Cut Aja Rizka, Album Nyawöng Pertama, dan Kini Album Solonya Berjudul Meusyuhu
CUT AJA RIZKA. Mengeja nama ini, ingatanku langsung tertuju ke satu album lagu legendaris musik Aceh modern; Nyawoung. Di album ini, Cut Aja Rizka adalah Panglima Prang sekaligus Do Da Idi. Itu dua lagu yang dilantunkannya, meski frontman sebenarnya di album Nyawoung adalah Mukhlis (almarhum, semoga ridha Allah swt melimpahi hidupnya di dunia, dan di akhirat kelak). Itu album Nyawoung pertama yang dirilis tahun 2000, saat golak konflik Aceh memulai puncak didihnya paska status DOM dicabut pemerintah.
Pun hanya dua lagu, nama Cut Aja Rizka telah menjadi pembeda dari para biduanita Aceh lainnya sejak saat itu hingga kini. Lagu Panglima Prang yang menghentak, telah mengobarkan semangat siapa pun yang pernah merasakan ekses konflik bersenjata, khususnya perlakuan buruk para serdadu kiriman Jakarta.
Itulah lagu yang memancing spirit nostalgi nan heroik orang Aceh untuk melawan ketertindasan yang pernah ada. Tak sedikit para anak muda di kampung-kampung pada tahun-tahun penuh darah itu yang mengaku terbakar semangatnya untuk bergabung jadi kombatan, angkat senjata melawan tentara pemerintah.
Do Da Idi, yang dilantunkan Cut Aja Rizka adalah lagu pembakar semangat dalam bentuk yang lebih lirih, lebih magis. Boleh dikata ini lagu bahan ajar dasar untuk memupuk semangat perlawanan yang diajarkan oleh para ibu-ibu pada anak-anaknya ketika mereka meninabobokan sang anak di ayunan.
Simak saja sepenggal liriknya ... Wahee aneuk bek ta duek lee. Beudoh sare ta bela bansa. Bek ta takoet keu darah ile. Adak pih mate poma ka rela ... Dengan suaranya yang khas, di lagu ini Cut Aja Rizka seperti mewakili jutaan ibu-ibu Aceh yang tak pernah lupa mengobarkan semangat perlawanan pada anak-anaknya sejak dalam ayunan.
Ditambah dengan lagu-lagu lain yang dilantunkan Mukhlis di album Nyawong pertama, yang semua tema liriknya adalah semangat perlawanan. Album ini bersama beberapa album milik beberapa musisi Aceh lainnya pernah dicurigai pihak Penguasa Darurat Militer Daerah sebagai lagu 'berbahaya'.
Hingga seorang Jerry Patras (orang penting dalam struktur Darurat Militer di Aceh) waktu itu harus bersibuk ria melakukan pemanggilan terhadap para musisi terkait untuk klarifikasi. Bagi awam, pemanggilan itu jelas-jelas sebagai aksi 'bredel' penguasa dalam bentuk lebih halus tapi unsur buduk dan celakanya, ya, sama saja dengan aksi-aksi kasar lainnya.
Lama setelah album Nyawoung pertama beredar dan mendulang sukses di pasaran. Termasuk pula sukses membuat gatal lubang dubur para penguasa Darurat Militer masa konflik dulu gatal-gatal ketika lagu-lagu ini diputar, hingga mereka tak bisa duduk santai di kursi paling empuk sekali pun. Nama Cut Aja Rizka sebagai satu-satunya penyanyi perempuan yang terlibat di album itu jarang terdengar.
Hingga pada Rabu malam, 09 Mei 2018 kemarin nama ini muncul lagi di Haba Cafe, Lampriet, Banda Aceh dalam peluncuran album solonya. Ini album berjudul Meusyuhu. Bagaimana jalannya acara peluncuran album satu diva Aceh ini? Sila baca saja dua tulisan menarik berikut: Aceh Dalam Suara Cut Aja Rizka dan Cut Aja Rizka Launching Album. Berikut pula beberapa foto tak penting di acara tersebut.
album nyawong merupakan album legendaris yang dikeluarkan ketika aceh masih bergejolak, lagu meketum meketum bude tingoh cot uroe merupakan salah satu lagu vaforit saya selaian doda idi dan panglima prang
Lon tuan mandum lagu lam kaset nyan ku favorit, aduen. Hehehe
Ie beudoh bule teuh ta dungoe lagu panglima prang masa nyan.. Luar biasa
Beutoi aduen @arulkomand4n. Long pih sama. Rhaam bulee teuh.
Lon han jeut le lon komen sapeu selaen bereh 😊
Lagu lagu yang melegenda dan pembangkit semangat jiwa.
Yaaa... Ubat peu seumangat udep.
Apa kah dirimu di foto terakhir yang panyang ok itu?
😂😂😂
dulu waktu masih dom sempat hilang di peredaran kaset album
nyawong dan kalaupun ada transaksinya hampir seperti orang membeli dan
menjual ganja !
sepenggal kisah mencari album nyawong di langsa waktu dom
Album nyawong masa nyan, mungken sama cit lagee buku pram masa suharto, bang? Hehe
Ka tumbon raneuh Bang.
Cuma pruet golom meuhi APA.
Teungoh kumita cara beujeut pajoh wasee APBA dilee bah na pruet beu meu APA. haha
Al-mukarram Abu Pane Al-Tungkuupi pernah sepanggung sama cutkak mameh ituu.
Bukankah itu sepanggung juga dengan abudoto?
Hehehehe
Jroh that kah meuteumei foto2 bak acara launching 😍
Album Nyawong Pertama yang mengantarkan Music Aceh ke Televisi Nasional .. dan kalau gak salah RCTI menyiarkannya ... salute sama semangat para musisi aceh .. lewat nada mereka menggelorakan semangat perlawanan .. dan salah satu teman saya Lilianne Fan sangat suka mendengarkan lagu tersebut .. dan dia sudah hafal lagunya ... Jika dia ke Aceh dan sudah pasti saat saya membawa mobil dia lansung request lagu Nyawong ... andai saja .. bang Joe Samalanga mau merilis kembali lagu tersebut .. sebagai pengingat semangat yang dulu pernah membara dalam darah para musisi ... berprang lewat nada