karena saya rela menjadi obat nyamuk ketika menemani Icha pacaran. Tapi tak mengapa, karena saya bisa mendapatkan wifi gratis di Fakultas tetangga yang notabene nya untuk mencari internet berkekuatan kencang saat itu adalah suatu hal yang mustahil, namun beruntungnya saya karena disuguhkan internet hasil dari “operasinya” anak-anak fakultas eksakta.

Setelahnya kami tidak pernah jumpa lagi, saya sibuk dengan skripsi saya, dan Icha jarang terlihat di Kampus. Lulus dari Fakultas Pertanian USU saya balik ke Aceh karena memang sudah mempunyai niat ketika lulus kuliah, saya akan balik ke Aceh untuk mengabdi di kampung halaman saya. Lalu Icha? Entahlah, tak pernah ada kabar lagi tentangnya.

Ada Kenangan yang Harus Diulang Kembali

Beberapa tahun berlalu tepatnya 2014 saya mendapat kontak Icha melalui aplikasi BBM, mencoba menjalin kembali silaturrahim, ternyata saat itu Icha sudah berada di Cirebon mengikuti suami nya yang bertugas disana. Ada sedikit rasa menyesal karena terlambat mendapatkan kembali kontaknya. Padahal pada tahun 2011 area kerja saya adalah Jakarta-Bogor-Bandung, bisa dibilang Cirebon tidaklah terlalu jauh untuk dijangkau, bila saat itu Icha sudah berada disana.

Icha ini bisa dibilang penyeimbang dalam kerumitan-kerumitan pikiran saya, karena dia bisa mengimbangi pikiran saya yang begitu kompleks. Bahkan kita sering melakukan percakapan-percakapan absurb, dari merk parfum kita yang ternyata sama, kenapa kita gak jodoh karena dia udah punya suami (ini biang keroknya gara-gara parfum), sampai cicak kawin pun akan menjadi topik pembahasan serius buat kita. Mungkin kalau orang yang tidak paham, bakal mikir yang aneh-aneh terhadap kami. Karena kami memang aneh dengan pemikiran-pemikiran random nya kami.

Saya yang terkadang pendiam dan kaku, hingga dijuluki sebagai patung asmat sama Icha, serta Icha yang moody dan bawel adalah perpaduan sempurna dalam persahabatan. Melakukan perjalanan dadakan ke suatu tempat pun akan menjadi hal biasa buat kita. Malah hal ini yang membuat saya ingin membekukan waktu agar tak cepat berlalu, setidaknya walaupun waktu tak bisa dihentikan, namun bisa kembali terulang, meskipun dalam usia dan tempat yang berbeda.

DSC_2488.JPG

IMG-20180225-WA0008.jpg

Setelah melakukan percakapan via whatsapp saya mengajak Icha untuk menemani saya ke Bogor, saya lebih suka Bogor daripada Jakarta, karena hiruk-pikuk Jakarta selalu membuat saya stres.

Setelah menentukan tempat pertemuan, keesokan harinya kita bertemu di stasiun Bogor, rasa rindu memang benar tak bisa dibendung, ingin memeluk namun gengsi mengalahkan segalanya. Begitulah saya. Selalu bangga dengan rasa gengsi yang selalu terpelihara.

Tujuan pertama perjalanan kita adalah Kebun Raya Bogor. Tidak semua sisinya bisa ditelusuri karena begitu luasnya kebun tersebut. Saya memilih mengikuti keinginan Icha untuk menuju ke taman anggrek. Di dalam hati pun sudah ada niat untuk membelikan mamak bibit anggrek karena beliau juga suka memelihara bunga.

DSC_2511.JPG

Memperkenalkan Steemit

"Cha, aq stres"
"Kenapa lagi kau?"
"Tesis ku tiga kali ganti judul"
"Masih kuliah nya kau? Kukira udah DO"

Pedih ya responnya? Tapi hal itu tak pernah membuat saya sakit hati, karena kita sudah paham terhadap karakter masing-masing.

"Aq juga suntok lah asik dirumah aja!"
"Ngapain kau dirumah, cha? Betelor pun gak pernah! Sini ikut aku jalan-jalan."
"Kau belikan lah tiket untuk ku."
"Isssh... meles aku, usahalah.. beli sendiri."
"Gitu kali kau, gak sayang kau sama aku, Far?"
"Nulis kau makanya, biar bisa terkumpul duit mu. Puisi-puisi mu yang dulu kan bagus, apalagi kau pencinta shakespeare. Ehh... kau kan suka masak juga, aku ingat waktu kau putus tengah malam itu yang sampe nangis-nangis terus ke kamar mandi kau lama kali, ku kira mau bunuh diri, rupanya masak kau di dapur, masakan mu itu enak loh Cha. Kan bisa kau buatkan resepnya dalam bentuk tulisan."

Di Kebun Raya Bogor itu perlahan saya mencoba memperkenalkan steemit kepada Icha. Steemit yang menjadi salah satu platform media sosial yang berbeda daripada media yang mempunyai sistem sentralisasi, pastinya akan menguntungkan seseorang yang ingin bekerja secara santai namun tidak perlu takut terhadap keterikatan waktu. Orang-orang dengan pemikiran orisinil tanpa harus takut karyanya dicuri oleh orang lain, sangat tepat untuk melabuhkan hati nya pada platform steemit.

Saya pun memperlihatkan akun steemit saya dan tulisan-tulisan saya kepada Icha, sebagai pembuktian bahwa di steemit ini tidak harus tulisan tematik yang ditulis, tulisan campur sari pun asal original juga bisa ditulis dalam steemit.

Keyakinan saya menguat bahwa suatu saat Icha akan bergabung bersama steemit, karena puisi-puisinya yang tidak bisa dianggap remeh. Saat ini biarlah dia lebih memperdalam pengetahuannya tentang steemit, karena saya pun tak akan memaksakan kehendak saya terhadapnya.

Untuk mempromosikan steemit pun sudah beberapa orang yang terkena jaring saya hingga mereka akhirnya memutuskan bergabung dengan steemit, serta sudah mulai merasakan hasilnya saat ini.

kebun raya bogor.JPG
Salam,
@fararizky

Sort:  

Congratulations @fararizky! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.

To support your work, I also upvoted your post!
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Upvote this notification to help all Steemit users. Learn why here!

Dalam beberapa hari kita ketemu di Bandung, udah nyampe kemana2 yaaaa. Seruuuuuu

Hehehe... Mumpung kmn2nya gak jauh dan gak mahal. Jadi hajar aja..

Semoga akan ber-steemit pada waktunya kak. Tugas kita hanya memperkenalkan, selebihnya kembali kepada personal masing-masing.

Yup..setuju.. Krn kita tidak bisa memaksakan kehendak

Serius kawan kakak tu blasteran Aceh-Betawi? Kok malah tampak seperti boru Batak ya kak? Hehhehe.... btw lagi ngebayangin gimana sih klau si patung Asmat bertemu kawannya.....

Hahaha iya dia blasteran Aceh-betawi, tp lama di Medan
Hahaha.. Si patung Asmat bakal menggila, dan hanya orang2 tertentu saja yg bisa melihat hal ajaib itu

senang nya punya sahabat dekat yang udah seperti keluarga,
salam kenal dari ya kak

Iya.. Sahabat itu adalah keluarga yang tertukar 😀

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by fararizky from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.

Coin Marketplace

STEEM 0.18
TRX 0.14
JST 0.030
BTC 58635.35
ETH 3152.96
USDT 1.00
SBD 2.44