Di bawah Payung Hitam (1)
Hari ini rasa kehilangan yang dirasakan hampir sama dengan 3 tahun yang lalu. Saat itu ayah mereka meninggal dunia karena sakit jantung. Bu Mia, ibu mereka meninggal setelah dirawat selama dua pekan di Rumah Sakit.
Rheina, si kakak seorang akuntan perusahaan terlihat terguncang. Suara tangisnya bercampur dengan air mata yang tak henti. Sementara Rani sang adik yang masih mahasiswi semester akhir sebuah universitas terlihat lebih diam meskipun matanya sembab dan lingakaran hitam membayang dibawahnya.
Orang-orang yang datang ke pemakaman berkeliling di sekitar makam. Mereka turut berduka dan mengirim doa. Beberapa dari pelayat yang cukup mengenal Bu Mia dan keluarganya menepuk bahu dan memeluk mereka berdua sebelum pergi meninggalkan area kuburan. Yah, mungkin itu cara mereka menguatkan dua gadis yang kini yatim piatu.
Lalu hujan rintik-rintik di pemakaman sore itu seolah menambah duka bagi mereka. Meski demikian orang-orang tidak bergeming sebab prosesi pemakaman hampir usai. Di kerumunan orang-orang, Rani melihat seorang pemuda berpayung hitam. Cukup mencolok memang. Sebab tidak ada yang menduga hujan, sebab sejak pagi cuaca cukuo cerah.
Wajahnya tak terlihat sebab tertutup payung.
Lalu si laki-laki berputar meninggalkan area kuburan. Rani terus menatapnya sampai laki-laki itu berbalik dan menatap Rani tepat di matanya.
Dheg
Jantung Rani berdetak keras sekali, ia terkejut. Sungguh, pemuda itu juga ada di pemakaman ayahnya 3 tahun yang lalu. Ia tidak kenal memang, namun dulu sempat ditanyakan pada Rheina. Tapi jangankan memperhatikan sekeliling, Rheina bahkan tak mampu mengontrol tangisnya sendiri.
Rasanya Rani ingin menerobos orang-orang dan mengejar laki-laki itu. Mengapa ia ada disetiap pemakaman keluarganya? Tapi, prosesi belum usai. Ia tak mungkin berlari meninggalkan ditengah-tengah upacara kematian begitu saja.
Wajah dibalik payung hitam berbalik dan pergi. Rani hanya mematung dan menatap saja. Siapa, kamu siapa?
Kirain lagu "long intat gata Ngon payong hitam"
kak..
mnta maaf lon teungeut dan lewat poh siploh br kebangun td..
gak enak mau telp krn udh jam istrahat
that Na teuh, leuh dimeujanji ka teungeut. aleh paki-paki
aneuk muda teunget ...