Satus Halal Garam Tradisional dan Wisata Halal Aceh

in #indonesia7 years ago

Screenshot_4.jpg

Beberapa waktu yang lalu, masyarakat Aceh dihebohkan dengan pemberitaan bahwa garam tradisional yang diproduksi oleh masyarakat belum memperoleh predikat “HALAL”. Predikat halal ini tentu menjadi permasalahan penting, ditengah promo wisata halal Aceh secara besar-besaran hingga skala Internasional, dan tiba-tiba muncul pemberitaan tentang status halal garam Aceh, tentu akan menimbulkan banyak pertanyaan dibenak masyarakat.

Garam adalah kunci dari setiap masakan, termasuk berbagai macam jenis kuliner yang ada di Aceh. Apabila setiap kuliner yang ada di Aceh menggunakan garam tradisional, secara otomatis status dari makanan tersebut juga menjadi kontrofersi. disini permasalahan lain juga akan muncul, yaitu apabila masyarakat Aceh sudah mulai ragu terhadap produk asli daerah, tentu industri kecil akan terus tenggelam.

Ibarat dua sisi mata uang, isu ini selain menyudutkan pelaku usaha garam tradisional, juga berimbas pada pihak pemerintah Aceh. Pemerintah Aceh sebagai penanggung jawab atas penjaminan mutu serta pembinaan kepada pelaku usaha garam tradisional turut menjadi sorotan.


643f39fe-9709-4dfd-860b-4758e3fd1b77.jpg

Menyikapi isu terkait status halal garam tradisional Aceh tersebut, Aceh Film Festival menyelenggarakan kegiatan “Nonton Bareng dan Diskusi Film Garam Aceh” yang akan dilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2018, dan bertempat di Bioskop Mini Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh (PBNB), Jl. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17, Gampong Mulia, Mulia, Banda Aceh, Kota Banda Aceh.

Film yang akan ditayangkan adalah dua film dokumenter karya sineas Aceh, film pertama adalah film “Garamku Tak Asin Lagi”. Film yang diproduksi pada tahun 2011 oleh sutaradara Jamaluddin Phonna @jamsphonna dan Azhari @mesbar, tersebut menceritakan tentang kehancuran industri garam lokal bukan karena kualitasnya yang buruk, namun disebabkan oleh invasi dari garam impor. Selanjutnya adalah film “Senyap di Ladang Garam”, yang disutradari oleh Azhari @mesbar, film ini menceritakan tentang berbagai permasalahan yang dialami oleh petani garam saat ini. Kedua film ini akan mewakili keadaan para petani garam, sehingga dapat menjadi referensi bagi kita semua.

Selain itu kegiatan ini menjadi sebuah kesempatan berharga, dikarenakan selain menonton film juga akan ada sesi diskusi bersama beberapa orang narasumber, yaitu Sutradara film, DPRA, DPD RI, DISPERINDAG Aceh, DKP Aceh, dan MPU Aceh. Sehingga para penonton yang hadir dapat bertanya secara langsung kepada narasumber yang hadir.

Suatu perubahan tidak akan terjadi tanpa adanya usaha, sebuah film mungkin akan membawa sedikit perubahan, dari sedikit perubahan ini pula yang akan membentuk perubahan yang besar, Terimakasih, Salam Dokumenter.

Sort:  

Thanks Arziqi sudah menulis tentang ini!

Congratulations @arziqi! You have received a personal award!

1 Year on Steemit
Click on the badge to view your Board of Honor.

Do not miss the last post from @steemitboard:

SteemitBoard Ranking update - Resteem and Resteemed added

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Congratulations @arziqi! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!

Coin Marketplace

STEEM 0.33
TRX 0.26
JST 0.039
BTC 94965.62
ETH 3380.77
USDT 1.00
SBD 3.33