Mengobservasi dan Memandu Bakat Anak

in #indonesia6 years ago (edited)

"Asahlah kapak pada sisi tajamnya"(Abah Rama Royani)

o.jpg
source

Setelah kemarin kita sudah membahas mengenai penerimaan, ini saatnya kita memahami bakat, yaitu suatu sifat (personality) yang produktif. Dikatakan produktif jika suatu sifat (personality) dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menghasilkan sesuatu (Talents Mapping, Abah Rama).

Secara sederhana untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang kamu miliki, silakan lakukan tes strength typology di http://temubakat.com/id/

Ada 4 E yaitu Enjoy, Easy, Excellent, dan Earn yang merupakan tahap mengenali potensi diri.

Jika anak sangat menikmati aktivitasnya dan terlihat punya banyak energi untuk mengerjakannya, ia sudah memasuki tahap enjoy. Kemudian lihat apabila di bidang tersebut ia kemudian mendapatkan tantangan namun ia mampu mengatasinya, ia masuk ke tahap easy.

Ketika ia mampu menikmati aktivitas tersebut dan muncul "internal motivation", dengan mudah ia lakukan dan ia pun konsisten menambah jam terbang hingga hasilnya sampai ke tahap excellent.

Terakhir, kita bisa melihat sisi produktivitasnya. Ia aktif berkarya, aktif berbagi hasil belajarnya, sehingga orang lain pun mengakuinya. Nah, di sini sudah masuk ke tahap earn.

Ada empat kuadran aktivitas yaitu: satu, kuadran minat bakat (anak akan mendapatkan 4 E di atas dan aktivitas ini akan menjadi kekuatannya). Kedua, minat tapi bukan bakatnya (akan ada 3 E easy, enjoy, excellent. Ini akan menjadi hobinya).

Ketiga, bukan hal yang diminati tapi bakatnya di sana (akan muncul easy, excellent dan earn tanpa enjoy. Yang muncul di sini kompetensi). Keempat, bukan minat dan bukan pula bakatnya (jika tetap dikerjakan yang ada hanya waktu yang disia-siakan).

Jangan sampai ia berada seterusnya pada kuadran keempat. Segera temukan ia dan kembalikan ke track-nya.

Kuadran aktivitas ini juga bisa berlaku untuk kita orang dewasa yang masih bertanya "who am I?"

IMG-20180224-WA0004.jpg

DSC_0232.JPG

Foto: kenalkan beragam aktivitas yang memiliki tujuan.

Observasi sangat penting sehingga kita bisa menemukan ciri-ciri bakat anak.

  1. Yearning. Memiliki hasrat tinggi untuk melakukan aktivitas tetsebut. Ia sangat bahagia melakukan aktivitas tersebut, terbuai dan keasyikan di dalamnya.

  2. Rapid Learning. Perhatikan ketika anak lainnya mulai kesulitan mengerjakan hal itu ia justru merasa sangat mudah. Kemudian ia menjadi tempat bertanya anak lainnya. Perhatikan ketika ia mendapat tantangan dalam hal tersebut, apakah ia dapat melaluinya dengan baik?

  3. Flow. Ia manjalankannya seakan mengalir alami. Muncul begitu saja seolah terprogram di kepalanya. Memberikan hasil yang optimal sementara pada yang lain memerlukan persiapan dan menguras banyak energi.

Jika ketiga hal tersebut di atas tampak, maka kemungkinan besar itu bakatnya.

Screenshot_2018-02-23-16-38-39.png
Foto: Mengobservasi minat bakat Akib. Mendampinginya membuat resensi buku. Menyajikan banyak literatur dengan beragam genre juga membantu melihat ke mana arah minat bakatnya.

Untuk memandu potensi dan kekuatan anak, Pak Dodik Mariyanto dan Ibu Septi Peni Wulandani menyusun sebuah e-book yang sangat bermanfaat dan praktis berjudul Pandu 45, silakan download di sini

Nah, demikian semoga bisa membantu membersamai orang-orang tersayang. Tulisan kali ini selain didedikasikan untuk keluarga kecil kami, juga untuk @citrarahman yang kemarin katanya sedang pembekalan mendampingi buah hati. eh? Kayaknya salah ingat, deh, saya. Hehehe

Walau tak seberapa semoga berguna ya, Ociit!!

Sort:  

Sorry... I don't think I know him/her ☺

Ini berlaku untuk anak mulai usia brp kak @dyslexicmom?

1-16 tahun kita udah bisa observasi. Usia aqil baligh kita sudah ketemu passionnya tadi, dimantapkan terus hingga nanti mandiri dan bermanfaat utk sekitarnya.

Coba download Pandu 45-nya deh buat detail. Kalau tools Abah Rama itu utk dewasa masih banyak pakai, sih.

Ooo mantap ni. Bisa sri search nnt. Tq kk infonya.

Sama-sama...😘

Wah, menarik banget tahapan2 ini, bisa dipraktekkan juga utk org dewasa tenyata, ya, Aini?

Sip. Tq ya!

Iya kak..ada juga yang ketemu kuadran 1 saat dewasa. Walau kayak terlambat tapi not bad, paling tidak ia tidak menyesal di masa pensiunnya.

Malah Abah Rama founder Talents Mapping bersinar di usianya yang ke-70 tahun Kak. Katanya ia tak mau orang lain merasakan penyesalan yang sama. Mereka yang sudah ada di kuadran pertama itu sangat bahagia dan positif serta manfaatnya bagi sekitar itu maksimal.

Wuiih, pengen praktik ne untuk mengobservasi anak-anak di tempat Yel mengajar mengaji.

Iya Yelli, untuk bisa dilihat di mana sisi tajamnya. Kalau bagi yang dewasa pakai ST 30 di web temu bakat tadi, kita perlu bertemu dengan praktisi Talents Mapping. Di Banda Aceh ada beberapa orang murid Abah Rama Royani yang bisa memetakan bakatmu. Perlu asessmen beberapa jam dan buat janji dulu dengan beliau.

beruntunglah anak-anak yang punya ibu seperti Kak Aini ya....ada yang mengarahkan, ada yang memahami, ada yang mau berlelah-lelah ria....

Tapi Akib merasa ketiban malang karena dia bilang "kenapa ada aturan pakai gadget, kok kawan-kawan boleh pakai kapan aja, main game yang mana aja mereka mau. Nggak pake timer2 kayak Ayah sama Bunda." 😅😅😅😅

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.030
BTC 68905.09
ETH 3808.71
USDT 1.00
SBD 3.48