Aceh Dalam Suara Cut Aja Rizka

Ada ketulusan, dan kesederhanaan dalam suara Cut Aja Rizka. Mendengar lagu-lagu yang ia nyanyikan semalam di Haba cafee, aku terbawa dalam suasana alam di pedesaan Aceh. Tergambar akan wajah orang-orang tua sederhana, yang pernah menghiasi masa kecilku di desa.

Peluncuran Album Solonya semalam, berjudul "Meusyuhu". sekilas tampak seperti acara Grammy award, kata @bookrak. Dengan hadirnya tokoh-tokoh Aceh seperti Apa Karya beserta istrinya, Zaini Abdullah, Fauzan Santa, Djamal Syarief, Gading Hamonangan, Apa Kaoy, Ayah Panton, Sarjev, dan banyak lagi lainnya. Dan memang layak, seorang Cut Aja mendapat pengakuan musik yang luar biasa di Aceh.

Moritza Thaher selaku musisi yang mendampingi kualitas musik pada Album Meusyuhu Cut Aja, terlihat begitu elegan. Kecocokan antara penyanyi dengan Arangger yang luar biasa, mampu mengeluarkan energi positif dalam setiap irama musik dan lagu dalam album itu.

Walau ada sedikit rasa kecewa, yang menurutku tidak cocok sebuah musik yang betul-betul harus diresapi oleh setiap penonton, sedikit timbul-tenggelam dengan sound dan tempat yang terbuka.

Terlepas dari itu semua, munculnya kembali Cut Aja di belantika musik Aceh, setidaknya mengembalikan roh musik yang membahagiakan. Suara Cut Aja yang sangat kentara dengan Acehnya mampu menyentuh titik batin yang paling dalam. Salam mulia dari lon tuan keu kak Cut Aja Rizka.